EMPAT BELAS

216 12 10
                                    

Memasuki awal baru.

Suara langkah kaki ibu, ayah dan kakak mulai mendekat, aku menguatkan diri untuk bertemu mereka.

Ku bukakan pintu dan melihat wajah ayah dan ibu yang serius, di samping mereka ada kakak yang terlihat gugup dengan reaksi dari orang tua ku.

"Sean..." Ucap Ibu pelan.

Aku diam membeku, aku sudah siap dengan apa yang akan terjadi.

"S-sean ini ibu sama ayah" Ucap kakakku.

"Maaf bu, yah" Ucapku.

Mereka sedikit terkejut mendengar suaraku, ternyata benar apa yang di katakan oleh kakak pikir mereka.

"K-Kamu beneran b-berubah nak" Ucap Ayah mulai mendekati ku.

Aku melangkah mundur takut akan amarahnya.

"Ngga perlu takut nak, kemarilah" Ucap Ayahku.

Ibu juga tampak prihatin dengan ku, suasana berubah menjadi canggung... Ayah dan ibu kompak mendekati ku dan tiba-tiba memeluk ku.

"Jangan khawatir ya nak, ibu tetep bakal dukung kamu" Ucap Ibu.

"Loh heh?" Batinku bingung.

Reaksi mereka di luar dugaan ku.

Ibu memegang kedua pundak ku, ia memberikan semangat kepadaku... Meskipun aku akan menjadi perempuan, aku tetap lah anak mereka ucapnya.

"Ayah awalnya memang kaget mendengar cerita dari kakakmu, tapi kalau di pikir lagi buat apa ayah marah... Kamu tetap anak kesayangan ayah" Ucap ayahku sambil mengusap kepalaku.

Aku sudah tidak kuat menahan air mata, dan akhirnya aku menangis sejadi jadinya di pelukan ibu.

"Ibu justru sedikit senang, ibu jadi punya anak gadis lagi jadinya hahaha" Ucap ibu.

Suasana menjadi cair, perasaan ku lega semuanya menerima kondisiku dan malam itu orang tua ku justru membuat pesta kecil merayakan perubahan gender ku, sungguh aneh memang... Walau begitu aku bersyukur mereka masih sama seperti dahulu yang selalu mendukung anak anaknya.

Aku memberi tau Byan soal reaksi orang tuaku lewat telfon, dan ia malah menggoda diriku.

"Hahaha Bagus deh, selamat ya cantik" Ucap Byan.

Wajahku memerah, apa apaan sih cowok dingin itu... Tiba-tiba saja dia jadi asik gini.

"Hush, kamu juga setengah cantik yan hahaha" Ucapku.

"Hahahaha iyaa iyaa, besok jangan lupa jam 8 pagi oke?" Ucap Byan.

"Oke okee"

"Ngga jadi minggat nih ye hehe" Goda Byan.

"Ish udah ah"

Aku menutup panggilan telfon itu, rencananya besok aku akan main di rumah Byan, katanya sih mau liat perubahan ku dan main seharian dengannya, kebetulan besok hari libur.

Pagi pun tiba, aku bangun dengan rambut yang acak acakan... Rasanya ingin terus tidur tapi aku harus pergi kerumah Byan, aku sudah janji dengannya.

Pagi itu aku merasa rambutku sedikit memanjang dan saat ku lihat memang benar rambutku pagi itu sedikit demi sedikit mulai melebat dan semakin panjang.

Perubahan ku untuk menjadi wanita secara menyeluruh baru saja di mulai, saat sedang mandi aku merasakan geli di bagian dada... Rupanya payudara ku mulai aktif membesar dan membentuk kantung payudara.

"Kenyal..." Ucapku menyentuh pelan bagian payudara ku yang mulai tumbuh.

BUAH TRANSFORMASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang