By Lee Zian Yuu
Warning:
Cerita ini masih dalam tahap pengembangan, jadi mungkin ada beberapa bagian yang kurang sempurna. Jika kamu menemukan kesalahan atau bagian yang kurang menarik, jangan sungkan untuk memberi tahu aku! Kritik dan saranmu sangat berarti untukku.
Terima kasih sudah membaca, dan semoga kamu menikmati cerita ini! I love you semuanya! 💖
🍅🍅🍅🍅
🍅Yuu🍅🍅🍅🍅
YUU POV :"Yang benar saja," ujarku dalam hati, meskipun rautnya terlihat biasa saja, ikut berbaur dengan suasana hati Naruto yang sangat bahagia kala itu.

Bagaimana bisa Aku masuk ke tim yang sama dengannya, tapi hatiku nampaknya tidak bisa sepadan dengan tindakanku. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Seorang Hatake Kakashi dalam cerita aslinya yang hanya memiliki 3 murid dalam lingkup Tim 7, menambah satu personel lagi, yaitu aku. Sejarah macam apa ini?
Namun, karena semua pilihan bukan hanya datang dari para sensei Jonin atau Sensei yang melihat nilai dari para murid, tapi persetujuan Hokage pasti juga menjadi salah satu alasan mengapa tim ini terdiri dari empat orang: yang diisi oleh aku, Naruto, Sasuke, dan Sakura. Kepalaku bingung menerima semua kenyataan ini dalam satu waktu.
Rasanya kepalaku pusing dan ingin meledak, namun aku tidak mungkin bisa mati semudah itu.
"Ada apa, Kakak? Kok kelihatan terdiam dari tadi? Kau bahkan tidak membaca bukumu sambil berjalan," kata Naruto kepadaku sembari menghela nafas. Sepanjang malam aku tidak bisa tidur dengan nyenyak di Panti Asuhan.
Mengingat aku menjadi salah satu Headline-News di antara para ninja tua maupun muda karena tahun ini menyediakan anak 4 orang untuk diasuh oleh seorang Sensei Jonin. Ya, bisa dibilang bukan hanya jarang bagi seseorang menerima perintah seperti ini, tapi dalam cerita official harusnya cuma 3. Dan artinya tidak mengubah fakta jika aku telah mengubah masa depan.
"Aku tidak apa-apa, Naruto. Aku hanya memikirkan sesuatu," jawabku.
"Padahal, kemarin adalah hal yang mengejutkan. Hampir semua Sensei melihat dirimu setelah guru Iruka mengatakan jika kau masuk ke Tim 7 bersamaku," kata Naruto dengan antusias.
Dengan cepat aku memandang area jalanan. Hari ini adalah hari di mana kami berdua berjalan bersama menuju kelas untuk menemui guru kami yang baru, yaitu Hatake Kakashi. Aku tidak akan tahu bagaimana aku bisa bertemu dengan orang sepenting itu dalam buku atau anime Naruto selama ini. Aku tidak pernah berpas-pasan dengannya ataupun melihatnya secara langsung.
Mengingat Dia memiliki pekerjaan sendiri dan dia tidak terlihat berbaur di wilayah yang aku tahu. Selain aku sebenarnya tidak ingin terlalu menarik perhatian, aku juga tidak ingin mendapat perhatian seperti ini sampai Hokage tertarik untuk menjadikan aku anak ke-4 dari Jonin berbahaya dan seorang guru killer seperti Hatake Kakashi, sang Veteran dan jenius handal itu.
Tentu saja, melihat adegan ini yang sesuai dengan cerita hanya membuatku menghela nafas, menggeleng sebelum mengalihkan diri kepada buku kembali. Sebelum beberapa helai buku, sekitar 4 atau 5 halaman yang sudah kubuka, kedatangan Kakashi akhirnya terlihat juga.
Seorang pria berambut perak dengan ikat kepala yang menutupi salah satu mata dan memasang masker tebal berwarna hitam memenuhi wajahnya, terlihat datang dengan polosnya membuka pintu ruangan. Dan akhirnya, benda yang diharapkan Naruto terjatuh tepat di kepalanya. Disertai dengan ketawa usil Naruto yang meledak, dan aku yang hanya menahan nafas melihat tingkah kekasihku. Aku tahu sebenarnya Kakashi sengaja untuk menerima jebakan itu untuk menilai anak-anak murid pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemeran pendamping
FantasíaAku, Lufya Nizu. Akibat kecelakaan parah di kehidupan masa lalu, aku terbangun kembali dan hidup dalam tubuh seorang gadis bernama Yuu, yang saat itu masih anak kecil. Yuu yang seorang MC cerita dalam kehidupan kedua. kehilangan seluruh keluarganya...