DNA #3

100 13 0
                                    

SEBELUM BACA WAJIIB VOTE DAN FOLLOW!!!

Tiga hari setelah kejadian tragis itu, Jisung akhirnya sadar dari koma. Satu minggu kemudian, dokter mengizinkan Jisung pulang karena lukanya sudah mulai sembuh, hanya tinggal pemulihan bekas luka saja. Keceriaan kembali terpancar di wajah Jisung yang kini terlihat lebih cerah dan sehat.

Di pagi yang cerah itu, Jisung berlari ke arah ibunya yang sedang duduk di ruang tamu. "Mama! Mama! Mama tau, Jisungie belikan kalung ini untuk mama," ujar Jisung sambil mengeluarkan kalung indah berbentuk lengkungan bulan sabit dari tas kecilnya. "Pasti cantik kalau mama yang pakai."

Renjun, yang masih merasa lelah dan cemas setelah melewati hari-hari berat di rumah sakit, tersenyum lembut melihat putranya. "Kalungnya cantik sekali, sayang. Darimana Jisung dapat kalungnya?" tanya Renjun sambil memandang kalung yang berkilauan itu. Renjun tahu dirinya tidak memberikan uang lebih untuk Jisung, jadi rasa penasaran menyelimuti hatinya.

Jisung menjawab dengan cengiran lucunya, "Jisungie nabung, Mama. Jisungie sangat ingin belikan hadiah untuk Mama, jadi Jisungie sisihin uang jajan Jisungie. Hehehe."

Mendengar penjelasan polos dari anaknya, Renjun merasa sangat terharu. Anaknya yang masih kecil sudah memiliki niat tulus dan usaha keras untuk membuatnya bahagia. Air mata haru menetes di pipi Renjun saat dirinya memeluk Jisung erat.

"Terimakasih, sayang. Mama sangat suka kalungnya," ujar Renjun dengan suara bergetar.

"Hehehe iya, Mama. Jisungie senang Mama suka hadiahnya. Mama harus senyum terus. Mama cantik kalau tersenyum," ucap Jisung sambil membelai wajah sang ibu dengan tangan kecilnya.

Hari-hari setelah kejadian itu, Renjun mulai merasa cemas dan waspada. Pertemuan singkatnya dengan Jaemin meninggalkan bekas yang mendalam di hatinya. Renjun berusaha sekuat tenaga untuk menghindari segala kemungkinan bertemu dengan Jaemin lagi.

"Aku tak boleh sampai bertemu dengannya," batin Renjun, merasa khawatir akan apa yang mungkin terjadi jika mereka bertemu lagi.

🐰🦊

Di pagi hari yang cerah, Renjun bergegas menyiapkan Jisung untuk pergi ke sekolah. Ya luka Jisung sudah membaik jadi Jisung sudah boleh kembali sekolah. Setelah membereskan sarapan, Renjun menggandeng tangan putranya menuju pintu depan.

"Jisung sayang, ayo berangkat sekolah. Mama antar kamu," panggil Renjun dengan senyum sehangat mentari.

"BAIK MAMA TUNGGU SEBENTAR JISUNGIE PAKAI SEPATU DULU"

Ya Jisung adalah anak yang pintar di usiannya yang masih 5 tahun Jisung sudah bisa memakai sepatu sendiri

Renjun mengantar Jisung ke sekolah, memastikan anaknya sampai dengan selamat. Setelah itu, Renjun pun bergegas ke tempat kerjanya, mencoba untuk menjalani hari seperti biasa meskipun hatinya masih dipenuhi kecemasan tentang masa depan Jisung.

🐰🦊

Ternyata Jaemin tidak tinggal diam. Di kantornya, Jaemin memerintahkan tangan kanannya Oh Sion, untuk melakukan tes DNA dan mencari tahu lebih banyak tentang Renjun dan putranya.

"Sion, tolong lakukan tes DNA antara aku dan bocah itu. Aku takut ini hanyalah akal-akalan ibunya saja yang ingin hartaku dan memanfaatkan anaknya untuk menjebakku, Bawa anak itu ke rumah sakit dan pastikan semuanya berjalan lancar." ujar Jaemin dengan nada tegas.

"Baik, Boss," jawab Sion tanpa ragu.

....

Sion segera berangkat ke sekolah Jisung, menunggu dengan sabar di depan gerbang sekolah hingga waktu istirahat tiba. Saat Jisung keluar dari kelasnya, Sion mendekatinya dengan senyum ramah.

My Love✔️ [JaemRen ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang