Untuk nama tokoh di cerita ini sesuai request kalian dulu, yang request nama apakah membacanya?
Selamat membaca dan semoga suka, kalau tidak suka tinggal skip aja.
...
Garuda High School atau disingkat GHS, sekolah khusus pria yang memiliki sistem asrama dan pria tertentu saja yang bisa masuk ke GHS. GHS sangat diminati seluruh pria yang ingin sekolah di sana, namun balik lagi peluang untuk masuk ke sana sangat kecil apalagi GHS termasuk sekolah unggulan.
Dibalik bagusnya GHS sebagai sekolah unggalan, GHS memiliki sistem aneh namun menyenangkan untuk para murid dan hanya para murid saja yang mengetahui sistem ini. Jika sistem ini sampai bocor, mereka akan terkena masalah atau dihukum dan parahnya lagi bisa dikeluarkan dari sekolah.
Jadi, sistem aneh itu dilakukan setiap malam minggu. Semua murid kecuali Harsaka selalu menantikan hari itu, kenapa? Di hari malam minggu, mulai dari jam 7 malam sampai minggu jam 12 siang mereka diperbolehkan membawa gadis dari mana pun ke sekolah mereka.
Dengan catatan, gadis tersebut harus lolos pemeriksaan saat masuk gerbang sekolah serta tidak membocorkan sistem aneh sekolah GHS. Pemeriksaan untuk para gadis yang tidak boleh membawa senjata api atau tajam, alat perekam, kamera, ponsel, atau apa pun itu.
Para gadis hanya diizinkan masuk tanpa membawa apa pun, bahkan dompet juga dilarang. Paling penting, setiap gadis yang datang wajib memakai seragam sekolah asal mereka dan membawa kartu pengenal dari sekolah, ini menandakan kalau mereka memang masih sekolah.
Sebagai gantinya, murid-murid GHS harus membayar para gadis yang dibawa mereka sebesar 5 - 25 juta sesuai kesepakatan ditambah para gadis diberikan makan gratis sama sekolah. Namun, para gadis yang dibawa tentu harus melayani murid GHS dengan baik.
Jika para gadis berperilaku buruk sama pasangan (anak-anak GHS) tentu mereka akan mendapat hukuman sesuai aturan sekolah, apalagi anak-anak GHS sudah memberitahu mereka aturan yang berlaku.
Untuk malam minggu, aula sekolah akan menjadi tempat layaknya bar yang menyediakan minuman seperti wine serta alunan musik yang keras. Dan, acara ini tidak wajib.
"Har, kamu mau ikut?" tanya Hendra dibalas gelengan.
"Tidak Kak, aku tidak ada pasangan," tolak Harsaka halus.
Seharusnya Hendra atau sahabat Harsaka lainnya tidak perlu bertanya lagi, sudah jelas jawaban dia selalu sama setiap minggunya. Namun mereka suka bertanya, siapa tahu Harsaka berubah pikiran. Siapa yang tahu? Tidak ada salahnya juga mencoba.
"Mau Kakak carikan pasangan?" tanya Raden dibalas geleng juga.
"Tidak Kak, aku bisa cari sendiri," tolak Harsaka lalu pamit pergi.
Harsaka termasuk orang paling muda di antara sahabatnya yang lain, bedanya dia memiliki kepintaran lebih yang membuat dia sekelas dengan sahabat yang merupakan senior dia.
Harsaka memiliki 5 sahabat yaitu Hendra, Raden, Galen, Adrian, Kelvin. Walau mereka agak gesrek, mereka selalu serius kalau bicara sama Harsaka mengenai pasangan makanya Harsaka selalu menjawab mereka pun dengan serius.
"Ada apa nih Pak?" tanya Galen sopan.
"Ini nak, ada gadis dari sekolah lain ingin masuk namun bapak tanya mau ketemu siapa malah tidak tahu," jelas satpam sejujurnya.
"Biar saya antar ketemu Ketua saja, Pak," balas Galen diangguki satpam.
Satpam membukakan pintu gerbang, lalu Galen menyuruh gadis tersebut mengikutinya. Sekolah mereka sepi sudah jelas sedang belajar, sedangkan Galen memang bertugas untuk berkeliling.
GHS memiliki OSIS dan semua inti OSIS itu sahabat Galen, seperti Harsaka selaku Ketua OSIS, Hendra selaku wakilnya, Raden selaku sekretaris 1, Galen selaku sekretaris 2, Adrian selaku bendahara 1 dan Kelvin selaku bendahara 2.
Setiap hari anggota inti selalu berkeliling untuk memastikan sekolah aman, kalau pun ada orang asing masuk ke sekolah mereka harus melakukan persetujuan inti OSIS yang berkeliling seperti Galen saat ini.
OSIS hanya berkeliling sampai jam pelajaran pertama berakhir, setelah itu mereka masuk ke kelas masing-masing. Galen membawa gadis tersebut ke ruang OSIS, ruang yang tidak pernah terkunci karena mereka di sini tidak ada yang berani masuk kecuali para OSIS.
"Duduklah," kata Galen mempersilakan gadis itu duduk.
Gadis itu duduk dan Galen segera ke tempat untuk pengaturan pengumuman sekolah, di mana OSIS berhak menyampaikan pengumuman juga di ruangan mereka tanpa harus ke ruang guru.
"Mohon maaf menganggu bapak/ibu yang mengajar, saya Galen ingin memanggil Harsaka untuk ke ruang OSIS sekarang. Terima kasih," kata Galen melalui speaker sekolah.
Pengumuman yang Galen berikan terdengar di seluruh kelas, Harsaka yang dipanggil namanya meminta izin pada guru yang mengajar lalu ke ruang OSIS. Walau Harsaka tidak tahu ada masalah apa, dia buru-buru ke ruang OSIS.
Ceklek!
Pintu terbuka, Harsaka melihat Galen yang duduk dengan seorang gadis di sebrangnya. Namun dia tidak mengerti kenapa Galen mengizinkan siswi lain ke sekolah mereka, mereka bisa kena masalah kalau kepala sekolah tahu.
"Kenapa bawa gadis lain masuk, Kak? Ini bukan malam minggu," tanya Harsaka bingung.
"Kakak ketemu dia saat patroli di depan, kamu tanyain saja gih, Kakak tinggal dulu," balas Galen lalu pergi.
"Siapa namamu?" tanya Harsaka setelah dirinya duduk.
Harsaka tidak perlu tanya di mana sekolah gadis itu, dia sudah tahu melihat dari seragam yang gadis itu kenakan. Acara malam minggu yang dibuat sama sekolah, sudah membuat dia tahu sekolah-sekolah mana saja yang ikut serta.
"Renata Keizo, panggil Rena saja," balas Renata sopan.
"Baiklah Rena, namaku Harsaka Sean panggil Saka saja. Tujuanmu ke sini untuk apa? Kamu tahu sendiri bukan kalau ini bukan malam minggu," kata Harsaka to the point.
"Saya ingin ikut serta dalam acara tersebut," balas Renata sejujurnya.
Harsaka tahu ada yang tidak beres sama Renata, dari nada bicaranya saja sudah ketahuan kalau Renata tidak menginginkan dirinya ikut dalam acara tersebut. Namun apa yang membuat Renata datang ke sekolahnya dan mengatakan hal tersebut?
Harsaka akan cari tahu nanti, bukannya dia penasaran atau apa pun itu karena semua yang datang sudah jelas akan dia cek dulu asal usulnya, supaya mereka sendiri tidak dirugikan pihak luar yang sengaja mau menyerang mereka sekalipun mereka sudah menetapkan keamanan yang sangat ketat.
"Pulanglah, datang pas malam minggu jam 7, gunakan seragam sekolah dan bawa alat pengenal sekolahmu, katakan pada mereka yang berjaga kalau kamu mau bertemu Saka," kata Harsaka diangguki Renata.
Berhubung Renata tidak ada kepentingan lagi, Harsaka mengantar Renata sampai ke depan gerbang sekolah. Setelah Renata pergi, Harsaka kembali kelasnya. Soal mencari data Renata, dia akan melakukan nanti saat istirahat.
Di kelas, Harsaka masuk dengan sopan dan mereka tidak ada yang bertanya terlebih itu urusan Harsaka. Kelas terus berlangsung, hingga jam istirahat barulah Harsaka mengajak inti OSIS ke ruang OSIS.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
36. Garuda High School
Short StoryBudayakan membaca sebelum lanjut! Cerita ini G!P (Girl x Girl Futa) Kalau tidak tahu, cari tahu dulu apa itu futanari sebelum baca cerita ini. Kalau sudah tahu, kalian bebas mau membacanya atau mengabaikan cerita ini. Tapi, kalau kalian tidak suka a...