Dedek gemes jangan baca!!!
Dah ku kasih peringatan loh!!!
Vote dan komen kalau mau book ini tetep lanjut!!! Jangan lupaa follow
MAAPPP BARU SEMPAT Up HARI INI!! Sebenarnya agak ragu mau up part ini
💋NGGA BAKAL ADA NUNU NANA DI BOOK INI JADI BAGIAN SENSITIF DAH AKU CUTTTT💋
Jaemin menatap ke samping, memperhatikan wajah damai Renjun yang tertidur lelap di sofa. Senyum tipis terbit di bibirnya saat memperhatikan garis wajah Renjun yang begitu tenang. "Cantik," gumamnya pelan, tanpa sadar tangannya bergerak untuk menyibakkan anak rambut yang jatuh di dahi Renjun. Gerakan itu terasa begitu familiar, seperti sesuatu yang sudah sering Jeno lakukan.
Pandangan Jaemin kemudian jatuh pada bibir Renjun, bibir yang merah, lembut, dan menggoda.... bentuknya semakin menyerupai buah cherry yang matang. Sesuatu dalam diri Jaemin bergetar... sesuatu yang selama ini selalu Jaemin abaikan. Tanpa sadar, tangannya mengangkat wajah Renjun dengan lembut. Jaemin mendekatkan wajahnya, langkah demi langkah, mengikuti dorongan hatinya. Hingga akhirnya, bibir mereka bertemu.
**Cup...**
Sentuhan pertama terasa ringan, seolah Jaemin hanya mencicipi manisnya bibir Renjun. Namun, dorongan di dada Jaemin terasa semakin besar. Tangannya berpindah ke tengkuk Renjun, menekan lembut untuk memperdalam ciuman. Bibirnya mulai bergerak lebih berani, mencari sudut yang pas, mencicipi setiap inci manis yang ditawarkan bibir Renjun. Kepala Jaemin bergerak pelan ke kiri dan kanan, mencari kenyamanan dalam ciuman yang semakin intens.
Namun, Renjun mulai merasakan sesuatu. Tidurnya terganggu oleh sensasi lembut dan hangat yang menekan bibirnya. Perlahan, Renjun membuka matanya dan saat itulah pandangannya bertemu dengan wajah Jaemin yang begitu dekat.... Renjun menatap Jaemin Yang sedang mencium bibirnya. Mata Renjun langsung membola, jantungnya seakan berhenti berdetak sejenak.
“Eung... Jaem,” suaranya terdengar samar dan terputus-putus, kedua tangan Renjun meremas kemeja Jaemin di dadanya, tidak tahu harus berbuat apa.
Jaemin yang tersadar akhirnya menjauhkan bibirnya dari bibir Renjun. Wajah mereka berdua kini sama-sama memerah... menyadari apa yang baru saja terjadi. Namun, mata Jaemin tidak bisa lepas dari bibir Renjun yang kini semakin merah dan sedikit membengkak akibat ciumannya tadi. Dengan ibu jarinya, Jaemin mengusap bibir Renjun yang masih basah menekan lembut bibir itu dengan jari-jarinya. Dalam hati, Jeno berpikir, "Kenyal, merah, dan manis."
Renjun hanya diam, bingung, pikirannya blank. Renjun tidak tahu harus merespons bagaimana. Tubuhnya terasa panas, namun pikirannya bingung antara menolak atau mengikuti perasaannya yang tiba-tiba muncul.
Tanpa berkata apapun, Jaemin kembali menunduk, memberikan kecupan-kecupan singkat di bibir Renjun.
Cup. Cup. Cup.
"Manis," gumam Jaemin lagi, kali ini suaranya lebih jelas dan bisa didengar Renjun. Tatapannya tidak pernah lepas dari wajah Renjun, yang kini semakin memerah dan malu.
"B-bibirmu manis, Renjun. Aku suka," ucap Jaemin dengan suara lembut namun penuh perasaan.
Renjun, yang akhirnya tersadar dari keterkejutannya, buru-buru menjauhkan tangan Jaemin dari wajahnya. "A-aku... aku akan pergi ke kamar," gumam Renjun dengan tergagap. Wajahnya masih terasa panas, tak mampu menatap Jaemim langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love✔️ [JaemRen ver]
Fanfiction[Remake] Di balik citra dingin yang selalu ditampilkan, Na Jaemin adalah seorang yang penuh perhatian. Namun, masa kecil yang dipenuhi kurangnya kasih sayang dari orangtua telah mengubah Jaemin. Orangtuanya, terutama ibunya, membentuk Jaemin menjadi...