Awal cerita

1.6K 153 43
                                    

Ahyeon sedang berada di bandara Incheon bersama sang Mami. Mereka sudah berada disana hampir setengah jam lamanya Ahyeon ingin mengeluh? Tidak bisa. Ini adalah keinginannya dia yang meminta pada sang Mami untuk menyeret kakaknya pulang ke Korea dengan alasan bahwa dia dan Mami-nya kesunyian selama 3 tahun terakhir.

Pemberitahuan kedatangan pesawat tempat kakanya naikki sudah terdengar mengudara seisi bandara Ahyeon yang tadinya merasa bosan sekarang berdiri dengan semangat menarik tangan Mami-nya agar mereka lebih dekat di pintu keluar tempat Jisoo akan keluar.

"Adek semangat sekali sih " Mami Sandara menatap anak bungsunya tersenyum manis.

"Adek tuh rindu banget sama kakak 3 tahun loh kakak tinggalin kita " Balasnya tidak kalah tersenyum senang.

Yaa mau bagaimana lagi itu adalah pilihan Jisoo, Selain ingin mengurus perusahaan Papi-nya yang ditinggalkan untuk dirinya kelolah ada satu alasan kuat yang membuatnya akhirnya meninggalkan adik dan Mami nya.

Ahyeon pandangi semua orang yang mulai terlihat keluar dari pintu bandara tapi dia belum melihat kakak nya keluar.

"Mami. " Mami Sandara menoleh, "Ini kok kakak belum keluar sih? "

"Mungkin lagi urus koper dulu dek " Mami Sandara memberi pengertian pada anak bungsunya.

"Yaa tapikan yang lain udah keluar " Ahyeon tanpa henti menyempitkan matanya mencari sang kakak. "Atau kita salah? Mungkin kakak bukan disini keluarnya mih " Ahyeon balik menatap sang Mami. "Mami coba deh telpon kak-- "

Badan Ahyeon dibalik oleh Mami-nya agar melihat siapa yang baru saja keluar dari pintu.

Badan Ahyeon dibalik oleh Mami-nya agar melihat siapa yang baru saja keluar dari pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo melambai pada dua kesayangannya yang sudah lama tidak bertemu. Terutama Mami-nya yang hampir setiap hari memintanya untuk pulang.

"KAKAK!!! " Ahyeon melompat kegirangan.

Untuk beberapa detik Ahyeon terdiam melihat betapa menawannya saudaranya itu, Walau wajahnya hampir tidak terlihat tetap saja Jisoo terlihat sangat mempesona.

Jisoo dekati lebih dulu Mami-nya untuk berpelukan, "Mami.. " 3 tahun menahan rindu akhirnya Jisoo bisa kembali pulang dan memeluk Mami nya.

Mereka terus berpelukan sampai tidak sadar jika ada gadis mungil yang menunggu giliran untuk dipeluk. "Kakak!! " Pelukan Jisoo dan Mami-nya terlepas, "Kakak kok ngga meluk adek " Ahyeon menghentakkan kakinya lucu, Mukanya cemberut yang membuat Jisoo terkekeh gemas.

"Loh adek disini, " Kata Jisoo tapi tidak dihiraukan Ahyeon, "Adek masih kecil aja loh kakak kira adek udah tinggi " Godanya pada Ahyeon yang membuat Ahyeon sekarang menjaga jarak karena kesal.

Setelah Papi Seunghyun meninggal Jisoo menjadi jauh lebih dewasa, Dia selalu berusaha menjadi kakak yang baik untuk Ahyeon yang saat Papi Seunghyun meninggal Ahyeon masih sangat kecil, Jisoo berusaha sebisa mungkin untuk menjadi kakak sekaligus orangtua untuk Ahyeon. Jadi bisa bayangkan betapa Jisoo menyayangi Mami dan Adiknya. Beberapa kali Mami Sandara meminta Jisoo untuk segera pulang kembali ke Korea tapi Jisoo selalu beralasan bahwa pekerjaannya masih banyak apa yang Jisoo inginkan sama sekali belum tercapai itu adalah alasan yang selalu Jisoo katakan. Tapi, Akhir-akhir ini sang adik lah yang meminta Mami-nya untuk menyeret Jisoo pulang, Ahyeon berkata jika Jisoo tidak pulang ke Korea berarti Jisoo sudah tidak sayang lagi padanya, Dan Ahyeon juga mengancam jika Jisoo tidak pulang maka Jisoo tidak akan lagi bertemu dengan Ahyeon, Ahyeon akan marah besar pada Jisoo. Dan alasan itulah yang membuat Jisoo harus pulang, Dia menyayangi adik kecilnya.

Love and HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang