Part. 24

4 0 0
                                    


Happy reading



Langit mendung di sore hari begitu menyejukkan, semilir angin berhembus menerpa tubuh seorang pria yang tengah berdiri di balkon kamarnya.. Di meja terdapat dua cangkir kopi yang isinya tinggal setengah, dengan beberapa lembar kertas yang juga menjadi alasan dua orang itu berada disini.

" Pikirkan baik-baik, ini menyangkut masa depan mu " Pria tiga puluh tahun lebih tua dari nya itu ikut berdiri di samping putra tunggal nya.
" Aku mau jawaban jujur dari papa " Sang anak menoleh ke arah papa nya dengan harapan penuh
" Kenapa papa tidak pernah mau bertemu dengan nya? " Pertanyaan itu kembali terulang membuat pria paruh baya di hadapan nya menghela nafas panjang
" Kamu bahagia papa juga bahagia " Pria paruh baya itu menjawab tanpa menoleh
" Ini bukan soal kebahagiaan ku pa, bagaimana dengan perasaan nya? "
" Sudahlah selesaikan itu "
" Aku akan melakukan nya dengan syarat, papa harus pergi menemui nya " Lagi helaan nafas panjang kembali dia lakukan.. Tanpa menjawab ataupun berpamitan pria paruh baya itu pergi ke luar kamar, meninggal nya putranya sendirian di dalam.. Dengan pikiran yang berkecamuk.. Lelaki itu memandangi kertas-kertas yang di berikan papa nya.. Duduk dan mulai membaca kata demi kata yang tertera di atas kertas itu.




















------
































------



























" Fell, jangan gitu dong.. Balikin buku nya "  Fellyta yang tadinya berjalan ke arah dapur itu jadi kepo dengan buku-buku yang ada di atas meja.. Ya.. Jadinya usil tuh dia ngerebut buku yang di pegang pemilik nya
" Apasih, gue mau baca "
" Ambil yang lain "
" Gak! buku ini bikin gue curiga "
" Curiga kenapa? "
" Kayak ada rahasia nya gitu "

" Kalian nih ngapain dah? " Jovinka yang baru saja masuk di buat heran dengan kelakuan dua teman nya itu

Drrrtttt

Tiba-tiba terdengar dering hp, alisyah pemilik hp itu pun langsung mengambil dan mengangkat panggilan

" Halo.. "
" ...... "
" Kok mendadak banget sih bi? "
" ....... "
" Yaudah iya, aku kesana "
" ........ "
" Iya bi ini mau berangkat "
" ....... "
" Iya "

Tut..

Telpon di matikan oleh alisyah.

" Siapa? " Tanya fellyta
" Bibi aku "
" Kenapa? "
" Nyuruh aku dateng ke toko " Alisyah beranjak dari sofa
" Tiba-tiba banget "
" Udah deh.. Aku pergi aja, dari pada kena amuk nanti "
" Mau gue anter gak? " Tawar Jovinka
" Gausah, kamu aja baru dateng kok malah pergi lagi "
" Ya gapapa lah, sekalian cari makan "
" Gak perlu, aku bisa berangkat sendiri "
" Yaudah hati-hati "
" Iya.. "
" Nanti pulang nya gue jemput gak ada penolakan " Ucap fellyta, yang hanya di tatap oleh alisyah tanpa bicara kemudian segera pergi keluar rumah menuju minimarket

" Sekarang kita ngapain nih? "
" Nonton? "
" Boleh tuh "




......




Di minimarket.

" Ck.. Banyak banget alasannya, dikit-dikit izin.. gak bisa gitu ngehargain waktu orang, kalau gini kan aku yang gak ada waktu buat istirahat.. Udah songong, caper lagi.. Kenapa gak di keluarin aja sih pegawai kayak gitu.. Punya bibi hati nya gede banget buat orang.. Sama ponakan sendiri aja enggak " Gerutu alisyah sambil merapikan barang-barang di rak

Ting..

Seseorang membuka pintu, membuat alisyah menoleh.. Lalu tersenyum ramah ke arah orang itu.

Ting.

Satu lagi seorang pelanggan masuk, alisyah pun meninggalkan rak itu dan kembali fokus di tempat kasir.. Hingga tanpa sengaja di layar monitor alisyah melihat salah satu dari pelanggan itu.. Mengambil barang lalu memasukkan nya ke dalam kantong celana.. Hingga orang itu berjalan ke arah kasir.

" Ini berapa totalnya? "
" 90 ribu "
" Mahal banget barang gini doang "
" Pak, saya tau loh apa yang bapak lakuin tadi.. Saya liat sendiri.. Dan harga itu termasuk dengan total barang yang bapak ambil "
" Apaan cuma satu barang aja mahal "
" Kalau bapak tidak mau mengaku, saya akan laporin bapak ke polisi "
" Kamu itu bawa-bawa polisi, saya ini gak ngelakuin apa-apa "
" Bapak itu tau sendiri di depan sudah bertuliskan kalau disini ada banyak kamera pengawas, jadi bapak gausah ngelakuin hal-hal aneh "
" Aneh apanya, saya disini mau beli.. "
" Iya, tapi bapak sudah mencuri barang dari tempat ini "
" Alah banyak omong kamu! Nih " Pria itu memberikan beberapa lembar uang berjumlah kecil
" Maaf, uangnya masih kurang "
" Gak ada, itu juga sudah di kasih uang.. "
" Gak bisa gitu pak "

" Permisi.. Maaf biar saya yang bayar " Ucap satu orang yang datang lebih dulu tadi.

" Tuh dengar, udahlah gabakal balik kesini lagi.. Pegawai nya gak ramah " Orang itu pun pergi keluar dari tokoh tanpa meminta maaf

" Berapa totalnya, sama yang ini.. "

" Semua 126 ribu "

" Ini, makasih ya "

" Maaf atas ketidak nyamanan nya "

" Gapapa, lain kali kamu yang harus hati-hati.. Banyak di luar sana pencuri "

" Terima pak, mohon maaf sekali lagi "

Setelah orang terakhir pergi.. Kini tokoh kembali sepi.. alisyah pun melanjutkan kegiatan nya tadi.

Beberapa saat selesai menata barang-barang, alisyah menyempatkan diri untuk duduk di depan minimarket dengan segelas kopi instan, yang baru saja dia buat.. Duduk memandangi langit malam.

" Kamu suka ya liatin langit? "

Alisyah langsung menoleh ke belakang.. Mendapati pria paruh baya yang berdiri menatap juga ke arah langit..

" Maaf ada yang bisa saya bantu? "
" Gak perlu, saya disini mau ketemu sama kamu "
" Saya? " Alisyah menunjuk dirinya sendiri
" Bolehkan saya ikut duduk? "
" I iya silahkan, eum.. Saya buatkan minuman sebentar ya.. "
" Gak perlu repot, kamu duduk aja "
" Iya.. "
" Saya punya anak laki-laki, dia juga suka liatin langit.. Padahal gak ada apa-apa "
" Memang tidak ada apa-apa, tapi ketenangan nya.. Entahlah itu membuat saya berpikir kalau memang ada seseorang disana "
" Kamu kerja disini kenapa? "
" Toko ini milik bibi saya, sejak masuk perkuliahan saya memang hidup mandiri "
" Anak laki-laki saya juga begitu, gak mau di tuntut apapun.. Dia mau nya apa-apa sendiri bahkan punya usaha sendiri.. Saya jadi heran loh, padahal ada yang lebih mudah.. Tapi dia lebih milih yang sederhana.. Saya bukan nya maksa buat lakuin ini itu, tapi namanya juga orang tua.. Kan apa aja pasti di lakukan buat kebaikan anak nya "
" Beruntung loh anak bapak.. Punya orang tua seperti bapak "
" Kamu disini tinggal sama... "
" Temen saya, orang tua saya ada di kota.. Kadang adik saya ikut tinggal dengan saya "
" Maaf ya saya jadi nanya-nanya privasi "
" Gapapa kok.. Bapak cerita gitu juga privasi bapak sendiri kan? "
" Saya sengaja cerita ke kamu " Ucap pria itu
" Maksudnya? "
" Gapapa.. Yaudah, maaf saya mengganggu waktu kamu "
" Enggak kok "
" Saya pamit, kamu lanjutin kerja "
" I iya.. "

Pria itu pun pergi.. Lagi-lagi alisyah sendiri.. Hingga...

" Al.. " Teriak fellyta yang datang menghampiri alisyah
" Udah malem loh ini fell, jangan teriak "
" Ya maaf.. Tadi itu siapa? "
" Orang tadi? Aku juga gak kenal.. Tiba-tiba aja dia ngajak ngobrol.. Yaudah aku ladenin "
" Ohh.. Udah mau tutup lo "
" Belom, masih jam segni.. Jovinka udah pulang? "
" Udah.. Tadinya mau gue suruh nginep tapi dia nya gak bisa.. Yaudah.. Jovin pulang, gue kesini " Jelas fellyta
" Oohh "
" Nih " Fellyta memberikan uang pada alisyah
" Apaan? "
" Bayar mie instan sama air mineral "
" Oh oke.. "

Kedua nya pun memasuki minimarket.. Lalu ngobrol-ngobrol.. Sampai alisyah menceritakan kejadian yang tadi di alami nya hingga larut malam.. Waktu nya alisyah menutup toko, di bantu fellyta..








---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

»Better Together« Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang