nongkrong dengan senior

5 1 0
                                    

Happy reading, vote untuk chapter selanjutnya!

°

°

°

°

"Yo brother! Yang kau bawa ini rekan mentee mu kah?"ucap teman gun, kalo gak salah namanya adalah dean. Phi dean memang sedikit terkenal di jurusan kami, itu sebabnya aku mengenalnya.

"Iya, kau jangan menganggu nya. Atau kau akan berakhir seperti kei"ucap gun, sedikit mengancam. Saudara ku yang pengertian, jadi makin sayang.

"Apa nih nyebut nyebut nama ku, kangen kah manis?"ucap kei, nahkan baru di bilang udah bikin masalah.

Phi gun itu gak suka orang nyebut dia manis, meski ia akui wajahnya memang manis. Tapi untuk kepribadiannya yang sedikit liar, membuat ia tak ingin di sebut manis.

"Kei, kalo kau sudah bosan berjalan. Katakan saja dari awal"ucap gun, sembari melirik tajam kei. Yang di lirik pun hanya cengengesan gak jelas

"Ah gak asik kau, bercanda doang elah"ucap kei, nyalinya itu langsung ciut seketika. Ia meminum, minuman yang ada di meja.

"Ya lagian phi ada ada aja, udah tau mentor ku tidak suka di bilang manis"ucap laluna sedikit jengah dengan pria yang di hadapannya ini, hanya sedikit.

"Baiklah maafkan phi mu ini tuan putri"ucap kei. Suara yang lembut, tapi tidak bagi laluna, itu terdengar seperti nada ejekan.

"Jangan menganggu rekan mentee ku lagi kei, jahili saja junior lain. Tapi jangan jahili junior ku"ucap gun, sudah sangat muak menghadapi kei.

"Eii Sudah sudah, ayo kita minum saja"ucap dean sembari mengangkat gelas kaca yang berisi alkohol. Laluna menggeleng, ia tidak bisa minum.

"Maaf phi, aku tidak minum alkohol"ucap laluna dengan jujur, dean sudah tau akan hal itu. Jadi ia membawa susu kotak, dan langsung memberikannya kepada laluna.

"Ini, susu stroberi. Biasanya wanita suka stroberi bukan?"ucap dean, laluna mengangguk. Opini seniornya itu tak salah, tapi tak benar juga. Tidak semua wanita suka stroberi

"Aku suka, tapi produk yang senior beli ini. Rasanya sangat manis, aku sudah pernah mencobanya. Tapi aku akan tetap terima, karna senior sudah repot repot membeli"ucap laluna, sejujurnya ia sedang diet. Tapi tak apalah, hanya sekali saja ia minum susu yang manis seperti ini.

"Ohoo, junior yang baik hati. Kau beruntung gun, karna punya rekan mentee yang seperti dia"ucap dean memuji sikap laluna, yang sangat menarik.

"Aku tau aku tau, tanpa di beritahu pun aku sudah tau"ucap gun, ya sebenarnya bukan hanya gun yang beruntung. Tapi laluna juga, ia beruntung mendapatkan mentor seperti gun.

Laluna meminum susu yang dean berikan, rasa manis menjalar di lidah laluna. Saat ia ingin meminum lagi, gun menghentikannya. Ia langsung meletakkan sepiring nasi putih, yang di sampingnya ada ikan gurame. Ini adalah menu kesukaan laluna selama di Bangkok, karna rasanya sangat berbeda dengan di Indonesia.

"Makanlah, kau harus banyak makan. Jangan pikirkan diet, aku tau ini jadwal diet mu"ucap gun, ia tau juniornya itu pasti belum makan. Karna ia adalah orang luar Thailand, pasti seleranya sangat berbeda dengan orang Thailand.

"Terima kasih phi, tapi menu ini kan sedikit mahal. Aku tau phi baru saja di pecat kan?"ucap laluna, bukan tanpa sebab ia berbicara seperti ini. Setiap laluna di ajak keluar oleh mentor nya itu, yang membayar makanan adalah gun. Padahal laluna sudah mengatakan akan membayar sendiri, tapi gun selalu berpikir itu adalah tanggung jawabnya sebagai mentor.

Dan soal di pecat, laluna baru mengetahuinya 2 hari yang lalu. Saat ia berkunjung di tempat kerja seniornya itu, ia tak melihatnya sama sekali. Jadi ia bertanya kepada karyawan di sana, katanya gun di pecat karna sering telat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

transmigrasi author Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang