Setelahnya pembelajaran kembali berlangsung. Sama seperti tadi, Cassmire kembali mendapatkan nilai tertinggi dalam teori. Jika saja Cassmire lahir di dunia modern, ia pasti bingung mau masuk ITB atau Universitas Gajah Mada atau bahkan bisa jadi ia menjadi rebutan universitas universitas luar negeri.
Pembelajaran telah usai setelah profesor mengoreksi jawaban dari Cassmire yang ke 30, ia masih tak percaya ada anak yang mendapatkan nilai sempurna di mata pelajarannya.
Cassmire menata kembali buku bukunya dan menaruh ke laci, tanpa memedulikan Archie yang terlihat mau mati akibat soal yang diberikan oleh profesor tadi. Dari jarak yang lumayan jauh terdengar suara roda yang mendekat ke arah Cassmire.
Cassmire melirik ke arah sumber suara. Terlihat gadis yang sedang duduk di kursi roda yang terlihat megah, yang di dorong oleh temannya yang memiliki mata berwarna abu abu dengan tatapan kosong, namun anehnya ia tersenyum cerah.
Ia berada di samping tempat duduk Cassmire. Dengan sopan ia menaruh tangan kanannya di dada kiri, ia sedikit menunduk memberi salam.
"Saya Camila Tasya, dan di belakang saya Anastasia Amy." Ucap gadis berparas cantik itu. Di belakangnya terlihat gadis yang di pelajaran pertama meraba raba wajah Cassmire.
"Ah ya, ngomong ngomong ada keperluan apa anda kemari?" Tanya Cassmire. Ia melutik bahu Archie, berusaha membangunkannya dari keterpurukannya pada tugas yang telah berlalu.
"Saya adalah wakil ketua kelas Dandelion, kebetulan ketua kelas sedang sakit, jadi saya menggantikan ketiadaan nya." Ucapnya dengan ramah dan senyuman manis.
"Ah ... Begitu." Cassmire mengangguk mengerti. Cassmire mengambil buku tebal di meja Archie dan memukul kepalanya pelan. Suara rintihan terdengar di telinga Cassmire.
"Agh ... Ada apa?" Tanya Archie. Ia duduk dan bersandar di kursinya. Hanya melihat Cassmire yang berdiri dengan bukunya yang kembali ke taruh di meja Archie.
"Ayo temani aku berkeliling, aku berjanji akan mengajarimu materi yang tadi." Ucap Cassmire menggunakan bahasa isyarat, Archie langsung mengangkat kepalanya seperti seekor anak anjing yang di ajak pergi jalan jalan oleh pemiliknya.
"Baik aku ikut!!"
Mereka berempat pergi berkeliling sekolah, dengan Camila yang memandu perjalanan. Walaupun ia menggunakan kursi roda, faktanya ia suka berkeliling Academy bersama Anastasia tentunya yang menjalankan kursi roda yang diduduki oleh Camila.
Sesudah mereka selesai berkeliling perpustakaan. Sampailah mereka di sebuah taman bunga dengan banyak kupu kupu warna warni yang berada di sana. Silir silir angin menerpa wajah tampan Cassmire.
Anastasia merasakan angin sejuk yang menerpa wajahnya yang imut, ia melepaskan genggamannya pada kursi roda.
"Wahhh udaranya sejuk!!" Anastasia membaringkan tubuhnya di atas rumput hijau. Camila yang melihat itu dengan lembut berkata.
"Anastasia, baju mu nanti kotor."
"Tenang saja, aku akan mencucinya!!" Dengan bandel Anastasia malah tengkurap dan berputar putar dengan tubuhnya yang masih di tanah.
"ANASTASIA!!" Archie yang entah mengapa mengerti jika Camila ingin mendekati Anastasia, dengan sigap memegang kendali dan membawa Camila mendekat ke arah Anastasia.
Anastasia yang merasakan keberadaan kursi roda yang menapak tanah dengan suara keras Camila langsung berdiri dan mencoba kabur.Mereka bertiga terlihat sangat rukun. Anastasia yang bolak balik, dengan Archie yang mengikutinya, dan Camila yang memarahinya adalah suatu pemandangan yang aneh bagi Cassmire.
Cassmire tersenyum dan ingin menjumpai teman temannya yang sedang bercanda gurau di tengah teriknya matahari siang itu.
[HEI BODOH, KAU MAU MATI YA?!💢]
Cassmire melangkah menjauh dari sinar matahari. Ia baru ingat, dia bisa sekarat jika terkena sinar matahari. Bisa saja ia mati akibat hal tersebut. Untungnya system masih punya hati untuk mengingatkan Cassmire.
"Hampir saja ..." Gumam Cassmire tanpa sadar. Ia menatap lurus ke arah teman temannya yang masih asyik dengan beberapa perbincangan. Mereka seakan lupa akan keberadaan Cassmire.
"Apa apaan mereka ..." Cassmire mengepalkan tangannya sebelum ia menggeleng gelengkan kepalanya. Berusaha mengingatkan dirinya bahwa sekarang bukan saatnya ia berfikiran seperti itu.
Saat Cassmire berusaha melupakan apa yang ia pikirkan tadi. Entah mengapa terdengar di benaknya sebuah kalimat yang membuatnya bergidik ngeri.
Terdengar suara anak laki laki yang suaranya menggema di telinga Cassmire. Anak laki laki itu berkata "Kenapa, apa yang salah? Mengapa mereka semua mengabaikan ku."
Suara itu terdengar terus menerus. Entah mengapa system seakan membiarkan suara itu menyiksa Cassmire. Hal yang terlintas dari benak Cassmire adalah apakah itu salah satu ingatan Cassmire di masa lalu? Atau bahkan masa depan?
Cassmire berusaha fokus dan membiarkan bisikan itu seakan tidak ada. Itu akan membuat mentalnya semakin hancur. Ia mencoba tidak melirik ke arah ketiga insan itu. Siapa tahu Cassmire yang asli iri pada teman temannya yang bisa beraktivitas di bawah sinar matahari selayaknya manusia normal.
Tanpa disengaja mata merahnya melihat seekor ular. Anehnya ular tersebut berwarna kehijauan dengan mata kuning. Di jidatnya terlihat sebuah berlian berwarna hitam yang pekat. Entah mengapa Cassmire merasa ular tersebut mengeluarkan aura mencekam.
"Ular aneh macam apa itu?" Batin Cassmire terkejut. Tak pernah ia membaca fisik ular yang semenjijikan ini di novel.
Mata ular itu juling. Mata kanannya dengan menjijikan berkedip dan mengeluarkan sebuah cairan berwarna kehijauan dari matanya. Selang beberapa saat, ular tersebut dengan cepat langsung pergi dengan kecepatan penuh. Cassmire yang merasa hal yang aneh dari ular tersebut berusaha mengejarnya sebelum suara anak laki laki itu kembali terdengar.
Ia seakan berbisik di telinga kiri Cassmire. Ia berkata "Akan kuberi tahu, ini adalah prolog dari ceritaku yang kau kendalikan, kau akan memulai suatu hal yang besar jika mengikuti insting mu,"
Suara itu semakin lirih setiap baitnya. Kata kata terakhir yang sangat diingat Cassmire ialah "Kecuali jika kau masih mempercayai 'nya'."
Suara itu langsung pergi. Meninggalkan Cassmire dengan banyak pertanyaan yang menggunung di kepalanya.
Apa yang dimaksud dengan prolog? Insting?
Bukankah itu adalah insting dari Cassmire asli sang jenius itu?
Siapa orang yang di maksud oleh nya?
Apakah orang itu adalah sesosok orang yang membawanya ke dunia novel bajingan ini?
Lalu ... Kenapa harus dia yang masuk ke dalam novel?
Pertanyaan pertanyaan itu membuat Cassmire seakan merasakan sesak. Ia selalu berfikir mengapa harus dia yang menjadi pengganti Cassmire. Ada apa dengan Cassmire yang asli? Mengapa dia malah menggangunya di siang bolong begini?
Apa ada sesuatu yang tidak pernah di tulis di novel?
Tbc ...
See you guys, sumpaa bingung bedain Cassmire asli ama Cassmire jadi jadian 🙃
Apa gw kasi nama aja ya?

KAMU SEDANG MEMBACA
How To Use A Protagonist
Fantasy"Sial, tubuh ini benar benar lemah ..." Setelah kematian nya, pria berumur 38 tahun masuk ke tubuh anak berusia 15 tahun yang bernama Cassmire Mostrow. Cassmire adalah salah satu karakter pendukung dari novel 'Make Me King' yang namanya disebut hany...