🧇UJIAN KAGE🧇

155 40 3
                                    

Usah kejadian itu, tidak ada lagi wanita-wanita di sekitarku yang mengusik diriku dan Naruto Sasuke yang duduk di sampingku masih tetap berada di tempatnya dan tetap berfokus pada kesibukan yang entah itu ngapain(?). Memandangi orang yang
berlalu-lalang meskipun penggemarnya masih berkyaa~ di tempat lain melihat figurnya yang menurutku memang tampan, tapi aku tidak tertarik.

Kami menunggu Guru Iruka untuk mengikuti sesi ujian setelah ini, akan tetapi aku teringat jika ujian kali ini adalah kekuatan 'Perubahan', atau yang merupakan salah satu kemampuan yang tidak terlalu bisa dilakukan oleh Naruto diawal cerita.

Guru Iruka tiba-tiba berada di depan kelas selalu memanggil satu persatu nama anak-anak sesuai abjad untuk menunjukkan jurus.

Aku melihat Sasuke berhasil melakukan jurus itu tanpa celah membuat semua orang nampak sangat terkagum-kagum padanya terutama anak perempuan.

Lalu tibalah giliranku yang dipanggil di atas oleh guru Iruka melakukan sikap segelku dalam jutsu perubahan lalu berubah menjadi Iruka, dan sesuai pemikiranku aku bisa melewati ini dengan baik, bersamaan banyaknya anak yang di test dilanjutkan oleh Naruto.

"Nah Naruto giliranmu, "kata Guru Iruka.

Naruto nampak Berjalan ke depan kelas Lalu menyiapkan sikap kuda-kuda jutsunya, dan benar saja jika Naruto belum menguasai jurus itu dan malah membuat cakranya gagal

Aku hanya menelan nafas memandanginya sampai sebuah kejadian yang membagongkan pun terjadi Naruto merapalkan jurus lain dan itu adalah sebuah rapalan jurus mesum yang dia buat sendiri di depan guru Iruka

Naruto tidak mencontoh orang lain, tapi Naruto berubah menjadi dirinya versi perempuan dengan tubuh dewasa nan cantik bohay tanpa mengenakan sehelai benang pun serta ditutupi dengan asap yang mau ngepul menutupi area vitalnya.

Pemandangan itu membuat guru Iruka tiba-tiba langsung mimisan di tempat. hasilnya Naruto mendapat nilai paling jelek di antara semua anak-anak dan mendapat hukuman untuk membersihkan patung Hokage di belakang sekolah.

"Bisa-Bisa,"Aku hanya bisa menepuk jidatku melihat kelakuan Naruto.

🗿🗿🗿

Akibat tindakan anonim Naruto dan juga semua anak sudah dites oleh iruka membuat kelas hari itu cepat selesai dari biasanya.

Naruto dibawa oleh Guru Iruka untuk mendapat sesi hukuman selanjutnya, sementara aku memutuskan untuk kembali pulang namun aku tidak kembali ke pantiasuhan melainkan menuju rumah Naruto.

Setibanya di rumah Naruto. aku lalu mengambil kunci yang berada di bawah pot bunga yang biasa Naruto simpan dan dengan Sigap membantu ruangan itu untuk dibersihkan.

Sebenarnya aku tidak perlu melakukan ini, tapi entah kenapa aku peduli pada anak itu.

Sebenarnya aku tidak melakukan ini tanpa izin, tapi aku sudah sering melakukannya tanpa persetujuan Naruto sekalipun awalnya Naruto tidak suka aku memeriksa barangnya, namun lambat laun hubungan kami menjadi dekat dia mengizinkanku untuk menyentuh barang-barang pribadinya.

Setelah mengurus semua yang berantakan menjadi rapi, aku terpaku pada sebuah box putih yang berada di samping meja terdapat sebuah pigura kosong yang belum diisi, sepertinya ini adalah pigura bekas yang belum dipakai semenjak aku bertemu dengan Naruto tidak jelas pigura ini milik siapa, tapi sudah lama disimpan dalam kotak itu, Yang katanya milik pemilik kontrakan sebelumnya yang dibuang begitu saja karena tidak butuh.

Usai menyelesaikan semua pekerjaan dan aku rasa kantuk mulai membawaku untuk tidur di lantai, Sebenarnya aku bisa saja menggunakan kasur lipat milik Naruto karena sudah mendapat izin dari Narutonya langsung tapi aku malas harus memberantakan barang yang sudah aku atur membuatku tertidur beralaskan lantai tatami.

Pemeran pendampingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang