LIMA

317 10 2
                                    

Paginya aku kembali berangkat sekolah, entah mengapa aku merasa deg-degan... Bertemu dengan orang orang yang baru ku kenal, dan aku tidak tau latar belakang mereka.

Saat sedang berjalan melewati gerbang sekolah, Byan tiba-tiba berada di samping ku berjalan dengan cepat melewati ku begitu saja, ia tampak menunduk dan kepalanya tertutup hoodie.

"B-BYANN... S..." Aku mencoba memanggilnya tapi sepertinya dia tidak peduli.

Aku hanya bisa melihatnya perlahan menjauh, Byan bukan tujuan utamaku... Aku pun bergegas pergi ke ruang kelas 7A untuk menemui Rena, wanita yang kusukai.

Pagi itu di kelasnya hanya ada dirinya dan satu teman wanitanya, aku pun menghampiri dirinya sambil membuka tas milikku.

"Rena... Aku ada pakaian untukmu" Ucap ku sambil memberikan pakaian wanita dari dalam tas ku.

"Sean, k-kamu beneran kasih ini ke aku?" Ucap Rena kebingungan.

"I-Iyahh, emangnya kenapa Ren?... Kamu ngga suka ya?" Ucapku sedikit bete.

"Ngga Sen, maksudku aku suka kok kamu kasih... Aku cuma heran aja tiba-tiba kamu dateng buat kasih ini... Makasih ya Sean" Ucap Rena sambil tersenyum.

Aku sedikit lega, caraku memberikan baju itu emang terbilang tiba tiba sih, pantas saja Rena kebingungan.

"Hehe semoga kamu suka yaa, itu ukurannya pas buat kamu" Ucapku.

"Haha iyaa, pasti aku pakai nanti... Btw ini baju rancangan kamu sendiri?" Tanya Rena.

Teman Rena di samping hanya memperhatikan obrolan kami, untungnya kelas cukup sepi sih.

"Iyaa Ren, itu buatan ku hehe" Ucapku sambil garuk garuk kepala.

"Hum hum, aku tau itu" Ucap Rena ngangguk ngangguk seraya memuji.

Karena takut ada murid lain yang masuk, aku pun pamit pergi kembali ke kelas ku... Dari lantai dua bisa ku lihat Edo dan Hendry juga sudah datang, mereka asyik mengobrol dan menyapa diriku ketika kami saling lihat.

Di dalam kelasku sudah ada beberapa murid, termasuk Byan yang seperti biasa menyendiri di pojokan sambil menutup wajahnya dengan tangan.
Aku menghampiri dirinya, tanpa bicara aku langsung memberinya seragam yang kemarin guru titipkan.

Dan tumben sekali, saat ku beri seragam itu pada Byan, ia mengucapkan kata padaku.

"Makasih"

"eh?"

"Kamu tadi pagi kenapa buru Buru yan?" Tanya ku sambil menaruh tas dan duduk di sampingnya.

"Bukan urusan mu" Lagi lagi ia menjawab seperti itu.

Aku sebenernya merasa gregetan dengan sifatnya yang kaku itu, ada masalah apa dalam hidupmu kawan sampai sedingin itu.

Tak lama Edo masuk bersama dengan guru, kelas pun mulai dengan pembelajaran... Selama jam pelajaran ku perhatikan Byan cepat sekali menyelesaikan soal yang di berikan guru sehingga ia bisa dengan cepat untuk keluar kelas walaupun bel istirahat belom berbunyi.

Jalannya pun terlihat cepat dan buru buru, aku penasaran kemana ia pergi selama jam istirahat, aku pun memutuskan untuk sekali mengikutinya diam diam.

BUAH TRANSFORMASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang