~New Meeting~

0 1 0
                                    

New Meeting Part I

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Beberapa hari setelah Count pergi, Cain pun akhirnya kembali ke akademi. Ia merasa sangat khawatir meninggalkan Mielle sendirian di rumah bersama Aria dan ibunya, namun pada akhirnya ia tetap pergi meski sebelumnya berlama-lama di sana karena Mielle yang pendiam. Meskipun Cain tidak terlalu menyukai Aria dan Countess baru itu, ia tidak dipenuhi dengan kebencian sebesar yang dirasakan oleh Mielle.

Cain lebih memfokuskan dirinya pada tanggung jawab sebagai pewaris keluarga, yang membutuhkan pendidikan dan pelatihan di akademi, jadi selama Mielle tidak terluka, ia merasa tidak perlu terlalu ikut campur.

Setelah Cain pergi, Mielle mulai fokus pada kegiatan barunya yaitu menyulam, setelah menemukan guru yang akan mengajarinya. Dia membatalkan semua kelas lain dan mengurung diri di kamarnya, mencurahkan seluruh waktunya untuk menyulam. Aria hanya bisa membayangkan betapa suramnya suasana di kamar tertutup itu.

Tidak seperti masa lalu, Mielle kini menjadi pendiam, dan tatapan tajamnya yang dulu menusuk telah lenyap. Rasa rendah diri mulai menggerogoti Mielle, dan Aria merasa puas dengan keadaan ini. Dalam hati, Aria bertanya-tanya, "Adakah situasi yang lebih baik dari ini?"

Aria menyesap tehnya perlahan dengan senyum kecil, membuat Sarah, dengan ekspresi hangat, bertanya, "Apakah ada kabar baik?"

"Benar," jawab Aria. "Semua terasa begitu baik belakangan ini. Tapi, yang paling indah dari semuanya adalah ketika aku bertemu denganmu, Sarah." 'Berkatmu aku dapat melihat wajah Mielle yang terdistorsi.' lanjutnya didalam hati

Senyum ceria gadis kecil itu cukup membuat Sarah tersipu. Dulu, Aria hanyalah seorang anak manis, namun kini ia telah tumbuh menjadi gadis yang anggun dan berwibawa. Dalam beberapa bulan saja, ia tampak lebih bermartabat dari sebelumnya.

Sarah, yang melirik Aria yang sedang menyesap teh dengan elegan, mengangkat kembali topik yang sempat dibahasnya, "Aku berencana mengadakan pesta teh dalam beberapa hari. Pesta kecil ini hanya akan mengundang beberapa kenalan dekat."

"Oh begitu," jawab Aria singkat.

"Ayahku menerima satu set teh antik yang berharga sebagai hadiah dan menyerahkannya padaku," lanjut Sarah dengan senyum lembut. "Jadi, jika Nona Aria punya waktu luang, bagaimana kalau kau ikut hadir?"

Aria pura-pura terkejut, membuka matanya lebar-lebar dan tersenyum. "Bagaimana mungkin?" Aria menutup mulutnya dengan kedua tangan dan menggelengkan kepala, membuat Sarah berusaha membujuknya, "Tapi kau lebih dari sekadar memenuhi syarat."

"Aku ingin memperkenalkan Nona Aria yang cantik kepada kenalan-kenalanku," katanya dengan semangat.

Aria tahu betul mengapa Sarah begitu ngotot mengajaknya datang ke pesta teh. Mungkin karena banyak rumor tak berdasar yang beredar, dan ia memahami betul asal-usulnya, karena rumor-rumor itu telah ada sejak dulu hingga sekarang.

Putri pelacur itu sangat iri pada putri bangsawan, dan dia terus berbuat jahat setiap hari. Dia berbau tidak sedap dan memiliki temperamen yang buruk, mirip ibunya. Pelacur itu, seperti seorang pencuri, berusaha merusak reputasi keluarga Pangeran Roscent. Karena alasan-alasan itulah, Mielle yang malang akan menghabiskan malam-malamnya dengan tangisan.

Begitulah rumor yang beredar. Pada kenyataannya, rumor tersebut mendekati kebenaran, mengingat itulah yang terjadi sebelum Aria kembali ke masa lalu.

Kecuali bagian tentang Mielle, Aria tidak dapat membantah rumor lainnya. Semua itu merupakan tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh seorang penyihir, yang telah mendorong Mielle menuruni tangga dan meracuni tehnya.

The Villaines Reverse HourglassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang