9. Cemburu

10 2 0
                                    

🐥🐥🐥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

Setelah Sutrisno berangkat kerja, tersisalah Anindya dan Jae di rumah. Kalau biasanya Jae hanya diam dan memperhatikan, namun kali ini ia memutuskan untuk membantu Anindya dengan cara menyapu rumah.

Saat ini, keduanya tengah berada di teras dengan Jae yang sedang menyapu halaman dan Anindya yang sedang menjemur.

Perhatian Jae teralihkan saat melihat seorang pemuda datang menghampiri Anindya, dirinya memutuskan untuk memperhatikan keduanya.

"Assalamu'alaikum, Dek Anindya."

Anindya yang sedang menjemur menoleh dan tersenyum. "Wa'alaikumsalam, Mas Wirman."

"Anu ... Mas No nya udah berangkat yaa?" tanya pemuda bernama Wirman itu.

"Iya, Mas. Udah berangkat dari pagi," jawab Anindya. "Ada apa, Mas Wirman?"

"Itu ... uhm, Mushola ngadain pengajian terus Mas No diundang untuk jadi imam sholat Maghrib sekaligus Isya," ujar Wirman.

"Yaudah, nanti Anin kasih tau Mas No deh pas Mas No udah pulang. Terima kasih yaa Mas Wirman informasinya," ucap Anindya.

"Sama-sama, Dek Anin," balas Wirman. Pemuda itu kemudian memberikan sesuatu kepada Anindya. "Ini, Dek. Mas ada sedikit makanan, tadi ibu masaknya kebanyakan, hehe."

"MasyaAllah, terima kasih banyak, Mas Wirman. Salam untuk ibu yaa." Anindya menerima bingkisan dari Wirman.

"Sama-sama, Dek. Kalau begitu, Mas pamit dulu, mau ke sawah," kata Wirman.

"Ah iya, hati-hati, Mas Wirman!" sahut Anindya.

Penglihatan Jae pun terus mengikuti pergerakan Wirman sampai pemuda itu tak terlihat lagi, dirinya segera menghampiri Anindya untuk mencari tahu tentang pemuda itu. "Siapa tadi?"

"Tadi namanya Mas Wirman, Mas Jae. Dia itu pengurus Mushola. Kebetulan Mas No juga sering ikut kegiatan Mushola, makanya mereka bisa kenal," jawab Anindya.

Jae mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, lalu penglihatannya tak sengaja menatap bingkisan ditangan Anindya. "Itu apa?"

"Nggak tau, Mas. Katanya sih makanan. Nanti kita lihat yaa, Mas?" ucap Anindya.

"Uhm, Anin?"

Anindya menatap Jae.

"Kayaknya dia suka sama kamu deh."

Anindya mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya terkekeh. "Mas Jae ngomong apa sih?"

"Iya, dari gelagat sama tatapannya dia kelihatan tertarik sama kamu," ucap Jae.

"Nggak mungkin, Mas. Lagipula, kami jarang ketemu. Palingan cuma kayak tadi, kalau misalnya Mas No diundang ke Mushola," sergah Anindya.

"Tapi menurut kamu, dia orangnya kayak gimana?" tanya Jae.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kidnapped | Jae (DAY6)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang