Keluarga bahagia

Bab 31-32

31

Setelah orgasme, Zhou Nuan pingsan di tempat tidur. Terlihat jelas bahwa v4ginanya sudah berhenti muncrat, tetapi ayahnya masih terkubur di antara kedua kakinya dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan pergi, jadi dia dengan sengaja menggoda:

“Ayah, berapa lama kamu ingin makan?”

Sambil berbicara, ia juga sengaja mengangkat pinggangnya dan menempelkan v4ginanya ke wajah ayah kandungnya, sehingga wajahnya dilumuri lapisan tipis air mani.

     "Nuan Nuan nakal sekali. Menyenangkan sekali membuat masalah dengan ayah, bukan?"

Zhou Yusen sengaja menempelkan wajahnya ke vagina putrinya untuk bermain dengannya, menggodanya hingga dia memohon belas kasihan, "Apakah kamu masih membuat masalah, ayah?"

     Zhou Nuan sangat terhibur hingga dia tertawa, "Hahaha - berhentilah membuat masalah. Janggut Ayah sangat hangat dan gatal...tolong berhenti menggosoknya."

     Janggut sang ayah bergesekan dengan paha bagian dalam putrinya dan terasa sangat gatal.

     Zhou Yusen terpengaruh oleh senyuman putrinya, dan dia juga merasa bahagia. Dia mengangkat alisnya dan mencium klitoris putrinya, "Ayah, apakah terasa hangat dan nyaman?"

     "Sangat nyaman."

Zhou Nuan duduk, meletakkan tangannya di bahu ayahnya dan menciumnya, "Ngomong-ngomong...Ayah sudah keras lagi."

     Dia tidak tahu dari mana putrinya mendapatkan kekuatan itu. Detik berikutnya setelah dia selesai berbicara, dia mendorong ayahnya ke tempat tidur, dan sebelum ayahnya bisa bereaksi, dia meraih pangkal penisnya yang keras.

Dengan kelenjar menghadap mulutnya yang terbuka, dia memasukkannya ke dalam mulutnya pada detik berikutnya, memberikan ayahnya kejutan pukulan.

     Zhou Yusen terengah-engah dan berhenti: "Oh...jangan...Nuan Nuan..."

     Meski ejakulasi di mulut putrinya sudah cukup memberikan rangsangan kepada sang ayah, namun saat ini sang ayah belum pernah mengalami oral seks yang dilakukan putrinya sebelum ia menyadarinya.

Oleh karena itu, perilaku ambigu ini membuat Zhou Yusen merasakan kegembiraan yang belum pernah dia alami sebelumnya.

     Zhou Nuan meludahkan kemaluan ayahnya dan berkata, "Ayah, jangan malu-malu. Bagaimana kalau kita membalasnya... Aku akan memberimu vagina Nuan Nuan lagi."

Tanpa menunggu respon ayahnya, dia membalikkan badannya sehingga keduanya membentuk posisi 69.

     Dengan cara ini, vagina anak perempuan itu sekali lagi berada di depan mata sang ayah, namun kali ini berada di wajah lelaki lain dan dipengaruhi oleh gravitasi.

Labia yang tebal memiliki bentuk yang jatuh seperti skrotum pria, yang sangat erotis.

     Jika dia terus menolak kecantikan saat ini, Zhou Yusen sebagai seorang laki-laki tidak layak menjadi seorang laki-laki. Dia tidak dapat menahan godaan dan mengeluarkan raungan pelan.

Dia mengulurkan tangannya untuk membenahi pantat putrinya, menempelkannya dengan kuat ke wajahnya, dan mencium mulutnya dengan erat dan basah.

     Zhou Nuan mengguncang vaginanya, mengusap vaginanya ke wajah ayahnya, dan mengerang:

"Ah~ Ayah pandai menjilat~"

     Namun, Zhou Nuan yang hanya peduli menikmati kenikmatan kecantikan, mengabaikan k3maluan ayahnya hingga sang ayah mengangkat pinggangnya dan menempelkan kepala kelenjar ke bibir putrinya.