persiapan acara sekolah

9 2 0
                                    

Vote anjrit vote, capek gua ngingetin. Masa dari beberapa pembaca yang baca cerita ini, cuman 1 orang yang vote. Nyari ide susah kocak, apa salahnya ngevote. Maaf kalo kata kata gua kasar! Pokoknya target gua, kalo votenya nambah baru up lagi. Selagi gak naik vote nya, gua gak bakalan up

°

°

°

°

Happy reading •.•

"Alden, makasih ya udah bela gua! Lo gak papa kan?"tanya laluna, kepada alden yang berada di uks. Ia menjenguk alden di uks saat jam istirahat, yang luka hanyalah pipi alden dan bibirnya sedikit terluka.

"Gua gak papa, kan udah di rawat sama nih pak dokter"ucap alden, aih dia salah ngomong dia melirik raeyden. Dan wajah raeyden seketika masam

Fyi, dulu Alden punya crush yang pengen jadi dokter biar bisa rawat alden kalo sakit. Raeyden tau akan hal itu, makanya pas alden di ghosting ma tuh orang. Dia sad banget, dan raeyden yang nemenin dia.

"Kenapa? Apa ada yang salah?"tanya laluna saat menyadari suasana yang tak enak. Laluna melirik raeyden yang berwajah masam itu, emang ada apa dengan kata dokter?

"Lupain crush lo itu den, gua udah bilang. Kalo emang dia sayang lo, gak mungkin dia pergi"ucap raeyden, baiklah sepertinya laluna paham. Ini pasti ada hubungannya dengan masa lalu Alden, hubungan mereka ini benar benar misteri.

"Eh btw soal persiapan acara sekolah, kalian udah latihan nyanyi?"tanya laluna, alden menganggukkan kepalanya begitu juga raeyden.

"Kemaren pas di rumah gua, harusnya kalian ikut latihan juga. Malah makan brownies anjir"ucap laluna, terakhir kali mereka sempat berlatih. Tapi gegara momen canggung laluna, Alden tak jadi latihan. Malah berusaha mencairkan suasana

Alden menghela nafasnya, raeyden meliriknya seakan tau maksudnya itu. Ia lalu mengambil gitar, dan laluna lantas heran. Ada apa dengan mereka? Alden lalu membuka matanya, seakan ada sebuah sihir musik terdengar di telinga laluna.

"Embun, di pagi buta~~ menebarkan bau basah" alden mulai bernyanyi, dan raeyden memainkan gitarnya.

"Detik demi detik ku hitung, inikah saat ku pergi?"laluna pun paham, keduanya sedang mempertunjukkan latihannya.

"Oh tuhan ku cinta, dia~~ berikanlah aku hidup"

"Tak kan ku sakiti dia, hukum aku bila terjadi" raeyden pun menyahuti nyanyian alden tersebut. Mereka saling berpandang lalu lanjut bernyanyi

"Aku tak mudah, untuk mencintai~ aku tak mudah, mengaku ku cinta'~ aku tak mudah, mengatakan aku jatuh cinta"

"Senandung ku, hanya untuk cinta~~ tirakat ku hanya untuk engkau~~ tiada dusta, sumpah ku cinta sampai ku menutup mata~~"

"Cintaku sampai ku menutup mata~~" setelah itu, raeyden memberhentikan petikan gitarnya. Ia menyimpan gitarnya kembali, dan alden pun memandang laluna.

"Gimana? Itu baru separuh cuy, bagus nggak?"tanya alden kepada laluna, yang menatap kagum pada keduanya. Chemistry mereka benar benar bagus!

"Bagus bat anjrit, udah yuk ke kantin aja. Gua laper"ajak laluna, alden pun mengiyakannya. Mereka bertiga keluar, dan saat sudah berada di kantin mereka memesan menu seperti biasanya. Kalo alden bakso nuklir, sedangkan laluna ayam geprek. Raeyden memesan mie ayam, dan untuk minumannya. Ketiganya memesan teh es

🍪🍪🍪

Wiliam baru saja menyusul mereka di kantin, dan ikut memesan seperti pesanan alden. Saat tengah asiknya makan, seorang perempuan datang ke meja makan mereka bersama antek antek mereka.

"Sayang, aku kangen!"ucap wanita itu bergelayutan manja di lengan raeyden, raeyden menahan jijik. Ia mendorong wanita itu

"Sayang kok tega! Aku pindah ke sini demi kamu loh"ucap wanita itu lagi.

"Cukup, kita udah putus! Jangan panggil gua sayang lagi, gua jijik"ucap raeyden memasang wajah jijiknya. Laluna tertawa melihat akan hal itu

Wanita itu melirik alden, yang tengah memakan bakso nuklir tanpa mempedulikan kehadirannya.

"Oh aku tau, pasti karena banci ini kan?"ucap wanita itu menujuk alden, yang membuat alden tersedak dengan cepat laluna memberikan es tehnya.

"Bentar, apa kata lo?! Banci? Gua diam aja ya anjrit dari tadi, denger ya! Selama ini gua diam aja, lo kata katain di belakang raey! Tapi kali ini gua gak bakal tinggal diam" ucap Alden kesal, apa salahnya? Ia hanya ingin menikmati bakso kesukaannya. Dadanya sesek, perlahan air mata keluar dari matanya. Alden mengusap pipinyanya dengan kasar

"Hei anjing lo ya! Datang datang ke meja orang bikin kerusuhan"ucap laluna, ia tak tahan lagi melihat drama yang ada di depannya ini.

"Loh kok nangis? Berarti bener dong dia banci, banci lembek! Cengeng, gitu aja nangis"ucap wanita itu lagi, raeyden berusaha menahan emosinya yang ingin keluar.

"Ayra! Kalo lo, gak ada kerjaan. Mending pergi dari meja ini"ucap raeyden, ayra pun pergi setelah puas membuat mereka malu.

Raeyden melirik wiliam yang tengah menenangkan alden, alden berusaha menghapus air matanya dengan kasar. Ia tak ingin menangis! Asli dah ada gak sih, cara biar tiap kali marah gak nangis.

Ia selalu begini, tiap marah marah. Ia akan menangis, ia takut membuat orang sakit hati dengan ucapannya.

"Gua cuman pengen makan anjir, di ganggu mulu dari semenjak anak baru itu masuk. Banyak drama" ucap alden, setelah mengusapkan air matanya lagi.

"Gua juga ikut kesel bjir, ayam geprek gua jadii terabaikan karna mereka"ucap laluna, wiliam meliriknya dan menyodorkan ayam geprek yang baru ia pesan lagi.

"Milki memang terbaik dah!"ucap laluna, menatap binar ayam geprek yang ada di hadapannya ini. Wiliam terkekeh dengan reaksi luna, yang menurutnya lucu.

"Kapan acara ulang tahun sekolahnya wil?"tanya alden saat sudah tenang, Wiliam meliriknya. Ia pun menjawab pertanyaan temannya itu

"Besok" satu kata yang membuat alden, laluna, dan raeyden menyemburkan air minum mereka.
Bahkan wiliam terkena semburan airnya itu

"Anjir lah weh, kagetnya jangan barengan dong"ucap Wiliam sedikit kesal, akan reaksi teman temannya itu.

"Ya lagian, lo ngagetin!"ucap laluna, siapa yang tak kaget coba? Perasaan tak sampai 3 hari wiliam menyampaikan pesan bahwa akan ada acara ulang tahun sekolah.

"Eh btw gua mau ngasi info baru lagi"ucap wiliam, menyesap air esnya itu. Ketiga sahabatnya itu jadi penasaran, apa yang akan keluar dari mulut temannya itu.

"Ada pesta topeng untuk puncak acaranya"lanjutnya, yang membuat ketiganya makin terkaget kaget. Wajar aja sih ada pesta topeng, ini kan sekolah swasta.

"Yeu anjir, gurunya minta di lemparin ke palung mariana"ucap alden, ketiganya frustasi karena mereka tak hanya akan berlatih untuk lomba nyanyi. Tapi untuk pesta dansa! Wiliam sih santai, karna dia tau cara berdansa.

"Ah terserah lah, mumet otak ku iki rek" ucap laluna, pasrah apa yang akan terjadi selanjutnya. Begitu pun dengan alden dan raeyden, sedangkan wiliam meminum santai esnya itu.

Bersambung...

transmigrasi author Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang