Kini, di sebuah Cafe yang letak nya berada di pusat kota. Menjadi tempat bagi Zayn dan teman-teman nya, untuk menghabiskan waktu mereka di sini.
Saat teman-temannya asyik mengobrol, Zayn malah terdiam merenung. Pikiran nya seperti tidak ada di tempat itu, entah lah! Saat ini, dia hanya ingin melupakan sosok wanita yang bernama Feni. Wanita yang membuat hatinya hancur, wanita yang sudah sangat mengecewakan dirinya.
"Shutt, Do. Abang lo, dari tadi bengong aja" bisik Daniel, posisi duduk nya bersebalahan dengan Revaldo.
"Tau tu orang, padahal kita lagi ngobrol juga." ujar nya
Revaldo mengulurkan tangan nya
"Oy bang, bengong aja lo. Kesambet, baru tau rasa lo"
"Ck, apa sih Do" kesal nya dan langsung menyeruput minuman
"Ehh buset, malah lo yang kesel. Lo kenapa sih, masih mikirin tu cewe?"
"Kaga ada Do, gue gak mikirin dia" ujar nya, Valdo hanya mengangguk
"Udah deh Zay, lo mending cepetan move on dari tu cewe. Gue gak mau liat lo kaya begini terus, lo tuh biasanya suka cerewet. Masa sekarang, kaya jangkrik ke injek sih" tutur Daniel
"Sialan lo, Niel. Gue cuman lagi males, buat ngomong aja" tukas nya
"Eh, ini udah jam segini aja. Pulang yu, takut ke sorean"
"Yaelah Zay, entar dulu ngapa." Seru Daniel
"Iya bang, bentar dulu deh." Timpal Valdo
"Lo kalo masih mau nongkrong sok aja, tar gue bilangin bunda." Ujar Zayn, Valdo nampak menimang ucapan abang nya.
"Okey kalo gitu, awas aja kalo ngadu yang enggak-enggak ke bunda!" Peringat Valdo, pasal nya Zayn sering kali mengadu kan hal yang tidak-tidak kepada bunda nya tentang Valdo
Zayn terkekeh "iya ah, ga percayan banget sama gue" pri itu melangkahkan kakinya, melenggang pergi dari hadapan temannya.
Menggunakan sepeda motor nya, Zayn membelah jalanan kota yang padat merayap. Mungkin sekarang sudah waktunya jam pulang kerja, jadinya jalanan menjadi sangat macet.
Saat tiba di sebuah jalan tikus, Zayn melihat seorang perempuan yang sepertinya sedang celingukan mencari seseorang, karena memiliki hati yang baik jadinya pria itu menghampiri perempuan tersebut.
Zayn memarkirkan motor nya tak jauh dari posisi mobil si perempuan itu, dia turun dan berjalan menghampiri nya.
"Ekhem, permisi"
Perempuan itu menoleh, dengan raut wajah sedikit takut. Tapi, dia berusaha tersenyum menanggapi Zayn.
"Jangan takut, gue orang baik ko." Tukas Zayn, perempuan itu kini tersenyum lebar
"Lo kenapa, ko kaya bingung begitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE AGAIN?
Romance"berapa lama sampai semuanya kembali seperti dulu, aku rindu memeluk tubuh mu. Maafkan aku dan tolong, kasih aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. "gak tau, hati aku terlalu sakit dan terlalu kecewa mengingat kejadian dulu Feni, memang sebaikny...