PENASARAN

65 7 0
                                    

Hari ke 2 acara tujuh belasan di sekolah, untuk hari ini Salma hanya menikmati acara tersebut tanpa terlalu sibuk seperti hari sebelumnya, ini karena hanya 3 lomba dan pembagian hadiah saja. Semua kegiatan hari ini diatur oleh wakil ketua OSIS bernama Bisma, siswa kelas 10 IPA.

Lomba ke 2 dimulai, yaitu makan kerupuk. Hiruk pikuk kemeriahan terasa, siswa-siswi mendukung kelasnya masing-masing. Salma berdiri bersama Melisa dan Keyla. Selain Melisa, memang Salma akrab dengan Keyla meski tidak sekelas. Salma dan Melisa melihat perlombaan berlangsung sambil berteriak mendukung temannya, sedangkan Keyla memperhatikan kakak kelasnya bernama Vidi dari kejauhan. Bukan apa-apa, Vidi sepertinya melihat ke arah dia dan kedua sahabatnya. Vidi adalah kakak kelas mereka, lebih tepat nya kelas 12 IPA.

Keyla membisiki mereka berdua,
"Eh eh, liat deh si Kak Vidi itu!" Ucapnya sambil kedua matanya mengalihkan ke pandangan Vidi yang masih melihat mereka, mengkode.

"Dia kenapa ya? Dari tadi aku perhatiin ngeliatin ke arah sini loh." Lanjut Keyla.

Melisa menyeletuk,
"Ke pede an amat sih, ngapain ngeliatin ke arah kita."

"Ya gak tau, aneh banget cowok ngeliatin cewek ampe selama itu."

"Emang iya? Lama banget liat kita?" Tanya Salma.

"Kayaknya sih lama, sekarang aja udah kita liatin balik malah gak berpaling tuh." Jawab Keyla.

Salma berfikir, itu kan Vidi kakak kelasnya, dan dia juga temannya Gio. Beberapa kali emang melihat Vidi dan Gio jalan bareng sama beberapa temen yang lain. Mulai menyangkut pautkan dengan box yang dia dapat kemarin.

Melisa berkata,
"Apa jangan-jangan, si V di box kemarin itu yang ngasih Kak Vidi?"

"Hah?" Sahut Salma.

"Gak lah, dia kan keliatannya ganjen, mana berani deketin Salma."

"Siapa tau aja, cowok ganjen itu ada banyak cara buat ngelakuin apa yang dia ingin dapatkan." Jelas Melisa.

"Tapi si V di box itu?, Kak Vidi kan V."

"Sall, cowok inisial V juga banyak kali." Ucap Melisa sambil garuk-garuk kepala kebingungan.

"Noh-noh, kabur tuh dia abis kita omongin." Celetuk Keyla sambil menunjuk ke arah Vidi berjalan.

"Yaudah biarin aja, Key. Gak penting juga itu. Kebetulan aja kali."

Salma mencoba mencerna dan tidak mengambil keputusan secara gegabah takutnya salah orang. Tapi kok bisa pas, kemarin ada box berisi dari V dan sekarang ada si Vidi menatap ke arah dia dan 2 temannya.

Kita lihat aja kedepannya gimana, pikir Salma.

🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎

"Salma?"

Salma menoleh ke sumber suara, ternyata Vidi. Duduk di samping Salma dan melanjutkan berbicara,
"Kamu kemarin abis dari Mall sama Melisa?"

Masih bingung,
"Iya, Kak. Kok Kak Vidi tau?"

Tersenyum tipis,
"Iya, kemarin aku sama Brian ke Mall juga nyari kaos buat futsal. Terus dari jauh kayak kamu sama si Melisa mau nyapa takut salah orang."

"Ohh iya, Kak." Singkat Salma, yang ingin melanjutkan obrolan untuk menanyakan dan memastikan apa benar yang memberikan box kecil kemarin itu darinya atau bukan, masih ragu.

Raut wajah bingungnya Salma terlihat, Vidi mengerutkan kedua alisnya dan bertanya,
"Kamu kenapa, Salma? Are you okei?"

Tersadar,
"Ohh, gapapa, Kak. Gimana-gimana? Ada apa, Kak?"

"Gini, aku mau minta tolong sama kamu besok buat jadi model poster buat tugas seni rupa di kelasku."

"Aku?"

"Iya, kata Bu Tami gak apa-apa ngambil model posternya dari adek kelas. Nah, aku lihat kamu kayak cocok sama tema yang mau aku ambil."

"Besok banget ya, Kak? Jam berapa?"

"Siang sih, besok aku jemput sama temen sekelompokku."

Salma berfikir sejenak, dadakan seperti ini mau nolak juga gak enak karena kakak kelas, mau diterima takutnya nanti gak siap.

"Tema poster kelompokku ini tentang remaja cewek yang kesepian gitu. Nanti kita foto di alam alam. Gimana?"

Dengan ragu, Salma mengiyakan ajakan Vidi,
"Iy-iya, Kak. Boleh."

Vidi menengadahkan tangan, berjabat tangan dengan Salma,
"Terima kasih ya, Sal. Besok aku kabarin di sekolah untuk kostum dan yang lainnya."

Vidi tersenyum senang, berjalan meninggalkan Salma sendirian di depan ruang BK. Salma juga bingung, dan tidak mau ke PD an kalau itu memang Vidi, takutnya salah orang, seperti yang Melisa katakan tadi.

 Salma juga bingung, dan tidak mau ke PD an kalau itu memang Vidi, takutnya salah orang, seperti yang Melisa katakan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Ini adalah visual dari Vidi.

🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎

"Sal-sal, lihat deh ini."

Melisa menunjukkan hp ke Salma, dimana itu ada ig nya Vidi yang meng-Tag ig nya dengan caption yang menjelaskan kalau model posternya adalah Salma.

Salma belum membuka hp, jadi belum tahu kalau dirinya di tandai story ig sama Vidi.

"Kamu jadi model posternya Kak Vidi? Gak salah nih?"

"Tadi dia nyamperin aku di depan ruang BK, Mel. Dia ngajakin aku buat jadi model poster tugas seni rupanya."

"Kamu mau?"

Salma menganggukkan kepalanya singkat,
"Iya, mau."

"Tapi kamu belum nanyain yang box itu, kan?"

"Belum, Mel."

"Mending jangan, takut salah orang. Masak Kak Vidi sweet gitu orangnya. Masih belum percaya aku."

"Iya, Mel. Aman, aku masih bisa menahan pertanyaan itu kok."

Suara bel masuk berbunyi, melalui speaker menginfokan kalau seluruh siswa-siswi diharap berkumpul di lapangan sekolah untuk pembagian hadiah. Melisa mengajak Salma ke lapangan.

🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎🌎

NUMBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang