Setelah di usir dari kamar oleh Leon, Vero langsung bergegas menuju ruang gym tempat biasa ia berolahraga.
Entah kenapa ia merasa kesal, "lo nggak ada disini aja, masih bikin masalah. Dasar cewek pembawa sial." ucapnya sambil memukul samsak tinju.
Sementara gadis yang menggangu ketenangannya kini tengah mengenakan masker sembari menatap para bodyguard yang tengah menjalani pelatihan.
"Seger nya ini mata, liat yang begini nggak nyesel dah di culik sama tu aki aki." Gumam Febby dengan mata berbinar melihat badan para bodyguard.
Hingga mata nya tanpa sengaja melihat sosok yang amat mencurigakan dengan senjata yang mengarah, tunggu bukankah orang itu tengah mengarahkan senjatanya kepada ku?!
DOR
[Tuan!!!]
PYAAARRRRR
Untung nya Febby tepat waktu untuk menghindari peluru yang mengarah ke arah nya.
Suara tembakan membuat para bodyguard bersiap, ternyata tak hanya penembak yang dilihat oleh Febby, sudah banyak orang orang bersenjata mengepung rumah tersebut.
[Tuan, gawat rumah ini sudah dikepung oleh musuh.]
"Tanpa di kasih tau juga, Febby tau kali."
Febby yang melihat kekacauan tersebut memanfaatkan hal tersebut untuk melarikan diri dari rumah tersebut. Namun saat hendak keluar dari pintu rumah, tangannya ada yang menahan.
"Mau kemana kamu?!" Ucap seseorang dengan suara seraknya.
Febby menoleh, terlihat pria paruh baya berusia 50 tahunan, tengah menatap tajam kearah nya.
"Ingin pergi dari sini? Jika kau kabur bukankah percuma saya datang kemari?"
Belum sempat Febby menjawab, terdengar teriakan Ken dari arah pintu masuk.
"MAXIM LEPASKAN DIA!!"
"Hohoho, apa kau berlari kemari? Ada apa Ken? Mengkhawatirkan nya?" tanya Maxim sambil melirik kearah Febby.
"Ku katakan sekali lagi, lepas kan dia. apa mau mu?"
"Tenang lah, aku hanya ingin bertemu dengan nya."
"Bertemu? Kau yakin? Dengan kekacauan ini kau ingin bertemu dengannya? Katakan yang sebenarnya apa tujuanmu kemari!"
Febby hanya menyimak pembicaraan kedua pria berbeda usia tersebut, namun semakin lama cengkraman pria paruh baya bernama Maxim itu semakin kuat membuat tangan nya merasakan sakit.
"Sssssshh, bisa lepaskan dulu?" potong Febby, "ini sakit loh."
Maxim melirik Febby lalu terkekeh, "rupanya kau belum terbiasa dengan rasa sakit, ya." Lalu melirik kearah Ken, "rupanya kau tak bisa melakukan nya dengan benar, Ken!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GUE ANTAGONIS?! NGGAK DULU
Teen FictionDebby Natasha gadis berusia 16 tahun, berprofesi sebagai pengamen jalanan untuk kebutuhan sehari-hari nya. Ia tinggal di sebuah kontrakan,saat memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan saat usianya menginjak 14 tahun. Saat tengah menghindar dari ke...