Whisper {10}

19 7 1
                                    

Setelah kepergian Pangeran Eryndor, Heeseung segera menghampiri Beomgyu dan merangkul pundaknya.

"Hei, aku tidak tau kau pernah berurusan dengan Putra Mahkota."

"Dia adalah Putra Mahkota?" tanya Beomgyu.

"Ya, dia yang akan melanjutkan kepemimpinan Raja kelak. Ngomong-ngomong, ada apa antara kau dan Pangeran?"

Beomgyu terlihat berpikir sebentar, apakah dia akan menceritakan kejadian itu atau tidak, "Kau ingat beberapa hari lalu saat kau bertemu denganku di hutan?"

Heeseung mengingat sebentar dan mengangguk, "Hari itu aku bilang padamu bahwa kau disuruh bibi Amira mencari kayu bakar."

"Setelah mengumpulkan kayu bakar, aku melihatnya sedang bertarung dengan harimau besar, awalnya aku hanya menyaksikan saja karena menurutku dia bisa mengatasinya. Tapi seiring cakaran dari harimau semakin banyak melukainya, dia semakin lemah dan... aku hanya sedikit membantunya." cerita Beomgyu singkat tentang kejadian hari itu.

"Jadi, kau kemarin sakit karena usai bertarung dengan harimau?"

Beomgyu mengangguk mengiyakan, Heeseung menatap beomgyu dengan tatapan takjub.

"Waahhh aku tidak tau kau sehebat itu kawan, kukira kau hanya mahir di turnamen pasar saja. Kau memang benar-benar ditakdirkan Beomgyu-ya." ucap Heeseung dengan sungguh-sungguh.

"Takdir apa maksudmu?" tanya beomgyu sambil mengernyitkan alisnya.

"Takdir menjadi prajurit kerajaan" ucap Heeseung kemudian tertawa keras dengan leluconnya sendiri dan mendapat jitakan keras dari Beomgyu.

Beomgyu melangkah cepat dengan perasaan kesal, meninggalkan temannya yang masih tertawa di belakang. Setelah tawanya reda, Heeseung menatap kepergian Beomgyu dengan tatapan yang penuh arti, dia menghela napas panjang sebelum pergi menuju tempat ayahnya berada.

|
|
|

Langit mulai merona keemasan saat para pangeran dalam perjalanan pulang. Pangeran Hueningkai menyapukan pandangannya ke arah desa yang mulai di penuhi cahaya senja.

"Semuanya berjalan dengan lancar, hasil panennya lebih baik dari yang kita perkirakan." ucapnya.

Pangeran Soobin mengangguk setuju, "Dengan begini kerajaan Valendria akan kembali puas dengan hasil panen yang kita distribusikan kepada mereka."

Pangeran Taehyun yang lebih banyak diam, akhirnya ikut bersuara dengan tenang, "Aku harap, dengan kualitas bahan terbaik yang selalu kita berikan pada mereka bisa semakin memperkuat aliansi yang sudah terbangun bertahun-tahun ini."

Sementara Pangeran Yeonjun hanya diam serta menyimak dan menyetujui perkataan adik-adiknya. Perjalanan di lanjutkan dalam keheningan disertai dengan desiran angin lembut sebagai harmoni alami yang mengiringi perjalanan mereka.

"Kak Yeonjun, siapa orang yang kau ajak bicara tadi? aku tidak tau kau memiliki teman di desa." ucap Pangeran Taehyun memecah keheningan perjalanan mereka.

"Dia adalah orang yang menyelamatkan kak Yeonjun saat diserang harimau hari itu." jawab Pangeran Soobin mewakili kakaknya.

Pangeran Hueningkai menoleh terkejut, "Benarkah? Apakah kak Yeonjun yakin dia adalah orangnya? Bagaimana bisa pemuda sekecil itu menang bertarung dengan harimau?"

"Iya, dia adalah orang yang menolongku, dia benar-benar gesit dan penuh strategi." jawab Pangeran Yeonjun.

"Lalu, apakah kau tidak ingin memberinya imbalan? Dia sudah menyelamatkan nyawamu." tanya Pangeran Taehyun.

Wishpers Of The ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang