TOK! TOK!
"Aesira, bisa minta tolong untuk buka pintunya?" Titah Ilienor kepada pelayannya.
"Baik, Tuan." Pelayan itu kemudian berjalan menuju pintu untuk memenuhi request-an tuannya. Ia langsung membungkuk hormat ketika tahu siapa yang datang berkunjung.
"Duchess Deolina, senang anda bisa datang." Sapa Aesira dengan hangat. Ilienor langsung beranjak dari kasurnya dan menghambur ke pelukan Deolina setelah mendengar sapaan Ayena kepadanya. Deolina hanya membiarkan adik sepupunya itu memeluknya hingga ia puas, ia hanya memberikan sedikit elusan pada punggung Ilienor.
"Senang bisa melihat wajahmu lagi, Kak." Ucap Ilienor setelah melepaskan pelukannya dari Deolina. Perempuan itu hanya tersebut, ia lalu memberi usapan lembut pada ubun-ubun kepala Ilienor. Hal ini yang menjadikan Deolina begitu favorit dihatinya, kelemah-lembutannya, serta sifat keibuannya membuat Ilienor seolah disayang oleh dua ibu.
"Bagaimana hari-harimu belakangan ini?" Tanya Deolina. Aesira yang tahu akan terjadi perbincangan serius diantara keduanya, membuatnya perlahan pergi dari kamar tuannya.
Apa yang harus Ilienor jawab? Semua persiapan untuk pendebutan ya membuat pria itu cukup lelah, namun akhirnya ia senang karena sebentar lagi ia akan menyandang gelar sebagai Duke untuk menjadi pewaris selanjutnya.
"Cukup melelahkan, namun aku baik-baik saja." Jawab Ilienor sambil menggenggam salah satu tangan Deolina.
Deolina terkekeh mendengar jawaban Ilienor, sejak dari dulu jika adik sepupunya itu kelelahan karena situasi yang begitu padat ia akan langsung meringkuk didalam kamar dan menangis hingga puas tanpa ada seorangpun yang tahu. Ia penasaran jika adiknya itu masih melakukan hal yang sama seperti dahulu.
"Aku harap kamu tidak melakukan hal sama seperti yang kamu lakukan waktu kamu kecil, Ilienor."
"Kakak, mengapa kakak terus-terusan mengingat hal itu. Tahukah kamu betapa malunya diriku jika sampai orang lain mengetahuinya~" rengek Ilienor. Deolina hampir dibuat tertawa oleh sifat manja Ilienor yang amat lucu, hingga kedatangan seorang gadis bangsawan membuat obrolan mereka terhenti.
"Ilienor." Panggil sang gadis. Ilienor kemudian mengalihkan perhatiannya ke arah si gadis yang menatapnya penuh tanda tanya. Deolina seketika menoleh kebelakang, melihat ke arah pandangan adiknya itu dan menemukan sosok gadis itu tengah berdiri diambang pintu dengan ekspresi tak bisa dijelaskan.
"Visha! Akhirnya kau datang." Ujar Ilienor dengan senyum merekah, pemuda itu kemudian menghampiri sang gadis untuk mencium salah satu punggung tangannya. Visha terdiam dengan keadaan bingung, mengapa Ilienor merasa tidak bersalah setelah berselingkuh didepannya?
"Jadi kamu yang bernama Visha Aldore Kylion? Senang bertemu denganmu. Perkenalkan namaku Deolina Rosela Blaidmores, kakak sepupu Ilienor dari pihak ayah." Ucap Deolina memperkenalkan dirinya. Visha masih menatap Deolina dengan tatapan curiga, ia tak begitu saja percaya. Namun, ia sangat baik untuk diajak berkenalan.
"Karena tunanganmu sudah datang, kakak akan kebawah untuk menunggu kalian. Semoga obrolan kalian berdua menyenangkan." Deolina kemudian beranjak pergi dari kamar adiknya tanpa mendengar jawabannya.
Deolina menuruni tangga perlahan, di momen itulah tanpa sadar ia berhasil mencuri pandangan Solomon dari kejauhan. Langkah Deolina terhenti ketika didepannya tiba-tiba dihadang oleh sekelompok perempuan bangsawan, "Apa mau kalian?" Tanya Deolina dengan nada sarkas. Entah mengapa setiap berdekatan dengan para perempuan bangsawan, hatinya merasa tak tenang. Ia merasa ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu.
"Duchess kau datang hari ini, kami mengira kau akan mengirim ayahmu untuk menghadiri pesta pendebutan saudara sepupumu itu. Apa yang membuatmu terus menolak undangan dari para bangsawan, hm?" Sindir Marchioness Lyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Rivals Get Married
FantasySeorang duke berhati dingin harus pasrah dengan kemauan kedua orangtuanya untuk berjodoh dengan rival di masa remajanya. Sang Duke berpikir bahwa ia tidak mungkin mencintai seseorang yang menjadi pesaingnya untuk mendapatkan gelar kehormatan dari ra...