Oke semua kita masih di flashback ya.
Tahun terus berlalu, Febby tumbuh dengan kebencian dari sang ayah. Lambat laut kakak kakak nya yang melihat hal itu pun mulai meniru dari ayah mereka dengan menjauhi dan perlahan membenci adiknya, terutama Vero yang saat itu masih berusia 3 tahun dan harus kehilangan sang mama juga berpikir jika adiknya sangat lah nakal sehingga ayah marah dan sang mama pergi.Flashback off
Febby yang sadar dari pingsan nya terkejut, saat sadar berada di tempat yang asing buat nya, "ssshhhh, ini dimana? Bukan kah tak ada adegan Febby mengalami penculikan?" Batinnya.
Saat sibuk dengan pikirannya sebuah suara yang sudah lama tak ia dengar menyapa pendengarannya.
[Hallo Tuan, saya Jun kembali menjalankan tugas.]
"Jun? Akhirnya kamu kembali juga. Apa masalah disana sudah selesai?"
[Untuk di katakan selesai belum tuan. Dan ini juga berhubungan dengan kembalinya saya ke pada anda.]
"Maksud mu?"
Jun pun mulai menjelaskan semua yang ia dan pencipta nya temukan saat mencari penyebab kerusakan dalam dunia paralel ini. Ternyata terdapat virus, yang di bawa oleh sang pendahulu sebelum jiwa Debby datang. Virus tersebut lah yang membuat para tokoh didalam dunia memiliki kesadarannya sendiri. Kamu para pengawas tak menyadari bug tersebut, saat kami sadar virus itu telah mengakar dan satu-satunya cara adalah membuat ending yang menjadi target utama sang virus.
"Intinya, karakter Febby memang sejak awal menderita. Jika di novel ia dibenci oleh keluarganya karena sang mama meninggal saat melahirkan nya terbanding terbalik karena virus bayi yang dilahirkan oleh sang mama tidak selamat sedangkan dirinya adalah anak Ken dengan wanita lain, tapi juga menjadi penyebab kematian nyonya Wijaya?"
[Betul, tuan.]
"Lalu......apa kalian sudah menemukan siapa orang yang menjadi inang dari virus tersebut?"
[Itu.....kami juga belum menemukan nya. Tapi, kami memiliki petunjuk jika virus tersebut sangatlah terobsesi dengan karakter Febby, yaitu anda sendiri.]
Karena terlalu hanyut dalam pikiran nya,ia tak sadar jika pintu terbuka. Seorang pria paruh baya masuk dan menatap tajam ke arah nya.
"Heh, sudah sadar kamu rupanya." Ucapnya dengan nada sinis.
Febby yang terkejut, langsung mengangkat kepalanya. Sosok yang ia kira tak akan ia temui lagi kini berdiri tepat dihadapan nya.
"Anda lagi?! Apa maksud dari semua ini?"
Bukannya menjawab, pria itu malah berjalan menuju sofa yang berada di kamar, "tidak ada,"
"Jika tidak ada, mengapa kau melakukan ini KEN WIJAYA!!"
"Sudah ku bilang bukan, kebahagiaan itu tidak cocok dengan gadis pembawa sial seperti mu."
Febby yang mendengar nya merasakan di hati nya. Perasaan yang sulit di jelaskan, sejak awal ia selalu menegaskan bahwa Febby dan Debby adalah dua orang berbeda. Tapi, mengapa kini ia merasakan semua perasaan yang dimiliki Febby?
Ia menatap sedih sosok didepannya, ada rasa rindu dan kecewa yang terpancar dari mata nya saat menatap Ken sang ayah.
"Apa tak ada sedikit pun kasih sayang mu untuk ku?" Ia menanyakan itu dengan suara sedikit bergetar.
"Tidak."
Mendengar itu Febby tersenyum miris, sebenarnya apa yang ia harapkan? Bukankah sudah jelas Ken sangat lah membenci dirinya ralat lebih tepatnya membenci Febby. Lalu mengapa rasa rindu akan kasih sayang ayah yang Debby harapkan membuat nya sesak.
🐣🐣🐣🐣🐣🐣🐣
Sementara ditempat lain, setelah menerima laporan dari anak buahnya ia langsung melacak jejak Febby namun ia temukan hanyalah jejek terakhir Febby yakni cafe.
"SIALAN SIAPA YANG INGIN MAIN-MAIN DENGAN KU!!" Ucapnya sambil membuang semua barang yang ada diatas mejanya.
Ia lalu berjalan menuju satu-satunya bingkai foto diruangan tersebut, "sayang, tunggu aku datang menjemputmu. Tak akan ku biarkan siapapun mendekati dan menyakiti mu."
Terlihat foto prewed dan wajah pengantin wanitanya sangatlah mirip dengan sosok Febby.
Kembali ke tempat Ken, jika ditanya apa kah ada kasih sayang untuk Febby maka jawabannya ada. Bagaimana pun ia juga lah darah dagingnya namun wajah itu, wajah yang sangat mirip sang ibu membuat Ken selalu teringat akan pengkhianatan nya terhadap sang istri.
"Kenapa anda sangat membenci ku? Tidak mungkin hanya karena istri anda bukan?" Tanya Febby dengan wajah masih menunduk.
Walaupun sudah tau jawabannya dari Jun, ia masih ingin mendengar langsung dari Ken ayah dari pemilik tubuh ini.
"Hahahaha, kamu sungguh ingin tahu?!" Tanya Ken dengan nada jenaka.
Febby perlahan mengangkat wajahnya, dan mengangguk, "ia, bisa kah anda memberitahu ku? Agar aku bisa dengan leluasa juga membencimu." Ucapnya diakhir kalimat dengan lirih.
Sangat sulit bagi Debby mencoba untuk membenci Ken, karena rasa sayang yang dimiliki Febby terlalu banyak untuk keluarga nya. Meskipun kehadirannya selalu tak dianggap.
DEG
Ken tertegun sejenak, lalu menggeleng dan berjalan mendekati Febby, "wajah itu, wajah yang membuat ku kehilangan anak dan istri ku. Wajah itu, wajah yang selalu mengingat kan ku jika aku telah mengkhianati pernikahan kami,"
"Jadi.....aku ini anak mu dari hasil hubungan gelap?"
"Tidak." Bantah Ken, "untuk disebut seperti itu terlalu bagus untuk mu."
"Kau hanyalah anak yang tak di inginkan baik dari ku mau pun ibu mu. Kau adalah bukti dari tempat terlarang itu, karena kau hadir menghancurkan 2 hubungan."
Febby langsung tertawa, "kenapa anda selalu menyalahkan saya dengan apa yang terjadi? Anda pikir saya ingin lahir di keluarga anda? Jika bisa, saya memilih tidak lahir di dunia ini."
[Tuan....saya merasakan sesuatu yang salah dengan karakter Ken.]
"Apa maksud mu?"
[Saya tidak dapat menemukan jejak penulis di karakter Ken.]
"Jejak penulis? "
[Jejak penulis selalu ada dalam karakter di dunia novel, agar kami mengetahui siapa pencipta dunia ini dan menelusuri jika ada kendala seperti ini. Dan jelas karakter Ken tidak memiliki itu, dan saya minta anda untuk berhati-hati dengan nya, kita tidak dia musuh atau kawan.]
Ken langsung melepaskan borgol di tangan Febby, lalu berjalan keluar kamar, namun sebelum pergi ia menatap kearah Febby, "nanti bibi akan mengantarkan makanan untuk mu, dan jangan coba-coba untuk kabur dari sini atau ku patahkan kaki mu itu!"
Febby langsung memegang pergelangan tangannya, terdapat memar akibat borgol tadi.
"Kenapa alurnya semakin kacau? Ngomong ngomong siapa jiwa pendahulu sebelum jiwa ku ?" Tanya Febby.
[Irene.]
"WHAT!! IRENE?! Maksud mu ibu dari Febby bukankah dari dunia ini?"
[Irene bukanlah dari dunia ini, ia adalah seorang ilmuwan dari dunia anda namun dari masa depan yang datang kemari mencari jiwa dari tunangan nya.]
"Lalu virus?"
[Itu juga yang saya tidak tau, kenapa beliau meninggal kan virus di dunia ini. Secara umum anda adalah jiwa Irene dalam dunia ini, anda pasti tau bukan jika manusia memiliki 7 kembaran.]
KAMU SEDANG MEMBACA
GUE ANTAGONIS?! NGGAK DULU
Teen FictionDebby Natasha gadis berusia 16 tahun, berprofesi sebagai pengamen jalanan untuk kebutuhan sehari-hari nya. Ia tinggal di sebuah kontrakan,saat memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan saat usianya menginjak 14 tahun. Saat tengah menghindar dari ke...