Chapter 18: Membasmi Syaiton

115 22 131
                                    

Chapter ini lumayan panjang dan cukup menguras emosi, harap bersabar dan semoga kalian gak bosen ya. Happy Reading~

[🐨|🍀]

"Makasih ya, bang Joo Chan. Gue balik dulu. Kasian Yoshi sama Bomin cuma berdua di rumah. Ntar mereka kangen kalau kelamaan gue tinggal wkwkwk."

"Iyain, emanglah lu yang paling ngangenin ahahahahaaa. Titi DJ ya, Jun."

"Ok, bang. Nanti gue mampir lagi."

"Sip itu. Pintu rumah gue selalu terbuka buat lo dan yang lain. Oh iya, nanti lo bareng Yoshi dan Bomin kesini buat makan malam, si kepala desa mau masak makanan spesial katanya buat kita."

"Ok bang, nanti gue kasih tau ke mereka. Sekalian tolong sampein ucapan terima kasih gue ke pak Woo Hyun ya."

"Yoi Jun, ntar gue sampein. Aman."

Joo Chan sudah melambaikan tangannya kearah Junkyu yang melangkah menjauh. Saat berada ditengah perjalanan, tiba-tiba langkah Junkyu dicegat oleh Haruto, Yedam dan Junghwan.

"BANG JUNKYU STOP!!!" Seru Haruto yang sudah berdiri dihadapan Junkyu. Junkyu menatap ketiga anak muda dihadapannya dengan tatapan bingung.

Sekedar informasi, Junkyu, Haruto, Junghwan, Doyoung, Jeongwoo dan Yedam sudah saling berkenalan satu sama lain saat mereka berada di puskesmas tempo hari.

"Kenapa kalian?"

"Kita mau kasih informasi penting ke abang!"

"Informasi apa?"

"Ini soal teh Hyeju!" Ucap Yedam.

Junkyu mengernyitkan kening bingung.

"Kenapa sama dia?"

"Abang mau dijebak sama dia!" Seru Haruto.

"Ssstttt kak Ruto jangan keras-keras ngomongnya, nanti ada yang denger." Tegur Junghwan berbisik.

"Eh iya maap maap, abisnya kakak geregetan setengah mampus."

"Coba kalian jelasin pelan-pelan ke abang, maksud kalian abang mau dijebak gimana sama Hyeju?" Tanya Junkyu.

"Sini biar Yedam yang jelasin."

Haruto dan Junghwan menganggukkan kepala.

"Jadi gini, kemarin pas aku, Jeje dan Hwanie lagi nyari putri malu dideket hutan, kita gak sengaja denger obrolan teh Hyeju saat dia dalam perjalanan pulang dari rumah nenek. Kita juga punya rekaman yang mau kita lihatin ke kakak."




-Flashback-

"Kak Damie, beneran ada putri malu disini?" Tanya Jeongwoo yang sudah menepuk pipinya karena dihinggapi nyamuk.

"Iya beneran. Kakak masih inget banget kalau disini banyak tanaman putri malunya. Kita nyarinya sambil jongkok biar putri malunya keliatan jelas terus biar gak keinjek juga. Hwanie udah stay buat ngerekam kan?"

Junghwan yang sudah memegang kamera ditangan kanan mengacungkan jempol kirinya.

"Udah nih kak, Hwanie udah mulai rekam ini sejak kak Damie dan kak Jeje berdebat sepuluh menit yang lalu." Jawab Junghwan.

Jadi mereka bertiga itu sedang berburu tanaman putri malu untuk direkam. Jika ditanya tujuannya untuk apa? Jawabannya tak ada tujuan apa-apa. Mereka hanya ingin bermain dengan tanaman putri malu dan mendokumentasikannya sebagai kenang-kenangan agar bisa kembali dilihat nantinya.

"Eh eh eh ini nih disini putri malunya! Kita gak boleh berisik ya, nanti daunnya menguncup kalau denger ribut-ribut." Bisik Yedam.

"Bukannya dauunya menguncup kalau disentuh aja, kak?" Tanya Junghwan.

𝐅𝐫𝐞𝐚𝐤 𝐂𝐨𝐮𝐩𝐥𝐞 || 𝐉𝐮𝐧𝐒𝐡𝐢𝐡𝐨/𝐌𝐚𝐬𝐡𝐢𝐊𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang