bab 16

611 82 8
                                    

Beberapa hari sudah berlalu, mereka berdua menjalani dengan sangat baik layak nya seperti seseorang yang saling mencintai walaupun rasanya cinta itu tidak di rasakan oleh dua insan ini

Sungguh memiliki ferel sekarang adalah hal terindah yang dirasakan marsha, karna ferel adalah seseorang yang beda dari kalangan laki-laki yang marsha kenali, ia salalu bisa buat marsha senang, ia peduli, ia pengertian, dan tentunya slalu ada buat marsha, ferel sangat amat meratukan marsha ntah itu cuma karna taruhan yang ia buat atau malahan rasa cinta nya yang sangat amat besar

Sekarang mereka sudah tiba di depan rumah
Marsha, Marsha pun turun dari motor ferel, dan seperti biasanya ferel pun membantu Marsha membuka helm nya


" yaudah aku balik dulu ya" ucap ferel

" ya hati hati"

Saat hendak menjalankan motornya ferel berhenti karna sebuah panggilan

" jangan pergi dulu" ucap deniel yang baru keluar dari rumah

" ada apa om" ucap ferel, ia pun turun dari motor dan langsung menghampiri deniel lalu menyalami tangan deniel

" nanti kamu suruh mama dan papa mu kemari ya, ada hal penting yang harus om bicarakan dengan mereka termasuk kamu juga" ucap deniel

" oke om Nanti aku bilang papa deh om" ucap ferel

" yaudah aku pulang dulu ya om takut nanti mami khawatir" lanjut ferel

" kalau gitu hati hati ya, jangan lupa pesan om"

" sip om" ucap ferel lalu mengkat tangan nya 👍

Ferel pun lalu melajukan motornya........

Kini sangat ferel sudah sampai dirumah seperti biasanya ferel terlebih dahulu memikirkan motornya lalu setelah jalan memasuki rumah

Ferel pun melempar tas nya lalu duduk di atas sofa yang sangat empuk dan ia pun meletakan kaki nya di atas meja sambil menikmati hidangan yang ada di meja tersebut

Saat ia sedang asik nya menikmati cemilan dan menonton sebuah televisi chika pun menghampiri nya yang sedang sangat asik itu

" lagi ngapain sayang " ucap chika pada anak nya

Ferel pun menoleh ke arah chika lalu menjawab pertanyaan yang chika tanyakan

"Ini mi lagi nonton televisi kartun nya lucu banget" ucap ferel lalu tertawa melihat tontonan di televisi itu


Chika hanya tersenyum dengan tingka bocah ferel ini, ferel emang lah anak yang sangat manja dirumah beda dengan ia di sekolah cool jarang bicara dan tentunya sangat pemarah sangking pemarah nya Zean dan aldo selalu jadi sasarannya


Walaupun begitu mereka tidak peduli kalau selalu di marahin ferel karna mereka berfikir ferel layaknya kakak bagi mereka karna ferel selalu berfikir dewasa ketimbang mereka


" papi pulang, kalian lagi ngapain? " aran pun menghampiri ferel dan chika yang sedang  duduk di atas sebuah sofa


" gak lagi ngapain, kok kamu tumben pulang cepat "tanya chika sembari melepaskan jas aran


" gak papa"

" oh ya pi ferel sampai lupa, kata om deniel papi mami di suruh kerumah nya" ucap ferel



" ngapain? "


" katanya sih ada hal penting yang ingin ia bicarakan " ujar ferel

" oh yaudah kalau gitu kita siap siap sekarang aja biar mereka gak lama nungguin kita" ucap aran

Obstacles eternal love||FreshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang