Yogyakarta

423 85 7
                                    

Di sebuah ruangan kantor yang tampak rapi namun penuh dengan nuansa elegan, Shani duduk di balik meja kayu mahogani yang mengilap. Jendela besar di belakangnya memperlihatkan pemandangan kota Yogyakarta yang tampak sibuk. Di atas mejanya, terdapat tumpukan dokumen yang tersusun dengan sempurna, seakan mencerminkan ketelitian pemiliknya.

Shani sendiri, dengan setelan blazer hitam yang pas di tubuhnya, memancarkan aura dingin dan tegas. Matanya sesekali menatap layar laptop di hadapannya, dengan tatapan fokus yang tak terganggu. Suara ketikan keyboard memenuhi ruangan, berirama dengan ketukan tumit sepatu hak tingginya di lantai marmer saat dia sedikit menggeser posisi duduknya.

"Bos Shan, kerja mulu lu. Makan siang dulu, ayo!" ucap seseorang dari pintu.

"Ketuk pintu dulu bisa ga si, Nan? Ngagetin tau ga?" balas Shani sedikit sinis yang kini telah menghentikan aktivitasnya.

"Ya, sorry deh. Tadi gue udah ketuk pintu, gue kira lu tidur makanya gue langsung masuk"

"Sebentar. Gue kelarin ini dulu, nanggung"

"Lama. Lu belum makan dari pagi ya, Shan. Makan dulu sih, itu kan bisa dilanjut nanti"

Huh~ "Yaudah, iya" Shani yang malas mendengar ocehan lebih lanjut orang tersebut, ia beranjak dari duduknya menuju pintu. "Stop ngoceh, ini gue udah gerak" ucapnya telah berada disebelah orang itu.

Mereka pun kini berjalan bersamaan menuju salah satu restoran dekat kantor.

Jika penasaran siapa orang yang Shani sebut "Nan", orang tersebut adalah Jinan. Jinan Shafira atau biasa dipanggil Jinan merupakan salah satu teman terdekat Shani selama di Jogja. Mereka awalnya bertemu sebagai sesama pegawai baru di perusahaan Sin's GameTech. Terhitung hampir 1 tahun mereka berteman, hingga kini Shani menjabat sebagai Game Director dan Jinan sebagai asistennya.

•••

Sesampainya di restoran, Shani dan Jinan langsung memesan makanan dan minuman masing-masing. Sembari menunggu, Shani membuka ponselnya yang sedari tadi berbunyi sejak perjalanan menuju kesini.

Sudut bibirnya terangkat, tawa kecil Shani keluarkan sesaat setelah membaca obrolan grup 4 serangkai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudut bibirnya terangkat, tawa kecil Shani keluarkan sesaat setelah membaca obrolan grup 4 serangkai. "Bener-bener si Gery" sambil menggelengkan kepalanya. Setelah cukup memberi balasan tentang obrolan yang terjadi, ia menutup laman grup tersebut.

Sesaat, ekspresinya tiba-tiba berubah. Halaman utama aplikasi chatnya menampilkan pinned contact yang disana terdapat grup 4 serangkai dan satu contact seseorang yang sangat ia rindukan.

"Lu sehat kan, Shan?" tanya Jinan yang melihat Shani tiba-tiba mengubah ekspresinya.

Namun, yang ditanya hanya diam, tak mendengar pertanyaan temannya yang berada dihadapannya.

"Shan" panggil Jinan.

Tetap tak ada jawaban.

"Woy, Shani!" kali ini Jinan meninggikan suaranya.

ForelsketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang