Another "The Shadow"

104 10 0
                                    


"Kau yakin?"

"Sangat yakin Tuan. Saya berada tepat di hadapan Sersan Adiaksa saat pemeriksaan itu, beliau menjawab sesuai instruksi dan sepertinya penyidik percaya percaya saja."

Pria tua yang duduk di kursi kebesarannya itu mengangguk mengerti. Tidak ada orang lain di ruangannya saat ini, hanya ada dia dan seorang anak buah bodoh yang harus diberi pelajaran dulu baru bekerja dengan becus.

Ekspresi wajahnya tetap datar, sekali lagi ia menang dalam perang gaibnya melawan institusi ini. Tak ada yang istimewa, toh akan selalu seperti itu. Melawan orang orang bodoh itu tak terlalu menegangkan lagi.

"Bagaimana dengan anggota tim mu? Apa ada yang menunjukkan gerak gerik mencurigakan?"

Kali ini suaranya terdengar lebih santai, ia bahkan mulai memasukkan tembakau kedalam cerutunya dan menyulutnya dengan api.

Yang ditanya tetap diam, bagaimanakah dia harus menyampaikan situasi di dalam timnya saat ini pada The Shadow, apakah pimpinan tuanya itu tidak akan terganggu dengan yang hendak dia sampaikan?

"Kenapa?" tanya orang tua itu saat ia tidak mendapat jawaban.

"Galaksi, dia yang paling bersemangat membongkar kasus ini, bahkan Peter saja tak seperti itu, Tuan."

Pria tua yang di panggil Tuan itu diam sejenak sambil menghisap tembakaunya sembari mengangguk kecil, "Wajar kan, dia sudah menganggap Ronald seperti mertuanya sendiri, lagipula dia itu terlalu menyayangi istrinya. Makanya seperti itu,"

"Benar Tuan,"

"Awasi saja dia, jangan biarkan dia menemukan sesuatu tapi jangan sampai melukai."

Mendengar ujung kalimat The Shadow, anak muda itu mendongakkan kepalanya, memberanikan diri menatap sang Pimpinan.

"Papi tidak ingin salah satu dari kalian mati karena ini."

Mata anak itu seketika melebar, wajah datar dan serius yang biasa di tunjukkan The Shadow kini berubah menjadi lembut,  seperti orang tua biasa.

Anak muda itu juga terkejut karena baru kali ini The Shadow mau menyebut identitas keduanya di tempat ini.

"Haikal..." Pangginya.

"Galaksi tidak tahu identitasmu kan?"

Haikal diam sejenak. "Sepertinya tidak, Papi." Jawabnya ragu ragu.

"Baguslah, simpan saja dulu. Akan ada waktunya kau dan Galaksi bertemu selayaknya saudara seperti dulu lagi."

Haikal hanya mengangguk.

"Papi tidak akan memulai ini jika saja mereka berbelas kasih pada Mami mu 13 tahun lalu, atau andai saja si keparat Evan itu setidaknya mau meminta maaf pada Papi dan mengakui kalau dia menyesal telah membiarkan anggotanya menembak istri rekannya sendiri."

Haikal menahan geramannya, ia hanya menunduk mendengar sang ayah kembali berkisah. Ntah kenapa dia selalu ingin menangis tiap kali sang ayah menceritakan tentang kisah kelam 13 tahun yang lalu.

"Padahal Mami mu bisa memperbaiki kesalahannya di dalam tahanan jika mereka hanya menangkapnya dengan melumpuhkan tanpa membunuhnya."

Pria tua itu menerawang, ingatannya kembali pada kejadian besar 13 tahun yang lalu, saat kerlap kerlip kamera wartawan menyorot rumah dinasnya, saat kedua anak laki lakinya yang masih kecil kecil terpaksa di amankan ketempat lain demi menjaga keselamatan mereka.

Saat dirinya terpaksa di boyong dengan tangan terborgol ke kantor polisi untuk di periksa, lalu Inspektur Evan yang saat itu menjadi DanTim memberikan pernyataan di depan media, tepat di depan rumahnya.

Flashback...

"Benar, kami berhasil menangkap terduga pelaku perdagangan manusia yang disebut sebut yang paling besar di Asia Tenggara saat ini, dalam proses penyelidikannya kami juga menemukan fakta bahwa terduga pelaku bukan hanya menjalankan bisnis perdagangan manusia, namun juga menjual organ tubuh dan narkotika dalam jumlah besar dan berhubungan langsung dengan organisasi besar serupa di Tiongkok."

"Apakah benar pelaku di tembak mati?"

"Benar, pelaku memiliki senjata api dan menembak dua anggota kami saat proses penangkapan, kedua anggota tersebut saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit polisi, dan pelaku terpaksa di tembak mati karena melakukan perlawanan yang membahayakan."

"Apakah benar terduga pelaku adalah istri dari inspektur Bumi Armawan yang juga merupakan salah satu anggota TimSus the Shadow yang bertugas menangani kasus ini?"

"Benar."

"Apakah inspektur Bumi terlibat?"

"Kami belum tahu pasti, saat ini proses sedang berjalan dan semua orang sedang diperiksa termasuk saya. Kita tunggu saja update selanjutnya."

"Apakah polisi bisa memastikan bahwa kasus ini akan diusut secara transparan? Mengingat yang terlibat ternyata adalah orang besar di instritusi kalian?"

"Saya pastikan semuanya akan terbuka dan jujur. Mohon bantuan rekan rekan media untuk ikut mengawalnya."

•••••••••••••••

Gerbong perdagangan manusia terbesar se Asia Tenggara yang sempat di kira sebagai kasus pembunuhan berantai dan penculikan ini telah menemukan titik akhir, pelaku utama sekaligus pimpinan tertinggi dari bisnis haram ini sudah di tembak mati pada 12 Januari kemarin. Dalam prosesnya, ditemukan bahwa pelaku juga menjalankan bisnis narkotika skala internasional. Sejumlah DPO yang selama ini di curigai sebagai pelaku utama dari kasus ini juga kembali diburu polisi.

Hal mengejutkan lainnya adalah pelaku yang ternyata seorang wanita berinisial RM itu adalah istri dari seorang perwira polisi yang tergabung dalam TimSus yang bertugas membongkar kasus itu sendiri.

Masyarakat menyimpulkan bahwa penyelidikan yang berlangsung alot dan memakan waktu hingga 2 tahun sejak TimSus dibentuk karena adanya dugaan keterlibatan sang suami dalam menutupinya.

Namun dalam wawancara terbaru, ketua tim khusus yang diberi nama the shadow, Inspektur Polisi Evan Jayden Anwar menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan, pihaknya memastikan bahwa Insperktur BA sama sekali tidak mengetahui bisnis yang di jalankan istrinya tersebut. Dan suami pelaku juga siap meminta maaf kepala seluruh korban dan keluarganya secara langsung dan akan menanggung kerugian mereka semampunya.

                              

               Maya Wicaksono, Harian Negeri, 13 Januari 2011

___________________________________________

Karakternya kurang kuat, alurnya kurang kuat, kalimatnya patah patah. Maaf ya hehe, aku nggak pro🙇🏻‍♀🙏🏻🙏🏻.

A SECRET [POOHPAVEL] ✅Where stories live. Discover now