Chapter 2 Penculik Tampan

128 28 9
                                    

Jangan lupa vote

















Warning
OCC. Typo. AMAT SANGAT PENDEK



























Saat membuka mata, yang pertama Yaya lihat adalah atap putih dengan sentuhan warna gelap. Ada cahaya berbentuk aneh mengambang di tengah atap yang berfungsi sebagai lampu

Satu detik

Dua detik

Tiga-

ADA DIMANA INI?!!

Yaya segera bangkit dari ranjang super empuk yang terasa seperti awan. Dengan panik Yaya meraba tubuhnya hanya untuk merasa horor karena mendapati bajunya sudah berubah.

Satu set piyama tidur berkualitas tinggi yang terbuat dari kain lembut sekaligus sejuk. Coraknya berwarna merah muda pastel dengan putih. Sangat sesuai selera Yaya-BUKAN ITU MASALAHNYA!! FOKUS YAYA!

Terlalu lama hidup melarat di Neosantara ternyata membuat Yaya seperti gadis desa yang baru pertama masuk hotel bintang lima.

"Ya Tuhan, Apa yang terjadi...?"

Seketika ingatan yang terjadi sebelum dia hilang kesadaran kembali ke kepala Yaya.

Pulang kerja. Esper Corrupt. Rasa ngilu di tengkuk belakangnya.

Seketika Yaya mengerang sedih.

"Aku diculik semudah itu! Payah sekali kamu Yaya." Makinya pada diri sendiri.

"Jadi namamu Yaya?"

Suara berat yang sangat lakik itu segera menarik kesadaran Yaya.

Entah sejak kapan, tapi berjarak 5 meter dari Yaya berdiri sesosok tinggi tegap yang bersandar pada batang pintu-Yaya asumsikan lubang 1 setengah meter tanpa penutup pada dinding disana adalah pintu-Seorang laki-laki dengan tinggi 179 sentimeter, menggunakan kaos hitam lengan panjang dan celana training hitam bergaris hitam di pinggirnya. Gayanya yang kasual tapi keren nampak sedap dipandang dengan dipadu wajah putih rupawan yang memasang wajah penasaran.

Untuk sejenak Yaya terpaku. Agak terhenyak saat melihat mata merah yang menatapnya lekat.

Tapi segera Yaya menyadarkan diri, "Siapa kamu?"

Yaya bisa melihat alis sempurna di wajah laki-laki itu naik sedikit sebelum satu sudut mulutnya naik dengan malas seraya mengangkat bahu.

"Orang yang menculikmu." Jawabnya santai.

Kok jadi sebal ya?!

Mengabaikan inner Yaya yang ingin menampar lelaki itu karena tidak serius menanggapinya , otak Yaya tanpa diminta berpikir cepat.

Mata merah itu. Suara itu. Dan wajah itu memang persis sama dengan milik Esper Corrupt yang dengan kurang ajar membawanya seenak jidatnya.

Tapi Yaya yakin warna rambut yang dia lihat semalam adalah hitam dengan semburat putih di poninya. Bukan putih macam uban dengan semburat hitam seperti yang dilihatnya sekarang.

"Tapi rambutmu... " Tanpa sengaja Yaya bersuara.

Lelaki yang entah siapa namanya itu reflek menyentuh rambut ubannya. "Susah dijelaskan tapi singkatnya saat aku menggunakan kekuatanku, rambutku akan berubah menjadi hitam."

Aneh pikir Yaya. Tapi siapa Yaya menghakimi kelainan orang lain. Dia cuman penyusup dari planet lain kok.

Oke, sekarang itu tidak penting. Laki-laki asing ini membawa Yaya tanpa kehendaknya, itu yang penting.

"Baik. Apapun itu Tuan..."

Tanpa diminta lelaki tampan itu berjalan mendekat hingga tepat di depan Yaya. Tangannya terangkat mengelus sisi rambut Yaya yang halus dan membawa sejumput ujung rambutnya untuk dikecup.

"Halilintar. Arkana B Halilintar. Tanpa Tuan. Senang berkenalan denganmu Yaya. " Katanya dengan senyum tipis-mungkin bermaksud menggoda Yaya agar terpesona dengan ke-rupawan-nya.

Tapi Yaya justru fokus di hal lain.

Mata madu cerah Yaya bolak balik menatap mata merah lelaki-oke Halilintar- dan sejumput rambut coklat gelap yang ternyata adalah miliknya.

Sontak kesadaran menghantam kesadaran terdalam Yaya.

YA TUHAN DIA TIDAK MEMAKAI KERUDUNGNYA! DI DEPAN SEORANG LAKI-LAKI!!!!!! 💥Σ(°д°ノ)ノ

"AAAAAA JANGAN LIHAT!!!"

BUMM

Yang selanjutnya terjadi adalah Yaya yang tanpa ampun mengaktifkan jam kuasanya dan dengan energi gravity di tangan kanannya Yaya meninju perut Halilintar dengan telak hingga sang Esper yang baru corrupt tadi malam terbang seperti meriam hingga menghancurkan tembok.

Terlalu panik untuk merasa bersalah, Yaya lari kembali ke kasur dan masuk ke dalam selimut. Menutup seluruh tubuh hingga kepala seraya menjerit.

"DASAR MESUM! KEMBALIKAN HIJABKU SEKARANG JUGAAA!!!

Sayangnya butuh beberapa jam sebelum Yaya mendapat penutup kepalanya karena si penculik berwajah tampannya baru masih berbaring di reruntuhan tembok dengan wajah cengo tidak percaya.










Bersambung

Hehe... Hai? Sedang mengumpulkan niat dan pemanasan jadi.... sampai jumpa di update lainnya. ☆*:. o(≧▽≦)o .:*☆




Ellena Nomihara
Rabu, 25 September 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang