Meja makan sudah terisi penuh saat para pangeran turun. Pangeran Yeonjun berjalan sedikit tertatih, tapi tetap tidak mau di bantu oleh saudaranya karena tidak mau merepotkan mereka.
"Pangeran Yeonjun, apakah kau sudah baik-baik saja? Kenapa kau turun, seharusnya pelayan yang mengantarkan sarapan mu."
"Aku sudah sangat baik ibu Astrid, ibu jangan khawatir ini hanya luka ringan." Jawab Pangeran Yeonjun dengan tersenyum dan duduk di kursi miliknya.
"Selamat pagi semuanya." Sapa Pangeran Yeonjun pada semua orang yang berada di meja makan.
"Syukurlah kalau kau sudah membaik Pangeran Yeonjun, kau membuat semua orang sangat khawatir kemarin." Ucap Selir Selena dengan senyum penuh kelembutan.
Pangeran Yeonjun tersenyum tulus mendengar penuturan Selir Selena, "Terima kasih ibu, maaf sudah membuat kalian semua khawatir, sekarang aku sudah baik-baik saja, jadi mari kita makan."
Meja makan sunyi, hanya terdengar denting sendok dari piring masing-masing anggota keluarga. Pangeran Yeonjun bersuara saat semua orang sudah menyelesaikan sarapan mereka,
"Aku akan berkunjung ke desa siang ini, aku ingin melihat beberapa hasil panen dari rakyat untuk di kirim ke kerajaan Valendria. Tahun lalu mereka sangat suka dengan hasil panen rakyat kita dan mereka ingin kita mengirimkannya kesana lagi."
Ratu menyetujuinya, beberapa waktu ini Raja memang sangat sibuk hingga tidak sempat memberi kunjungan pada rakyat, "Baiklah, tapi tetap berhati-hati Pangeran Yeonjun, kau belum sepenuhnya pulih."
"Boleh kami ikut?" Tanya pengeran Hueningkai.
Pangeran Yeonjun menoleh, "Bukankah hari ini ada akademi kerajaan? Apakah kalian akan membolos?"
Pangeran Taehyun menggeleng, "Hari ini tidak ada akademi kerajaan kak, kami akan sangat bosan jika terus berada di istana."
Melihat semua saudaranya setuju dengan ucapan Pangeran Taehyun, akhirnya tidak ada pilihan lain untuk mengiyakan permintaan adiknya.
"Baiklah, kalian boleh ikut. Kalau begitu segera bersiap, kita akan berangkat setelah ini."
|
|
|Langkah kaki beberapa kuda berderak di jalanan tanah, melintasi ladang-ladang luas yang tampak subur di bawah sinar matahari siang. Empat pangeran menunggangi masing-masing kuda mereka, mengenakan jubah kebesaran dengan simbol kerajaan Eryndor yang berkilau di dada mereka. Di kejauhan, desa mulai terlihat tenda-tenda besar sudah berdiri, memayungi hasil panen yang akan segera dikirim ke kerajaan Valendria.
"Kukira hasil panen kali ini lebih baik dari tahun lalu," ujar Pangeran Soobin, menatap ladang rakyat yang sudah siap panen. "Ladang-ladang di desa ini selalu menghasilkan yang terbaik."
Yeonjun, sang pangeran mahkota, memimpin barisan di depan, tampak tenang meski pikirannya melayang jauh. "Jika kualitasnya sesuai, kita akan mendapatkan banyak keuntungan dari aliansi ini."
Pangeran Hueningkai yang lebih muda, ikut menatap dengan penuh antusias. "Aku penasaran, bagaimana mereka memproses semua ini. Kapan terakhir kali kita melihat pengiriman sebesar ini?"
Taehyun, yang berada di sebelahnya, menambahkan dengan tenang, "Ini bukan hanya tentang jumlah, tapi juga tentang hubungan diplomatik yang terbangun dengan kerajaan Valendria. Kita harus memastikan semuanya berjalan lancar."
Angin sepoi-sepoi menerpa wajah mereka ketika rombongan kuda akhirnya berhenti di tepi pasar. Di depan mereka, deretan gandum, buah-buahan, dan hasil panen lainnya tersusun rapi, siap untuk diperiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wishpers Of The Throne
FantasyDi kerajaan Eryndor, takdir mengubah segalanya saat seorang pangeran terasingkan bernama Choi Beomgyu dipanggil kembali ke istana. Di tengah kekacauan, ketika ancaman muncul dari segala arah, Beomgyu harus menghadapi masa lalunya dan rahasia yang te...