1.7🔥

2.2K 135 3
                                        

Happy reading (⁠●⁠'⁠3⁠)⁠♡⁠(⁠ε⁠'⁠●⁠)

Vote dulu yaww

°

°

°

°

°

Beberapa hari pun sudah berlalu semua kericuhan di kerajaan GriffinLion pun akhirnya selesai.

Para pangeran dari kerajaan lain pun kembali ke kerajaan asalnya.

Sedangkan para pemberontak dari dalam negeri dan luar negeri pun telah di penjara dan akan segera di beri hukuman.


Di saat para raja dari semua kerajaan sedang membahas masalah dengan Hakim, ada seorang pria yang sibuk dengan kehebohannya sendiri.

Siapa lagi kalau bukan Arley.

Arley yang heboh di kamarnya  Karena kejadian yang terjadi padanya dan Enser membuat nya malu untuk melihat Enser.

Ia bersyukur di saat itu mereka hanya melakukan Hal yang tidak terlalu melewati batas.

"Gilak sih, malu banget woii, untung gak sampai sex, bisa nangis 7 hari 7 malam gua." Gumama Arley sembari merapikan kamarnya.

Lalu ia pergi kearah taman dengan membawa rubahnya yang ia minta dari dokter hewan ketika ingin ketaman tadi.

Di saat kehebohan raja raja dan pada duke di sertai pangeran juga Hakim menentukan hukuman untuk para pemberontak hanya Arley yang terlihat santai.

Dengan gampangnya Arley dengan tubuhnya yang baru membaik tetapi ia Masih tidak bisa terkena sihir, duduk di taman kerajaan bersama seekor rubah yang pernah ia Selamat kan di taman itu juga

Kedua makhluk hidup ini sedang asik bermain, siapa sangka ternyata ada seseorang yang sedang menatapnya dengan pandangan yang tidak biasa di meja istirahat taman kerajaan.

Tentu saja Arley tidak menyadari hal tersebut Karena ia begitu sibuk dengan rubah kecilnya.

"Rubah kecil, tidak enak memanggil mu dengan sebutan rubah."ucap Arley sembari mengelus pelan bulu rubah itu.

"haruskah Aku memberi mu sebuah nama?"

Terlihat jelas rubah itu menyetujuinya dan mendusel-ndusel di perut rata Arley.

"Wahh, Bagaimana jika joko?atau agus, sumanto aja gimana? Suka gakk?" Ujar Arley tersenyum lebar dengan mengangkat rubah itu tepat di depan wajahnya.

Rubah itu hanya terdiam, menatap Arley tidak senang, jelas sekali rubah itu sangat tidak menyukai nama pemberiannya.

"Hehehe Aku bercanda..." Arley mencium hidung rubah itu sembari tertawa pelan.

"Bagaimana jika? tunggu... Bulu kamu kan Oren terus kamu rubah di gabung jadi...Orru?"

Arley menatap rubah itu dengan ragu.

" Umm...gimana? suka?"

Tidak ada pergerakan dari rubah itu membuat raut wajah Arley berubah menjadi sedih.

'jelek banget ya namanya?'

Tiba-tiba rubah itu melompat kearah pangkuan Arley lalu rubah itu berdiri di dada Arley sembari mengusap-usap wajahnya di dada Arley.

[BL]Four Prince[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang