Part 6

273 7 0
                                    

Paling penting setiap malam Minggu sampai Minggu siang Renata hanya untuk dirinya, Harsaka tidak peduli dengan hari lain. Jika Renata melanggar perjanjian mereka, anak buah Harsaka akan menyeret paksa Renata ke tempatnya untuk melayani dia, namun Renata akan terkena hukuman karena berani tidak patuh dan melupakan tugasnya.

"Boleh aku berpikir dulu?" tanya Renata.

"Silakan, minggu depan jawaban itu harus ada," balas Harsaka diangguki Renata.

"Naked Ren," perintah Harsaka.

Renata melepaskan seluruh pakaiannya hingga naked, Harsaka melepaskan wig yang dia gunakan dan menaruhnya lebih dulu. Setelah itu, barulah Harsaka melepaskan pakaiannya hingga naked.

Jujur, Renata malu walau ini bukan pertama kalinya mereka saling melihat tubuh naked satu sama lain tetap saja dia tidak terbiasa. Harsaka mencium bibir Renata, Renata membalas ciuman itu.

Eeuumm

Desahan keluar dari mulut mereka, mereka berciuman sampai mereka kehabisan nafas. Setelah itu, Harsaka mengarahkan tangan kanan Renata untuk memegang juniornya.

"Kocok Ren," perintah Harsaka.

Harsaka tidak menunggu jawaban dari Renata, dia menjilati leher Renata membuat Renata geli namun tangannya tidak menganggur, dia meremas pelan kedua payudara Renata.

"Aahh Ddaadd,"

Berhubung Renata tidak melakukan yang Harsaka minta, tangan kiri Harsaka berada di tangan kanan Renata dan mulai mengocok juniornya membuat Renata mau tidak mau harus mengikuti tangan Harsaka.

Harsaka sudah dibuat nafsu, dia memberikan tanda di payudara Renata sambil tangannya meremas payudara yang lain. Setelah dia rasa Renata melakukan yang dia minta, barulah dia melepaskan tangannya dan membiarkan Renata melakukan tugasnya.

Sedangkan tangan Harsaka yang menganggur, dia langsung memasukkan tiga jarinya ke vagina Renata membuat Renata meringis namun tidak membuat Harsaka mengurangi apa pun dan bermain sangat cepat di sana.

"Aahh Ddaadd,"

"Yyaa Babbbbyy aahh,"

"Ddaadd mmaauu kkeelluuaarr,"

Tidak lama Renata orgasme dan Harsaka memegang pinggang Renata supaya tidak jatuh, Harsaka membantu Renata mengocok juniornya supaya dia bisa orgasme juga, tidak lama dia orgasme dan membiarkan muncrat di lantai.

Setelah itu Harsaka melepaskan tangan Renata dan membaringkan Renata di ranjang dengan posisi kaki ditekuk dan terbuka lebar, barulah Harsaka membersihkan sisa orgasmenya dan mulai naik ke ranjang.

Harsaka memasukkan juniornya ke vagina Renata, membuat Renata yang berada di bawahnya kesakitan saat junior Harsaka menerobos masuk ke vaginanya.

"Sa-kit Dad hiks," kata Renata lirih.

"Tahan sebentar, padahal hole vagina kamu sudah Daddy pakai berkali-kali tetap sempit saja Baby namun Daddy suka," balas Harsaka frontal membuat Renata malu mendengarnya.

Faktanya memang Harsaka sudah bersetubuh dengan Renata berkali-kali entah saat Renata sadar atau dia main solo, setelah junior dia masuk barulah dia mengerakkan dengan tempo cepat.

"Aahh ppeellaann Ddaadd,"

Harsaka tidak mendengarkan Renata, dia terus melakukan dengan cepat terlebih dia tahu nantinya Renata akan merasakan nikmat. Beberapa menit kemudian, Renata orgasme lebih dulu.

Tidak akan kata berhenti sebelum Harsaka orgasme, kalau dia sudah orgasme juga dia akan berhenti sebentar untuk membersihkan sisa orgasmenya supaya dia bisa memasukkan kembali juniornya ke vagina Renata.

Setiap kali Harsaka orgasme, dia akan membiarkan orgasme dia mengenai perut Renata. Dia tidak peduli Renata lengket atau gimana, terpenting dia bisa melakukan seks sampai puas. Walau dia harus bermain solo lagi, Renata tidak kuat dengan nafsu dia yang besar.

Setelah puas, Harsaka tidur di samping Renata dan menyelimuti tubuh mereka yang naked. Keesokan harinya, mereka tidak bangun kesiangan seperti minggu pertama. Namun pagi ini, tetap saja Renata harus melayani Harsaka.

Intinya setiap malam dan pagi Renata harus melayani nafsu Harsaka, setelah itu barulah mereka mandi bersama tanpa melakukan seks. Sehabis mandi Harsaka mengambil sarapan untuk mereka di kantin, lalu kembali ke kamarnya untuk sarapan bersama.

Sehabis sarapan, Harsaka memberikan cek senilai 10 juta karena Renata bukan virgin lagi. Jika Renata tidak mau, Harsaka tidak keberatan. Jadi Harsaka mendapatkan seks secara gratis, Renata mengambil cek tersebut dan mengucapkan terima kasih.

Berapa pun nominalnya, dia terima apalagi dia membutuhkan uang dan 10 juta selama seminggu sangat cukup untuknya. Sehabis sarapan juga, Harsaka tidak akan meminta Renata melayani dia. Jadi waktu yang tersisa bisa Renata gunakan untuk beristirahat.

Saat waktunya pulang, seperti biasa Harsaka mengantar Renata ke parkiran dan menitipkan ke Five Stars. Setidaknya tidak banyak drama seperti minggu lalu, setelah itu Harsaka balik ke kamar karena dia tidak mau lama-lama di sini yang menjadi pusat perhatian banyak gadis lain membuat dirinya tidak nyaman.

Sudah dibilang kalau Harsaka itu terkenal, tidak heran kalau semua gadis yang datang meliriknya walau para gadis itu sudah memiliki patner seks masing-masing. Beruntungnya sahabat Harsaka tidak ada yang marah padanya gara-gara pacar mereka menyukai dirinya, kalau sampai itu terjadi bisa rusak persahabatan mereka.

Setelah Harsaka pergi dan Five Stars juga sudah pamit, mereka segera masuk ke mobil dan pergi dari GHS. Di mobil tentu saja Five Stars merasa heran dengan Renata, mereka tahu Renata pendiam dan masih butuh adaptasi sama mereka namun mereka tahu ada yang Renata pikirkan sampai dia melamun seperti ini.

"Kenapa melamun, Ren?" tanya Joanna menatap kaca spion.

Posisi Joanna selalu duduk di samping Yuki, di tengah ada Serena dan Renata, di belakang ada Alena dan Kiara. Mobil Yuki memiliki 2 kursi saja di tengah jadi sisanya di belakang.

"Saka tidak bikin kamu puas?" timpal Kiara penasaran.

"Astaga Kak, otak Kakak tidak jauh-jauh dari sana," balas Renata heran.

"Lalu, kamu punya masalah apa?" tanya Yuki serius.

"Saka kasih benefit lebih buat aku, sebagai gantinya aku harus melayani dia selamanya," jelas Renata yang menganggu pikirannya.

"Bagus dong," balas mereka kesenangan.

Jujur, Renata kaget dan bingung. Kenapa mereka malah bilang bagus? Renata lupa satu hal, mereka tergila-gila dengan Harsaka hanya saja mereka tidak seberuntung Renata. Selain itu, mereka juga sudah pacaran dengan inti OSIS di GHS.

"Bagus dari mana?" tanya Renata serius.

"Punya pacar seperti Saka itu idaman para gadis,"

"Benefit yang sudah pasti seumur hidup juga,"

"Kalau kamu menolak, kamu bodoh sekali,"

"Jika kamu kasih ke kami pun, kami terima, sayangnya Saka pasti menolak,"

"Ingat Rena, kesempatan tidak datang dua kali,"

Itulah jawaban dari mereka, hal ini membuat Renata tambah pusing. Jika mereka dapat tawaran itu, mereka tidak akan berpikir dua kali dan menerimanya langsung. Berbeda dengan Renata, dia masih bingung karena melayani selamanya bukan perkara mudah.

"Rena, kita sudah sampai," kata Yuki diangguki Renata.

"Makasih Kak," balas Renata sebelum turun.

TBC

36. Garuda High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang