🌊BAB 8🌊

69 43 45
                                    

      ‧ ︵‿₊୨୧₊‿︵ ‧ ˚ ₊  ꒰ Happy Reading ꒱  ︶⊹︶︶୨୧︶︶⊹︶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      ‧ ︵‿₊୨୧₊‿︵ ‧ ˚ ₊
  ꒰ Happy Reading ꒱
  ︶⊹︶︶୨୧︶︶⊹︶

Lana dan Ashley terbangun pukul 10.00 pagi. Matahari sudah cukup tinggi, dan kelas mereka dijadwalkan mulai pukul 1 siang. Dengan sedikit terburu-buru, mereka segera bersiap-siap dan memutuskan untuk sarapan bersama. Setelah makan, Lana berjalan ke balkon unit apartemen Ashley, menikmati udara segar. Namun, ketika pandangannya beralih ke balkon unit sebelah, ia mendapati seseorang yang tak asing.

Liam, tetangga sebelah Ashley, sedang bersantai di balkonnya, menghisap rokok sambil menyeruput kopi. Lana terperanjat melihat pemandangan itu. "Ley, tetangga lo itu Liam, ya?" tanyanya penuh rasa ingin tahu, segera menghampiri Ashley.

Ashley yang sedang membereskan meja, hanya mengangguk. "Iya, kenapa? Lo liat dia di balkon ya?"

"Iya, anjir! Dia lagi ngerokok sambil ngopi, kayak bapak-bapak aja," canda Lana sambil tertawa kecil.

Ashley tersenyum tipis. "Udah biasa itu, pemandangan gue tiap pagi. Kalau gue jemur pakaian atau nyantai sambil baca novel di balkon, dia selalu ada. Mau pagi, siang, sore, atau malam, dia gak pernah jauh dari balkon. Gue sampai bosen liat dia. Mending pemandangan gue Sunghoon Enhypen"

"Yaelah, halu lo ketinggian," balas Lana sambil tertawa.

Setelah berbincang singkat, mereka pun bergegas pergi ke kampus. Sesampainya di kampus Universitas Padjadjaran, mereka berdua harus berpisah. Jadwal dan jurusan yang berbeda memaksa mereka untuk menuju kelas masing-masing.

"Yaudah, Lan. Thanks ya buat tumpangannya, gue ke kelas dulu," ucap Ashley sambil menenteng tasnya.

"Santai aja. Tapi pulangnya gue nggak bisa anterin, lo terpaksa naik ojol ya," jawab Lana.

Ashley tersenyum. "Ah, gampang itu mah," katanya, sebelum berjalan menuju gedung fakultasnya.

────୨ৎ────

Setelah kelas selesai, Ashley memutuskan untuk mampir ke perpustakaan untuk mengambil buku yang dia perlukan. Saat sedang asyik mencari buku di antara rak-rak, pemandangan yang tidak ia duga muncul di hadapannya. Di sudut perpustakaan, ia melihat seorang gadis berciuman dengan seorang pria.

“Anjing, pemandangan macam apa ini?” batin Ashley. Ia memperhatikan lebih seksama. "Eh, tunggu... cewek itu... itu kan Visha? Cewek yang waktu itu sama Liam!" pikirnya penuh kejutan.

Ashley mengenal itu Visha karena Visha ini primadona di kampusnya. Wajar saja Ashley tau dia ini siapa dan penghuni kampus mana yang tidak mengenal Visha?

Ashley terus mengamati, dan setelah pasangan itu berciuman, ia melihat Visha menerima sejumlah uang dari pria tersebut. "Thanks duitnya," ucap Visha sambil tersenyum.

"Lain kali kita main lagi ya, manis," jawab pria itu dengan nada menggoda.

"HAH? Main? Main apa, jir? Kayaknya ada yang gue lewatin sebelum adegan kiss ini deh," batin Ashley lagi. Merasa terganggu, Ashley memutuskan untuk kembali fokus mencari buku yang ia perlukan.

Pacific and Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang