DUA

306 9 2
                                    

Aku bersama teman baruku tiba di lapangan, rupanya sudah banyak sekali siswa siswi baru yang berkumpul di lapangan, beberapa ada yang baru datang termasuk kami.

Aku di hampiri oleh seorang guru, gaya pakaiannya sih seperti guru olahraga... Ia menyuruh ku untuk ikut bergabung dengan yang lain karena pembukaan MPLS akan segera di mulai.

Aku pun berbaris, berpisah barisan dengan Edo dan Hendry yang berada di barisan ke 4 dan aku berada di barisan ke 2, pengumuman pun di mulai.

"Selamat pagi adik adik sekalian, saya adalah kepala sekolah di SMP ini... Nama saya Denny, pertama tama selamat datang para siswa siswi baru... Saya harap kalian bisa saling mengenal dan merasa aman serta nyaman saat belajar di sekolah...
Dan ada pun beberapa aturan yang pertama...
Yang kedua...
Yang ketiga...."

Kepala sekolah terus berbicara soal aturan dan larangan yang harus di patuhi oleh murid, aku merasa bosan sampai kepala sekolah menyampaikan hal menarik yang membuat semua siswa siswi baru merasa penasaran.

"Dan larangan terakhir dari saya, walaupun larangan ini tidak tertulis... Tapi bapak minta untuk kalian semua tidak coba coba pergi ke halaman belakang sekolah, karena di sana berbahaya dan di khawatir dapat melukai adik adik sekalian" Ucap Kepala sekolah.

Aku dan yang lainnya menjadi penasaran ada apa di halaman belakang sekolah, namun tidak di jelaskan lebih detail mengenai larangan itu, setelahnya acara MPLS pun di buka....kami di ajak berkeliling sekolah sambil di berikan edukasi, aku kini berjalan bersama dengan seorang murid cewek bernama Rena, ia tadi menghampiri ku dan mengajak ku berkenalan.

Baru kali ini ada yang mengajak kenalan dengan ku, apalagi ini seorang wanita, sangat jarang sekali...

"Jadi ayahmu seorang lurah ya Sean?" Tanya Rena.

"I-Iyaa ren, ayahku juga jarang sekali pulang...karena banyak tugas yang harus ia jalani" Ucapku pada Rena.

"Wah hebat hebat, ayah kamu keren sean" Ucap Rena memuji.

"I-Iyahh hehehe" Ucapku nyengir sambil garuk garuk kepala.

Kami jalan bersama mengikuti guru pembina, Tanpa sadar ternyata Hendry dan Edo berada di belakang ku, mereka menggoda ku yang sedang berjalan berduaan dengan Rena.

"Ekhem khemm Ciee udah ada cewek nih, baru sehari ciee" Ucap Hendry.

Aku pun menoleh kearah mereka, wajah ku memerah begitu juga dengan Rena... Ia malu malu dan pergi ke kerumunan murid cewek yang lain.

"Aku pergi dulu ya sean" Ucap Rena beranjak menjauh.

"Ishh apasih Hen, baru juga kenalan huh" Ucapku pada Hendry.

Kini Hendry dan Edo berada di samping ku, mereka senyum senyum tipis pada ku... Dan mencolek colek tangan ku.

"Siapa tuh, kiww kiwww" Ucap Edo padaku.

"Namanya Rena, dia duluan yang nyamperin aku" Ucap ku pada mereka.

"Ish ish ish, kok bisaa??" Ucap Hendry sedikit iri.

"Entah" Ucapku singkat.

"Kek ngga tau sean aja, secara dia ganteng dan mukanya juga baby face, wanita mana yang ngga ke goda sama dia" Ucap Edo nyengir.

"Baru sehari kenalan, udah kek gini ajalah mereka" Batin ku.

"Hahaha iyaa yaa" Ucap Hendry.

Kami pun mengikuti arahan guru, setelah selesai berkeliling sekolah yang fasilitasnya lengkap... Kami para murid baru di minta untuk masuk kedalam kelas, pembagian kelas telah selesai dan aku satu ruangan dengan Edo sementara Hendry satu ruangan dengan Rena.

BUAH TRANSFORMASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang