Kehidupan Salma berjalan normal hingga sekarang sudah menginjak 2 Minggu kepergian Vidi. Salma masih menjadi remaja yang semangat dalam hal apapun. Dia juga disibukkan dengan kegiatan basket antar SMA yang akan diadakan Minggu depan.
Salma sendirian di ruang OSIS, dia mencatat beberapa hal yang harus dia persiapkan. Memang bukan dia yang tanding, namun dia cukup andil untuk memberi support para pemain perwakilan SMA nya.
Tiba-tiba Gio datang, melihat Salma memastikan kalau dia sendirian,
"Salma?"Menatap ke pintu ruangan, ternyata Gio,
"Ada apa, Kak?""Boleh masuk?"
Salma menganggukkan kepala, dan Gio masuk ke dalam ruang OSIS sambil membawa sebatang coklat,
"Ini, terima."Salma menerima coklat itu dengan hati-hati, masih belum mengerti,
"Buat aku, Kak? Dari siapa?""Masih sama, si V kemarin."
V? Bukannya V itu Vidi?
Salma bingung. Apa Gio ini bohong? Atau bagaimana. Karena selama ini cowok V yang dia kenal adalah Vidi, tidak ada yang lain."V? Kak Vidi?, kan sudah gak ada, Kak."
"Lah?, emang yang selama ini bilang itu dulu dari Vidi siapa, Sal?"
Salma menggelengkan kepala,
"Aku kira, Kak. Moment nya kok pas banget sama Kak Vidi setelah Kakak kasih box itu, aku sama dia sedikit lebih kenal akrab.""Terima, dia seneng kalo kamu nerima ini. Gak seberapa, tapi ini bisa bantu mood kamu bagus. Kayaknya." Ucap Gio.
"Iya, Kak. Makasih ya. Tolong salamin ke yang ngasih ini juga ya, aku pengen tau orangnya."
"Katanya sih nanti mau ke rumahmu, Sal."
Kaget. Secepat itu. Salma sedikit tertegun,
"Nanti?""Iya, katanya nanti sore. Dia juga mikir ini sudah waktunya ngasih tau, gitu."
"Ohhh, oke kalau begitu, Kak."
"Aku balik dulu ya, Sal. Ntar aku kasih tau dia."
"Oke, Kak."
Gio berjalan keluar kelas, sedangkan Salma sedikit terbuka atas beberapa pertanyaannya selama ini, meski sempat salah duga / salah orang. Ini sepertinya tugas baru Salma, dan jawaban dari semua ini akan terjawab nanti sore, menurut Gio. Salma melanjutkan mengerjakan tugasnya di ruang OSIS.
🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎
"Kayaknya kita salah duga deh, Mel." Ucap Keyla. Setelah mereka berdua mengetahui kejadian pagi tadi dan cerita dari Salma.
Melisa berfikir,
"Terus?, siapa ya? Kan kita tahu, Kak Vidi aja langsung deket sama Salma sejak box itu datang.""Aku juga mikir gitu, Mel. Tapi ini dari cowok V lagi, dan mana mungkin Kak Gio boong." Sahut Keyla.
"Menurutmu siapa, Sal?"
"Katanya sih nanti sore si cowok V bakal ke rumah, dia ingin ngasih tau diri nya siapa. Gitu."
"Iya?, wah spil ya nanti. Ahahah."
"Gampang itu, Key. Cuman aku penasaran aja. Dan kita sampai salah duga loh."
"Heh, kamu nyesel kah kenal Kak Vidi?"
"Enggak, gak gitu maksudku. Kak Vidi baik, tapi aku ya pengen tau siapa yang udah beberapa kali ngasih aku kayak gini."
Melisa dan Keyla menganggukkan kepala bersama, memahami maksud Salma.
🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎
KAMU SEDANG MEMBACA
NUMB
RomancePerasaan yang tumbuh secara berlebihan memanglah tidak baik, hingga membuat diri sendiri merasa lelah dan mati rasa. Kisah Salma semoga menjadi pengalaman baru buat kalian para pembaca.