‧ ︵‿₊୨୧₊‿︵ ‧ ˚ ₊
꒰ Happy Reading ꒱
︶⊹︶︶୨୧︶︶⊹︶Malam itu, suasana di markas LAVRIOZ terasa santai. Di ruang tengah, lima sahabat, Liam, Ethan, Matheo, Sadewa, dan Arsenio tengah duduk melingkar, ditemani tawa dan obrolan ringan.
Liam, yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya, tiba-tiba mengangkat wajah. “Eh, gua ada hot news,” ucapnya sambil tersenyum tipis, menahan sesuatu yang tampaknya ingin ia bagikan.
Matheo mengernyitkan dahi, heran. “Tumben lo ada hot news. Apaan?” tanyanya, memasang ekspresi penasaran.
Dengan santai namun penuh percaya diri, Liam menjawab, “Gua jadian sama Ashley.”
Ruangan mendadak hening. Mata kelima sahabat itu membesar seolah tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.
“DEMI APA LU, LIAM?!” Sadewa meledak, suaranya penuh keterkejutan.
Matheo dan Ethan menatap Liam dengan ekspresi tak kalah kaget. Ethan bahkan menyenggol bahu Liam. “Gila, bro! Sat set banget lo!”
Liam mendengus kecil, merasa pernyataan Ethan terlalu berlebihan. “Sat set apaan? Satu bulan, bro. Selama itu gue meyakinin Ashley kalau gua pantas buat dia dan niat gua serius dan tulus sama dia.”
Arsenio, yang duduk di sudut sofa, tersenyum tipis. Ia tahu betul, perjuangan cinta memang jarang mudah. “Itu namanya usaha, Li. Kadang butuh waktu buat ngasih tahu orang kalau kita benar-benar tulus.”
Liam mengangguk, sedikit lega mendapat dukungan dari sahabat-sahabatnya. Namun, ada sesuatu yang masih mengganjal Arsenio adalah kakak Ashley. Dan komentar yang keluar dari bibir Arsenio barulah membuat semua teman di ruangan itu semakin fokus.
“Gua setuju lo jadian sama adik gua,” ujar Arsenio sambil menatap Liam tajam. “Tapi, gua cuma punya satu pesan: Jangan pernah kecewain Ashley, sekalipun. Kalau sampai lo nyakitin dia, urusan sama gua.”
Liam menelan ludah, mencoba menenangkan diri. “Aman, bro. Nggak bakal gua kecewain dia.”
Sadewa, yang tampaknya tidak tahan dengan keseriusan suasana, memutus keheningan dengan candaan. “Ehem... Tapi, PJ-nya mana, nih?” godanya sambil melirik nakal.
Liam tertawa kecil. “Kenapa mesti gua yang kasih PJ? Minta ke Ethan aja.”
Sadewa tertawa sambil menggeleng. “Beda dong. Ethan mah beda.”
Liam menoleh bingung. “Bedanya di mana?”
Matheo, yang sedari tadi menyimak, menjawab dengan nada datar. “Beda orang.”
Semua yang ada di ruangan itu tertawa lepas.
“Anjing lo,” Ethan melontarkan umpatan sambil meninju bahu Matheo pelan, menambah riuh tawa mereka malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacific and Love (END)
RomansaDIBACA YA‼️ ⚠️ Cerita ini 100% fiksi, but ada beberapa bagian yang emang real terjadi. ⚠️ Cerita ini mengandung kata-kata kasar ⚠️ 15+ ⚠️ Cerita ini mengandung beberapa bagian yang dibuat seperti au dan ada juga dialognya😚🫰🏻 ⚠️ Banyak bahasa sund...