SEMAKIN PENASARAN

52 6 0
                                    

"Kamu tuh akhir-akhir ini sering dapet sesuatu gitu, Sal. Dari siapa?" Cetus Bu Rahma sambil memasak nasi goreng untuk sarapan.

Keluar dari kamar mandi, Salma heran dengan pertanyaan itu. Tidak bisa menjawab secara jelas,
"Gak tau, Ma. Dari kemarin emang ada yang ngasih bingkisan terus bucket juga. Tapi gak ada nama jelasnya."

"Yang bener?"

"Bener, Ma. Tapi aku pengen tau siapa yang ngasih, biar rasa penasaran sama ingin mengucapkan terima kasih bisa sampe ke orangnya langsung."

Menata piring dan meletakkan satu per satu porsi nasi goreng diatas meja,
"Kalau sudah ketemu, cerita ke Mama ya."

"Kenapa cerita ke Mama?"

"Mama gak sengaja kemarin pas bersihin kamarmu ngeliat foto-foto kamu di mirror. Sama donat kemarin juga dari siapa? Dari dia pasti kan?"

Salma mulai meninggalkan obrolan, karena takut terlambat,
"Udah ah, Ma. Ntar aja."

Salma ke lantai atas untuk berganti pakaian. Sedangkan Bu Rahma melanjutkan menyiapkan air putih di meja.

🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎

Jam sudah menunjukkan pukul 06.45, terlalu mepet untuk Salma karena biasanya dia berangkat jam 06.30. Salma dibuat kaget saat membuka pintu rumah, sudah ada Vidi menunggunya di depan teras rumahnya. Sepeda Kawasaki Ninja ZX hitam milik Vidi terlihat sangat mengkilat. Vidi menatap Salma sambil tersenyum,
"Udah siap?"

Salma menghampiri Vidi,
"Kak Vidi sejak kapan disini?"

"Udah sejak tadi, jam enam lebih kayaknya."

Merasa bersalah karena menunggu dirinya lama, tapi dia juga tidak ada janji sebelumnya sama Vidi,
"Kenapa Kak Vidi gak ngabarin dulu?"

Vidi menyuruh Salma mendekat,
"Sini."

Vidi memakaikan helm bogo hitam miliknya ke kepala Salma,
"Permisi." Sambil sesekali merapikan rambut Salma agar tidak berantakan terkena helm.

Salma salah tingkah, namun disembunyikan,
"Ish, belum dijawab aku nanya tadi."

"Sabar." Ujar Vidi, menghembuskan nafas dan melanjutkan,
"Tadi mendadak pengen belok ke rumah kamu aja. Aku udah feeling kalo kamu bakal kesiangan."

Salma meledek,
"Heleh, kayak sok tau aja."

Vidi membalas dengan tertawa kecil,
"Emang tau, ini buktinya."

"Udah, ayo. Keburu telat." Ajak Vidi.

Salma menaiki motor Vidi, sedikit rasa takut karena selain sepedanya tinggi, dia takut kalau ada rasa suka sama Vidi. Dia tau karakter Vidi seperti apa dari teman-temannya.

🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎

Sudah diujung tanduk, Vidi dan Salma masuk ke parkiran dilanjutkan bel masuk berbunyi. Beberapa teman geng Vidi sudah menunggu di parkiran, cukup kaget karena sang sahabat membonceng Salma. Semuanya tersenyum.

Salma turun dari motor, melepas helm, lalu menyapa teman-teman Vidi,
"Halo, Kak."

"Halo, Salma."

"Udah berani jemput cewek nih sohib kita!" Ucap Azka.

"Iya, go public nih ceritanya. Ahahaha." Sahut Rahul, pria berkulit sawo matang dan bertubuh gemuk.

"Kebetulan aja ini, Kak." Jawab Salma, berjalan pelan meninggalkan teman-temannya Vidi,
"Kak Vidi, makasih ya. Permisi."

Vidi melepas helm, melambaikan tangan,
"Sama-sama, Salma. Semangatt!!"

Mengetahui Vidi bucin, beberapa temannya malah mengerutkan keningnya,
"Cie, semangat semangat aja, minimal kasih apa kek."

"Iya, semangat doang mah gak mempan buat cewek secantik Salma, Vid."

Vidi tersenyum, menggelengkan kepala, sedikit malu,
"Udah lah, ayok ke kelas."

Vidi dan 5 temannya berjalan menuju kelas mereka. Pembelajaran dimulai hingga jam istirahat tiba.

🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎

Salma dan kedua sahabatnya di dalam kelas. Salma masih belum mau makan, karena malas buat keluar kelas. Sedangkan, Melisa dan Keyla memakan cemilan dan minuman yang sudah mereka beli di Kantin.

Salma melamun, tiba-tiba Vidi datang meletakkan jajanan di meja Salma,
"Ini, french fries sama hot tea buat kamu."

Salma sedikit terkejut,
"Eh, kenapa, Kak? Gak usah repot-repot gini."

Melisa dan Keyla ikut salah tingkah dengan perlakuan Vidi.

"Gapapa, rejeki, terima aja ya."

Vidi pamit meninggalkan kelas Salma,
"Dimakan ya, Salma."

Setelah Vidi pergi, Melisa berkata,
"Tadi aku yang ngasih tau kalau kamu suka nya hot tea sama kentang goreng. Dia duluan sih nanyain kamu kok tumben gak gabung ke kantin, aku jawab aja lagi badmood."

Mencubit sedikit,
"Ishh, aku kan jadi gak enak, Mel."

"Santai aja kali, Sal. Dia juga enjoy tuh beliin kamu nya." Cetus Keyla.

"Berhasil kan rencanaku?, tos dulu dong. Aahahha." Jawab Melisa dan melakukan salam tos dengan Keyla, tertawa.

Dengan perlakuan ini, Salma yakin kalau memang Vidi yang selama ini memberi sesuatu untuknya. Siapa lagi?

🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎

NUMBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang