🌊BAB 6🌊

60 43 30
                                    

      ‧ ︵‿₊୨୧₊‿︵ ‧ ˚ ₊  ꒰ Happy Reading ꒱  ︶⊹︶︶୨୧︶︶⊹︶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      ‧ ︵‿₊୨୧₊‿︵ ‧ ˚ ₊
  ꒰ Happy Reading ꒱
  ︶⊹︶︶୨୧︶︶⊹︶

Tok tok tok... suara pintu berbunyi.

Ashley, gadis yang tengah tertidur pulas, terbangun dengan mata yang masih terasa berat. Suara ketukan pintu yang tak henti-henti membuatnya mengerutkan kening. "Apasih, ganggu banget lagi tidur cantik teh," gumamnya kesal sambil merapikan rambut yang berantakan. Ia bangkit perlahan, lalu berjalan menuju pintu.

Ketika pintu terbuka, mata Ashley membelalak terkejut. Berdiri di hadapannya adalah Abian, mantan kekasihnya. Pria yang pernah menghancurkan hatinya.

"Ashley... Maafin gue," ucap Abian pelan dengan nada penuh penyesalan.

Ashley diam, memandang pria di hadapannya dengan sorot mata penuh amarah dan kekecewaan. "Gue gak akan pernah maafin lo, Abian!" jawab Ashley tegas. Wajahnya berubah dingin, ekspresi yang tak pernah Abian lihat sebelumnya.

Abian mendekat, mencoba meraih tangan Ashley, namun gadis itu mundur setengah langkah. "Ashley, gue mohon... Jangan begini, gue gak bisa tanpa lo," lanjut Abian dengan suara serak, matanya memohon belas kasih.

Mata Ashley berkaca-kaca, namun bukan karena rasa iba. Perasaan terluka dan amarah menyatu menjadi badai di dalam dirinya. "Lo yang bikin gue jadi kayak gini, Abian! Kalau lo gak bisa hidup tanpa gue, kenapa sampai sekarang lo masih hidup? Kenapa lo gak mati aja?!" seru Ashley, suaranya penuh kepahitan.

Abian menatapnya dengan keterkejutan. "Lo berharap gue mati, Ley? Jahat banget lo. Lo wanita terjahat yang pernah gue temuin," ucap Abian, suaranya bergetar.

Ashley mendekatkan wajahnya, matanya tajam menusuk. "Ngaca, Abian. NGACA! Siapa yang jahat di sini? Aing atau maneh, hah?!" bentak Ashley.

"Oh, udah berani ya lo sekarang?" Abian tersenyum sinis, langkahnya mendekati Ashley dengan agresif. Tiba-tiba, ia mendorong gadis itu hingga terjatuh ke lantai.

Ashley tersungkur, tapi ia tertawa pahit. "Kalah debat, main fisik, ya? HAHAHA," ucapnya, namun air mata mulai mengalir tanpa bisa ditahan. Tubuhnya bergetar, bukan hanya karena sakit, tapi karena luka batin yang mendalam. Ia bangkit perlahan, dengan suara bergetar ia berkata, "Pergi... PERGI, ABIAN!"

Teriakan Ashley terdengar hingga unit sebelah. Liam, tetangga barunya, yang sedang menikmati sarapan mendengar suara keributan itu. Penasaran, ia keluar dari unitnya dan melihat Abian sedang berdiri di depan pintu Ashley.

"Oh, ternyata lagi debat," gumam Liam sambil mengangkat alis.

Abian melihat Liam dan langsung merasa curiga. "Oh, jadi lo yang ngehasut cewek gue, ya?" tuduh Abian sambil menatap Liam tajam.

Ashley yang mendengar itu merasa muak. "Gue gak pernah jadi cewek lo lagi, Abian! Kita udah selesai!" katanya, suaranya penuh ketegasan.

Namun Abian tidak peduli. Ia melangkah ke arah Liam, menarik kerah bajunya dengan marah. "Lo yang bikin Ashley berubah! Lo yang bikin dia jadi begini!" bentaknya.

Liam menatap Abian dengan tenang, meskipun tangannya ditarik dengan kasar. "Santai, bro. aing baru aja keluar, maneh udah ngegas aja, (Santai aku baru aja keluar, kamu udah ngegas aja)" jawab Liam santai.

"Bacot, anjing! Jawab!" Abian semakin tersulut emosinya.

Liam menatap Abian lurus, suaranya tetap tenang. "Gue baru kenal Ashley, bro. Gue juga gak ada urusan sama dia. Gue pindah ke sini seminggu yang lalu dan gue ga deket sama Ashley." jawab Liam.

Abian terdiam sesaat, menatap Ashley seolah mencari kebenaran dari ucapan Liam. "Apa bener yang dia bilang, Ley?" tanya Abian dengan nada sedikit melunak.

Ashley menatap Abian dengan jijik. "Buat apa dia bohong? Ya, semua yang dia bilang benar. Sekarang lo pergi aja, dasar bajingan," ucapnya dingin.

Wajah Abian memerah karena amarah. "Lo ngatain gue bajingan?" serunya sambil menjambak rambut Ashley dengan kasar.

Ashley meringis kesakitan. "L-Liam... t-tolongin gue," ucapnya lirih, air matanya tak lagi tertahan.

Liam yang melihat itu langsung melangkah maju, menarik Abian menjauh dari Ashley. "Cukup, anjing. Pergi sekarang sebelum gue benar-benar marah," ucap Liam dengan tegas.

Abian menatap Liam dengan tatapan penuh kebencian, tapi akhirnya melepaskan Ashley dan pergi dengan langkah berat, menggerutu.

Ashley terduduk, terisak pelan. "Makasih... udah nolongin gue," ucapnya sambil menyeka air matanya.

Liam menatap gadis itu dengan lembut. "Santai aja. Lo baik-baik aja?" tanya Liam, nadanya tulus.

Ashley mengangguk, meskipun matanya masih basah. "Gak ada yang sakit... gue masuk dulu, ya," ucapnya pelan.

Namun sebelum Ashley sempat berbalik, Liam menahan lengannya dengan lembut. "Jangan nangis lagi," ucapnya sambil menyeka air mata yang masih tersisa di pipi gadis itu. "Kalo ada apa-apa lagi, bilang ke gue, ya?"

Ashley terdiam, menatap Liam yang selama ini selalu ia pandang dingin. Ada sisi lain dari pria itu yang baru saja ia lihat. "Iya... makasih, Liam," jawabnya lirih sebelum kembali masuk ke unitnya.

Liam pun masuk ke unitnya, meninggalkan gadis itu. Ashley yang masih terkejut dengan sisi baik tetangganya itu. Sambil menghela napas panjang, Ashley kembali ke tempat tidurnya, mencoba melupakan semua kejadian buruk yang baru saja terjadi. Sore nanti, Lana, temannya, akan menginap. Namun, Ashley masih terlalu lelah dan ngantuk untuk membersihkan apartemennya. Mata yang berat kembali membawa gadis itu ke dalam tidur.

flashback on

Ashley dan Abian dulu pernah menjadi pasangan yang terlihat sempurna. Mereka bersama sejak Ashley baru masuk semester satu di perguruan tinggi. Hubungan mereka berjalan lancar hingga semester ketiga, saat Ashley menemukan bahwa Abian berselingkuh.

Lebih menyakitkan lagi, wanita yang menjadi selingkuhan Abian adalah Visha, seorang perempuan yang dikenal suka merebut pasangan orang lain. Sejak saat itu, hati Ashley hancur, dan setiap kali ia melihat Visha, amarahnya kembali membara. Visha adalah alasan utama mengapa Ashley begitu kecewa pada cinta, dan Abian adalah pria yang tak akan pernah dimaafkannya. Namun Visha ini tak tahu bahwa Ashley adalah mantan pacarnya Abian, jadinya Visha terlihat seperti manusia tak bersalah dihadapan Ashley.

flackback off

Namun hari ini, dengan kejadian di depan pintu apartemennya, sesuatu yang tak terduga terjadi. Liam, tetangga yang selama ini ia benci, justru hadir di saat ia butuhkan bantuan.

To be continue...

ramein terus yukk, jangan lupa share dan votenya yaa🩷

btw ini wujud asli Abian yaa⬇️

btw ini wujud asli Abian yaa⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abian Sagara
20 y.o

Pacific and Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang