1

567 65 13
                                    

Sebelum baca ff ini, silahkan anda membaca Runner-up 1 terlebih dahulu.

•••

Ini weekend terakhir karena lusa, mereka masuk sekolah lagi dan duduk di bangku kelas 3.

" Merah? Merah sayang?" Tanya Ahyeon. Ngeliat Rami lewat cermin depan.

" Gwaenchanha." Jawab Rami.

" Apa cocok?" Bingung Ahyeon.

" Cocok. Apa yang gak cocok buat kamu?"

Sekarang, hari dimana Rami nemenin Ahyeon ke salon untuk ganti warna rambut dan perawatan.

Jennie udah ngomel-ngomel sama anaknya di rumah yang malas ke salon. Akhirnya dengan niat terkumpul, Ahyeon pergi ke salon di temenin ayang!!

Awalnya dia ogah ganti warna rambut. Tapi ngeliat beberapa model warna yang bagus, dia tertarik.

Hingga saat keluar salon.....

" Yepputa~" Gemes Rami. Ahyeon tersenyum lebar. Dia mengelus-elus warna rambutnya.

---

" Nuguya?" Tanya Rose.

" Papa!!!" Kesal Ahyeon. Rose tertawa. Dia melihat beda sekali anaknya sehabis dari salon.

" Yeppo baby Ahn." Ucap Rose sambil Rami tersenyum lebar, ngeliatin Ahyeon yang berdiri di depannya.

" Buatkan Rami teh." Suruh Rose.

Ahyeon berlalu pergi ke dapur. Mommy lagi gak ada. Ntah kemana. Tadi pamit sama Rose pergi sama Krystal. Kayaknya shopping. Soalnya Rose ngasih kartu debitnya secara cuma-cuma ke istri. Habislah itu!! Taulah kalau Jennie keluar sama Krystal, hemmm! Barang-barang yang gak guna pasti di beli.

" Kalian udah besar sekarang. Tahun depan lagi juga udah lulus SMA. Jadi....aku akan bertanya sekarang, bagaimana kelanjutan hubungan ini?"

Rose bertanya pada Rami yang langsung tegang duduknya.

" Masih progres Papa."

" Dulu, aku menikah di umur 27 tahun. Jadi, kamu mau di umur berapa?"

" Molla. Kapan aku siap dan ada modalnya."

" Apa dengan Ahyeon?"

" Iya." Angguk Rami.

" Jika nanti saat Ahyeon kuliah dan kamu memilih kerja, bagaimana jika di antara kalian beralih mencintai orang lain?"

" Emm.... gak akan Papa! Trust me!"

Rose mengangguk pelan. Dia menatap Rami yang lirik-lirik matanya karena takut.

" Kalau aku.... tidak merestui bagaimana?"

" Pasti di restui! Papa udah ngomong aku bakal jadi menantu paling berguna suatu saat nanti!" Jawab Rami langsung buat Rose tertawa sambil meraih gelas kopinya di meja.

" Geure. Kamu akan menikah dengan anakku saat berusia 25 tahun."

" Ah jinjjayo!?" Kaget Rami.

" Maksudnya kamu harus menikahi anakku di umur segitu. Jadi, belajarlah yang pintar sekarang. Saat lulus, kamu harus berusaha mencari pekerjaan tetap dan mengumpulkan modal menikahi Ahyeon. Jika lewat 25 tahun, kamu anggurkan penantian anakku, aku akan menikahkan Ahyeon dengan anak temanku."

" Ah shiro!! Aku akan berusaha Papa. Gwaenchanha! Aku akan belajar giat!"

" Nice. I can't wait. Sebelum aku sangat tua menggendong cucu."

Rami sumringah tersenyum. Dia menoleh ke samping saat Ahyeon datang meletakkan segelas teh untuknya.

" Kamu kasih gula?" Tanya Rami.

Runner-up 2 [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang