Dikit yang vote : lama update
Dysis yang mendengar itu menggenggam erat pedangnya. Ia menggigit bibir bawahnya seraya tersenyum tipis pada Jerome.
"Ha, ba*j*n**"
"Kenapa kau kesal begitu, apa yang ku katakan benar?" Tanya Jerome. Sudut bibirnya mengencang dan menarik salah satu sudut bibirnya ke atas seraya menatap ke sembarang arah.
Dysis yang mendengar itu semakin mendidih, wajahnya mengencang dengan giginya yang menggertak. Dysis berusaha menenangkan diri, ia tersenyum tipis dan menyilangkan kedua tangannya di bawah dada.
"Jangan sok menindas ku sial, kau sendiri lah yang pertama kali membawa anak iblis itu ke desa, kaulah penyebab kematian Daniel dan Aurora." Ucapan tersebut membuat Jerome mengangkat alisnya.
"Apa kau bilang?" Jerome meninggikan suaranya, membuat suasana semakin panas.
"Aku bilang KAULAH PENYEBAB DARI KEMATIAN DANIEL DAN AURORA!"
"SUDAH KU BILANG ITU BUKAN AKU!!"
"JIKA KAU SALAH AKUI SAJA!"
Di tengah perdebatan panjang, Archie datang, masih dengan menggendong tubuh Camila.
"A-ada apa ini?" Tanya Archie, walaupun memang ia tak bisa mendengar pertengkaran hebat mereka, setidaknya ia masih bisa merasakan ketegangan yang ada.
"Mereka bertengkar." Cassmire menggelengkan kepala frustasi.
Jerome dan Dysis masih beradu mulut. Mereka berdua saling menyalahkan salah satu sama lain. Di tengah keributan tersebut Cassmire mengambil langkah ke tengah antara Dysis dan Jerome.
"Jerome ..." Panggil Cassmire, Jerome menatap lurus ke arahnya.
"Sebentar Tuan Muda, saya ingin meluruskan-" Cassmire menghela nafas panjang lalu sedikit menjambak rambutnya sendiri.
"Apa kau pikir aku peduli, Jerome berapa usiamu? Di kondisi antara hidup dan mati ku, kau malah memilih untuk beradu mulut di sini?" Ucap Cassmire seraya meninggikan suaranya. Ruangan tersebut sedikit terguncang akibat dari monster tanaman aneh itu, membuat suasana semakin menegang.
Jerome yang mendengar itu tertegun. Ia hampir lupa tugasnya sebagai pengawal adik dari gurunya, Wilhelm Mostrow.
"Bersikaplah secara profesional." Jerome menundukkan kepalanya di depan Cassmire. Cassmire menatap sinis ke arah Jerome, ia melihat Jerome dari kaki hingga ujung rambut.
"M-maafkan saya, saya benar benar tak fokus akibat-"
"Bagaimana bisa di kondisi yang seperti ini kau masih bisa mementingkan emosi mu sendiri? Bedakan situasi di mana kau bisa mengenang masa sedihmu dan situasi mu yang sedang bekerja." Kata kata tersebut membuat Jerome tertegun.
Ya, memang benar ia adalah orang kepercayaan Wilhelm untuk menjaga adiknya. Tapi bisa bisanya ia tidak bersikap selayaknya seorang pengawal.
"E-eh ... Hei Cass-" Dysis yang merasa tidak enak berusaha menenangkan suasana hati Cassmire. Walaupun begitu Cassmire malah melototi nya. Entah mengapa Cassmire seperti mengeluarkan aura kemarahan yang mencekam, membuat Dysis kembali bungkam. Di tengah keheningan yang melanda Anastasia membuka mulutnya dengan lebar.
"BISAKAH KITA PERGI DARI SINI? AKU MEMANG TIDAK BISA MELIHAT TAPI KU RASA ADA SESOSOK MONSTER TENTAKEL YANG SEDANG MENUJU KE SINI!!" Suara melengking tinggi dari Anastasia membuat kericuhan yang ada langsung sirna.
"Hei gadis, itu bukan tentakel." Koreksi Dysis.
"Agh apapun itulah!"
Jerome membuka sarung pedangnya, ia memasang kuda kuda untuk bersiap melawan monster hijau itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Use A Protagonist
Fantasy"Sial, tubuh ini benar benar lemah ..." Setelah kematian nya, pria berumur 38 tahun masuk ke tubuh anak berusia 15 tahun yang bernama Cassmire Mostrow. Cassmire adalah salah satu karakter pendukung dari novel 'Make Me King' yang namanya disebut hany...
