Whispers {5}

25 6 5
                                    

Siang itu, sinar matahari menembus lembut melalui kanopi pepohonan di hutan. Beomgyu, yang memang tinggal di desa terdekat sedang mencari kayu bakar seperti yang di perintahkan ibunya. Setelah terkumpul kayu yang cukup, pemuda itu mencari tali atau apapun untuk mengikat kayu kayu itu menjadi satu agar bisa dibawa pulang dengan mudah.

"Ahhh akhirnya selesai, apakah ini cukup? Sudahlah, lagipula kata Heeseung tadi ibu hanya mengatakan untuk mengumpulkan beberapa saja" Ucap Beomgyu pada dirinya sendiri setelah mengikat kayu bakar tersebut.

"Kenapa keadaan hutan sesunyi ini? "
Beomgyu terheran tapi lebih memilih untuk mengacuhkannya dan segera bangkit untuk pulang.

|
|
|

Tidak jauh dari tempat Beomgyu, Pangeran Yeonjun menoleh saat mendengar gemerisik yang berasal dari semak semak di belakangnya.

Sambil berharap bahwa itu adalah target buruan yang lumayan besar, dia turun dari kudanya dan mulai memfokuskan busurnya pada semak-semak. Setelah menunggu beberapa saat, dia terpaku melihat sosok yang berada di depannya.

Seekor harimau dengan mata yang berkilauan, dan kuku yang berkilat tajam muncul dari selah semak-semak, melangkah anggun namun mengancam.

Nafas Pangeran Yeonjun tertahan. Busur dan tombak yang di pegangnya sudah terjatuh sedari tadi, dan untuk pertama kalinya Pangeran Yeonjun yang biasanya sangat penuh percaya diri itu terlihat benar benar tidak berdaya.

Di sisi lain, Beomgyu yang hendak melangkah pulang mendengar geraman rendah tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Ahhh ternyata dia yang membuat suasana hutan sunyi, aku harus segera pulang sebelum dia mendekat" Ucap Beomgyu.

Namun matanya tidak sengaja melihat sosok mangsa yang ada di depan hewan itu. 'hei itu adalah manusia' batin Beomgyu.

|
|
|

Pangeran Yeonjun segera sadar dari keterpakuannya, langsung mengambil busur dan mengarahkan anak panahnya pada makhluk itu. Beberapa detik menegangkan, sang harimau yang mulai hilang kesabaran untuk menyantap mangsanya langsung melompat menerkam Pangeran Yeonjun.

Sayangnya, Pangeran Yeonjun lebih gesit menghindari harimau dan langsung melesatkan busurnya.

"Ahh sial" Kata Pangeran Yeonjun saat melihat anak panahnya meleset.

Tanpa berlama lama dia kembali memfokuskan busurnya dan melesatkannya lagi. Kali ini dia tepat sasaran, panah itu mengenai paha harimau. Namun karna badannya yang besar, panah itu bukan apa-apa baginya, makhluk itu masih bisa bergerak dengan bebas sambil mengincar mangsa di depannya lagi.

"Menarik, aku akan memamerkannya pada ayah jika berhasil menangkap hewan ini" Gumam Pangeran Yeonjun sambil menyunggingkan senyumnya.

Keduanya kembali bertarung hingga bergulat untuk menggapai tujuan masing-masing. Pangeran Yeonjun sedikit kewalahan untuk bertarung karna lelah, harimau yang melihat kesempatan itu tidak tinggal diam dan mencakar lengan Pangeran Yeonjun cukup dalam dan membuatnya mengerang sakit.

Darah mengucur keluar dari jubah berburu Pangeran Yeonjun, ia bangkit lagi untuk meraih tombak kecil yang di bawanya bersama busur tadi. dengan sedikit konsentrasi, Pangeran Yeonjun melemparkan tombaknya tepat sasaran mengenai perut harimau yang membuatnya menggeram keras dan kesakitan.

Bukannya terkapar, ternyata makhluk itu malah semakin buas melompat menyerang Pangeran Yeonjun. Kini Pangeran Yeonjun hanya mengandalkan kekuatannya karena semua senjatanya sudah terlempar entah kemana, tubuhnya sudah mulai lelah menahan serangan buas dari makhluk itu. Sedikit lengah, harimau itu kembali berhasil mencakar perut Pangeran Yeonjun dan membuatnya meringis kesakitan.

Wishpers Of The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang