Bab 5

33 6 0
                                    

Mereka sampai di hotel bintang lima yang sangat mewah dimana acara itu berlangsung. Seorang sopir membukakan pintu penumpang untuk Danial dan Kimberly.

"Silahkan."

Kimberly menuruni mobil lebih dulu, diikuti Danial. Sopir itu kembali menutup pintu dan menaiki mobilnya untuk memarkirkan mobil.

"Tanganmu," ucap Danial.

"Emm apa?" tanya Kim yang tidak paham. Kimberly melihat kode Danial yang mengarahkan tatapan tajam pada lengan. Kimberly pun dengan ragu, memegang lengan Danial.

Mereka memasuki lobby dan berjalan menuju aula room yang digunakan untuk acara itu.

Mereka memasuki aula dan semua mata hampir tertuju pada mereka berdua.

"Itu kepala keluarga Gonemanus."

"Itu Putera dari Regan Danial Wiratama."

"Benar-benar sangat tampan sesuai yyang di gosipkan."

"Dia bahkan lebih tampan saat dilihat langsung dibanding saat di televise."

"Benar-benar seperti dewa Yunani."

Semua orang berbisik jelas dan itu membuat Kimberly merasa tidak nyaman.

"Ngomong-ngomong siapa wanita yang ada disampingnya?"

"Entahlah. Jalang mana yang berhasil menggoda tuan Danial."

"Tapi setauku, Tuan Danial tidak memiliki kekasih."

"Selamat datang, Tuan Danial," sapa tuan acara mendekati Danial dan Kimberly. "Terima kasih sudah menyempatkan waktu anda untuk datang ke acara penyambutan puteri saya."

"Sama-sama Mr. William."

"Belinda, kemarilah," panggil pria bernama William itu.

"Iya Dad...."

"Kenalkan, ini Tuan muda Wiratama yang menjadi kepala keluarga Gonemanus," ucap William.

Wanita bernama Belinda itu tersenyum merekah ke arah Danial dengan tatapan terpesona.

"Belinda Halmet," ucap wanita itu mengulurkan tangannya ke arah Danial.

Danial hanya meliriknya sekilas. Pria itu menyambut uluran tangan Belinda singkat tanpa berkata apapun lagi. William terkekeh dan merasa senang dengan kehadiran Danial di pestanya.

'Pria tampan ini sungguh sangat menarik. Membuatku menginginkannya,' batin Belinda.

"Ngomong-ngomong siapa wanita di samping anda ini?" tanya William.

'Apa sejak tadi keberadaanku bagaikan hantu,' batin Kimberly dengan kesal.

"Dia-" Danial melirik ke arah Kimberly. "Tunanganku."

Deg

Kimberly membelalak lebar mendengar penuturan Danial barusan. Dia sampai tidak sadar mulutnya pun terbuka.

"Tu-tunangan? Bagaimana bisa, saya bahkan tidak mendengar anda memiliki kekasih," seru William dengan wajah kecewa. Dia pikir, dia bisa menjadikan Danial menantunya. Tidak ada sosok menantu sempurna untuk keluarganya selain pria muda berbakat di hadapannya itu.

"Aku memang bukan orang yang selalu mengumbar sosok kekasihku," jawab Danial mengajak Kimberly ke bagian lain dengan merengkuh pinggang wanita itu.

"Apa maksud anda dengan mengakui saya sebagai tunangan anda?" tanya Kimberly dengan sedikit berbisik.

"Kau menyetujui untuk menemaniku datang ke pesta ini. Jadi jangan membantah apapun dan ikuti saja aturanku," ucap Danial membuat Kimberly hanya bisa melongo.

Bukan Wanita PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang