Zayn selesai dengan makan siang nya, mood nya tiba-tiba memburuk saat tadi berinteraksi dengan Feni. Mengapa juga, dirinya harus meng-iyakan ajakan nya untuk berbicara. Tetapi, Zayn tetap lah Zayn. Dia akan menepati janji nya, untuk sekedar mengobrol dengan Feni di atas rooftop.
"Kenapa?" seru orang di hadapannya,
"Hmm, enggak. Cuman lagi pengen bengong aja, oiya lo mau ikut gue gak?" Indah mengkerut kening
"Kemana? Kalau gak jelas, aku gak mau ikut."
"Mancing! Ish, masa lo lupa Ndah.?"
Indah berpikir sejenak, "oiya, ngobrol sama mantan kamu itu kan. Aku kan gak ada hubungan nya, malu ah buat ikut." ujar nya
"Kan gue yang ngajak, jadinya gakpapa dong."
"Bang Zayn, kek nya mau deketin ni cewe." Valdo tersenyum di dalam hatinya, melihat interaksi abang nya dengan wanita bernama Indah itu.
"Ah enggak ah, ga enak sama-"
"Siapa sih itu namanya, aku lupa."
"Feni?" Indah menganggukkan kepalanya
"Gakpapa ayo, Ndah."
"Ayo deh" Zayn tersenyum, laki-laki itu berdiri
Dia berjalan terlebih dahulu, di belakang nya di ikuti oleh Indah. Jangan berharap ada gandengan tangan, mereka berjalan saja terlihat sedikit jarak.
Pemandangan yang indah, angin bertiup kencang, di tambah dengan suasana panas nya matahari. Mungkin situasi ini, menggambarkan atap rooftop sekolah ini.
Zayn dan juga Indah baru saja sampai, mereka berjalan ke tepian lantai ini. Memandang kagum ke bawah, mobil dan motor berlalu lalang, terlihat sedikit kemacetan yang di sebabkan oleh persimpangan lampu merah.
"Ternyata, ibu kota Jakarta emang se-sibuk ini yah." Zayn menoleh, lalu tersenyum ke arah wanita itu.
"Memang, bahkan kota ini di juluki sebagai kota yang tidak pernah tidur."
"Maksud kamu, emang nya kota tidur yah?" Indah terlihat kebingungan, jari telunjuk nya ia tempelkan di dagu
"Lah"
"Ma-maksud aku bukan gitu, duhh gimana yah jelasin nya?"
"Gini, umum nya kota-kota lain kalo malem kan sepi nih. Lain sama Jakarta, yang kalo malem masih banyak orang berkegiatan. Yang paling sering tuh, para pengemudi ojek online, sama para pedagang di pasar." Jelas Zayn
"Ohh begitu, pengen deh sekali-kali aku main malem di kota ini." Ujar nya sembari menatap lurus dengan bibir yang mengembang
"Ayo, sama gue aja."
"Hmmm, tapi papa aku gimana yah. Takut, aku takut gak di kasih ijin."
Andra memang sangat posesif sekali dengan Indah, karena beliau mengira Indah adalah harta satu-satu yang sangat berharga baginya.
"Lusa kan weekend, gimana kalo kita jalan-jalan malem?"
"Mau, mau banget. Tapi-"
"Om Andra, biar jadi urusan gue." Indah tersenyum menanggapi
Asyik mengobrol, sampai mereka lupa kalau di belakang nya kini sudah berdiri sosok Feni. Wanita itu sengaja tidak bersuara, karena ingin sedikit menguping pembicaraan antara Zayn, dan juga Indah.
"Ekhem" keduanya sontak menoleh
"Apa yang mau lo omongin?" Zayn memandang datar ke arah Feni
"Bisa gak sih, cewe itu pergi dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN?
Romance"berapa lama sampai semuanya kembali seperti dulu, aku rindu memeluk tubuh mu. Maafkan aku dan tolong, kasih aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. "gak tau, hati aku terlalu sakit dan terlalu kecewa mengingat kejadian dulu Feni, memang sebaikny...