🌷16. Setangkai Mawar Merah🌷

2K 514 197
                                    


Nanti malam ada Part  manis manjah kyuto yang bakal inak post only di IG @ramiamalia.

Biar double apdet ohohohok.



*****

Layu.
Gugur ... satu persatu.
Di meja itu.
Tempat jemari kita, tak lagi saling bertemu.

-Ra-

*****

Alara terpaku saat melihat setangkai bunga mawar merah diletakkan di hadapannya. Di atas meja kasir, dekat satu buket bunga berwarna senada.

Dada Alara berdegup lebih cepat dari biasanya. Namun, kini, ia sadar betul alasannya.

Ketika Alara mengangkat wajah, raut bersalah Fathir terpampang nyata.

"Kamu tak suka?"

Alara tetap berusaha tersenyum. Bagaimanapun Fathir adalah pelanggan toko bunga itu. Dan setelah Nona Camellia menyadari  bahwa alasan kedatangan pria itu yang hampir setiap hari hanya karena ingin bertemu Alara, pria itu dianggap pelanggan spesial.

Fathir, menjadi satu-satunya pria yang rutin mendatangi toko bunga itu. Dan dalam pandangan wanita yang menyukai hal indah serta romantis, apa yang dilakukan Fathir menyentuh hati. Bisa dikatakan, Fathir menjadi salah satu pelanggan favorit pemilik dan pegawai di sana.

Alara yang tak pernah berniat menceritakan tentang hubungan mereka meski Tissa dan Lila berusaha memancing, membuat kedua rekannya itu bebas mengarang cerita sesuai imajinasi mereka. Bahkan, Nona Camellia mengatakan kisah cinta Alara mirip dengan sebuah telenovela tahun 90-an.

Andai Alara memiliki sedikit saja rasa humor jika menyangkut Fathir, maka wanita itu akan tertawa terbahak-bahak.

Toko bunga itu tak terlalu besar, hanya ada tiga pelayan di mana Alara salah satunya. Sang pemilik memang terjun langsung. Wanita pertengahan tiga puluh tahun itu, senang menyambut para pelanggan. Termasuk Fathir, yang sekali lagi, dalam kaca matanya adalah pria manis dan perasa.

Alara hanya berharap Fathir tak menceritakan tentang masa lalu mereka. Karena bisa membuat bosnya menganggap setiap kunjungan dari Fathir berhak mendapat bala bantuan dari Nona Camellia.

Dari sudut ruangan, di mana bunga-bunga liliy berada, Nyonya Camellia tersenyum penuh arti pada Alara. Ia ingat, Nona Camellia itulah yang tadi menyiapkan segsngkai bunga mawar merah untuk Fathir itu. Dengan canggung, Alara membalas senyum Nona Camellia sebelum kembali menatap Fathir.

"Al ... apa kamu tidak suka?" ulang Fathir.

"Tidak," jawab Alara pelan.

Kekeh pelan Fathir menyambut jawabannya. "Aku tahu dan tak harusnya mencoba. Kamu wanita bersuami sekarang."

Tak ada nada sindiran dalam suara Fathir, tapi tetap saja seperti menikam Alara.

Sebentar lagi gelap, seharusnya Alara sudah bersiap pulang, sayangnya Fathir datang dan menjadi pelanggan terakhir mereka.

"Menerima bunga ini dariku, pasti membuatmu merasa mengkhianati suamimu. Bahkan saat kita bicara sekarang, apakah ini termasuk penyelewengan?"

Icy  FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang