7. Perkara Sayur Bayam

22 3 0
                                    

🐥🐥🐥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

Saat ini, Jae tengah duduk di teras sembari menatap Anindya yang sedang menjemur pakaian. Sutrisno sudah berangkat untuk berjualan, tersisalah Anindya dan Jae di rumah.

"Mas Jae mau makan apa hari ini?"

"Hah?" Jae mendongak dan mendapati Anindya menatapnya. "Kok kamu nanya saya?"

"Mungkin Mas Jae mau makan sesuatu, Anin takut Mas Jae bosan sama menu yang dimasak Anin." Anindya menjawab sembari kembali menjemur pakaian.

Jae menggeleng. "Saya gak bosan kok. Masakan kamu enak, saya suka. Jarang-jarang saya makan masakan rumah yang sederhana, biasanya Bibi di rumah masaknya makanan yang sedikit kebarat-baratan."

"Kalau misalnya Anin masak perkedel sama sayur bayam, Mas Jae mau?"

"Mau kok, saya ini omnivora. Yang penting perut kenyang."

Anindya terkekeh, Jae selalu bisa membuat suasana tidak canggung dengan tingkah dan ucapannya yang lucu.

"Habis ini ngapain lagi?" tanya Jae.

"Masak," jawab Anindya.

"Oke, nanti saya bantu."

"Mas Jae bisa masak?" tanya Anindya sembari membuang air yang ada di ember.

"Bisalah! Selama saya sekolah di LA, saya masak sendiri karena orangtua di Indonesia dan saya gak ada keluarga disana," jawab Jae dengan bangga dan percaya diri.

🐥🐥🐥

"AAAAA!!!!"

Jae langsung menjauh dari kompor setelah dirinya meletakkan perkedel kedalam penggorengan, ia takut terkena minyak panas.

"Mas Jae, perkedelnya jangan dilempar dong!" kata Anindya.

"Ini gak dilempar, Anin. Cuma sayanya aja yang masukin perkedelnya cepet," sergah Jae.

"Jangan cepat-cepat, Mas Jae. Pelan-pelan aja," gumam Anindya.

"Kalau pelan-pelan nanti minyaknya bletuk kemana-mana," sahut Jae.

Anindya menggelengkan kepalanya. Gadis itu segera mengambil tugas milik Jae, yaitu menggoreng perkedel. "Mas Jae yang bikin sayur bayamnya aja, biar perkedelnya Anin yang goreng."

"Siap, Ibu Negara!" Jae berpose hormat pada Anindya sebelum mulai melanjutkan tugas gadis itu, membuat sayur bayam.

🐥🐥🐥

"Uhuk!"

Anindya segera memberikan segelas air untuk Sutrisno, lalu mengelus punggungnya. "Makannya pelan-pelan, Mas No. Nggak ada yang rebut kok."

Sutrisno menatap adiknya setelah menenggak segelas air sampai habis. "Anin?"

"Iya, Mas?"

"Kamu mau nikah?"

Kidnapped | Jae (DAY6)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang