KEMBALI KE SEKOLAH

114 12 4
                                    

Seminggu telah berlalu, aku kini harus kembali berangkat sekolah.
Ayah Byan selaku kepala sekolah telah mempersiapkan identitas baru untukku yang bisa di pakai saat aku masuk sekolah.

Semua skenario telah di atur, orang orang yang mengetahui perubahan ku telah di keluarkan dari sekolah tak lain dan tak bukan adalah Edo.

Jadi ceritanya nama Sean telah pindah sekolah dan namaku di ganti menjadi Sena, kelasku juga di pindah ke kelas 7A dan duduk di samping Rena menggantikan Hendry.

Byan kini duduk sebangku dengan murid bernama Gerry.

"Baik murid murid, mengenai beberapa kasus belakangan ini saya selaku walas ingin menyampaikan beberapa hal, ada dua murid yang sudah tidak sekolah lagi disini, Edo dan Sean keduanya pindah ke sekolah lain dan kabar gembiranya kita kedatangan murid baru" Ucap Bu guru.

"Wah siapa tuh siapa yaa"

Kira kira dia bakal duduk sama siapa ya?"

"Cewek apa cowok yaa, kalo cewek mau langsung aku lamar"

Para murid asik ngobrol sendiri menebak nebak seperti apa murid barunya.

"Baik silahkan masuk Sen" Ucap bu guru.

Aku melangkah masuk ke kelas itu, rasa gugup membuat ku sedikit gemetar di tambah tatapan para murid yang antusias menunggu ku untuk memperkenalkan diri.

Aku takut jika mereka mencurigaiku sebagai Sean.

"Baik Sena silahkan kamu perkenalkan diri kamu ke temen temen sekalian" Ucap guru.

"Halo" Ucapku.

"HAIIIIIII" Ucap semua murid.

"Berisik sekali, rasanya gendang telinga ku akan pecah" Batinku.

"A... Aku namaku Sena, aku pindahan dari SMP XXGXX08, Salam kenal semuanya" Ucapku.

"HALLO SENAAA"

Akhirnya selesai juga, aku di minta untuk duduk di samping Rena.
Beruntungnya aku karena satu satunya murid yang sudah ku kenal di kelas ini hanyalah Rena.

"Hai Sena" Ucap Rena sambil tersenyum.

"Hai, Re-... Anu siapa nama kamu?" Ucapku kikuk.

Kelas sudah di mulai, murid murid sudah fokus dengan dirinya sendiri... Rena terus senyum senyum melihat diriku.

"Aku Rena Sen" Ucap Rena.

"Salam kenal ya" Tambahnya sambil menjabat tangan.

"Salam kenal" Ucapku sambil tersenyum.

"Hihihi tadi itu cukup keren loh, sampe murid lain ngga sadar" Bisik Rena tiba tiba.

"Huh apa maksudnya?" Batinku.

"Ma-Maksudnya?" Tanyaku ragu.

"K a m u s e a n k a n?" Bisik Rena dengan nada lambat.

"Ehhhhh stttt, kamu tau?" Ucapku Buru buru menutup mulutnya.

Murid perempuan di depan menyadari bisik bisik kami, ia berbalik dan menanyakan apa yang terjadi pada Rena.

"Kenapa Ren?" Ucap perempuan itu.

"Ngga ada apa apa, Ini Sena ngajak kenalan doang kok" Ucap Rena.

"Fyuhh aku selamat" Batinku.

"Hehehe iyaa" Ucapku sambil ngangguk ngangguk.

"Ohhh, jangan berisik ya" Ucap perempuan itu, ia lanjut dengan kesibukannya sendiri.

"Kenapa kamu bisa tau??" Bisikku pada Rena.

"Abisnya lucu tau, ketahuan banget... Kamu ngga ada nama samaran yang lebih Bagus gitu, dari Sean ke Sena gampang banget haha" Bisiknya.

"Ren, pokoknya jangan sampe ini bocor ya plis kumohon" Ucap Ku.

"Hmmm ada dua syarat tapi" Ucap Rena.

"Apa syaratnya?" Ucapku.

"Nanti saja kita ngobrol di kantin" Ucap Rena.

Aku pun semakin penasaran, rasanya ingin Buru buru segera istirahat, tapi sebelum pergi ke kantin aku ingin menemui Byan terlebih dahulu soal ini.

HITUNG MUNDUR TAMAT DALAM
10 BAB

BUAH TRANSFORMASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang