Bab 2

46 8 0
                                    

Danial menuangkan minuman berwarna cokelat terang ke dalam gelas kecil yang sudah diisi es batu beberapa butir. Kemudian pria itu berjalan ke dekat jendela lebar yang memperlihatkan keindahan dan keramaian Britania Raya saat malam hari. Ingatannya kembali melalang buana pada sosok wanita bernama Kimberly. Danial mereka kemarin adalah pertemuan pertama mereka, tetapi entah kenapa dia merasa pernah bertemu sebelumnya, Jauh sebelum hari kemarin.

Pria itu menyesap minumannya dan pandangannya kembali melihat ke depan, sejauh mata memandang. Sesaat wajah seseorang muncul di sana tersenyum dan tertawa ke arahnya.

"Mr. Cold, apa kau serius menyukaiku?" tanya wanita itu.

" Maybe..."

Wanita itu menunjukkan ekspresi cemberut pada Danial saat mendengar jawabannya.

"Ck, dasar pria nyebelin."

---

"Maafkan aku, Dan. Karena takdir tidak membawa kita berjalan di jalan yang sama. Bencilah aku sesukamu setelah ini." Wanita itu menusukkan belati pada tubuh Danial.

Danial memejamkan matanya saat belati tajam itu menusuk tubuhnya. Masih ingat dengan jelas tatapan wanita itu setelah menusuk Danial, terluka, hancur dan penuh penyesalan. Danial hampir kehilangan nyawanya saat itu, tetapi Tuhan masih memberinya kesempatan untuk tetap bertahan dan mencari wanita itu.

Danial menghela nafasnya berat. Dia harus melupakan kenangan pahit itu.

Ketukan di pintu menyadarkan lamunannya. "Masuk," ucap Danial seraya berbalik ke arah pintu dan terlihat seorang pria masuk ke dalam ruangan. Itu adalah Dimitri yang merupakan sahabat sekaligus asisten Danial.

"Kamu tidak pulang, Dim?" tanya Danial karena pria yang sudah dia anggap sebagai adik sendiri itu masih berada di mansion Gonemanus.

"Aku akan pulang sebentar lagi, ngomong-ngomong adikmu datang. Dia ada di bawah," ucap Dimitri.

"Rain?" tanya Danial.

"Hallo Kakakku tersayang..." seru seorang anak berusia 15 tahun disana, gadis kecil dengan rambut di ikat dua.

"Kamu, bagaimana kamu kesini dan bersama siapa?" tanya Danial sangat kaget dan berjalan mendekati Rainy Lavanya Wiratama yang merupakan puteri bungsu dari Regan Danial Wiratama dan Angela Gonemanus.

"Aku sedang libur sekolah dan ingin liburan disini," jawab Rain dengan senyuman lebarnya.

"Kamu melarikan diri lagi?" tanya Danial dan gadis itu hanya menampilkan cengiran lebarnya.

Sesaat kemudian benar saja, ibunya menghubunginya. "Lihat, Mom akan mengomel," ucap Danial.

"Bantu aku, Kak. Ya, Kakak kan baik," ucap gadis itu memegang lengan Danial.

Danial memang lemah pada adik-adiknya. Pria itu menerima panggilan dari Angela.

"Ya, Mom?"

"Dan, apa adik nakalmu ada disana?" tanya Angela terdengar kesal.

Danial melirik ke arah Rain yang menampilkan ekspresi memelas.

"Dia baru sampai," jawab Danial.

"Berikan telponnya pada anak nakal itu. Bagaimana bisa dia pergi tanpa mengatakan apapun pada orangtuanya! Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk? Seenaknya menyuruh pilot keluarga untuk mengantarnya ke Britania."

Bukan Wanita PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang