Bab 3

1.8K 8 0
                                    

Aku terbelalak dan seperti melompat langsung tegak. Ini kebetulan atau.....gumamku berat.

Malam semakin merambat jauh, suara kodok dan jangkrik terdengar hanya sesekali bersahutan. Hujan yang tadinya lebat perlahan juga berangsur reda berganti dengan gerimis. Sesekali kilatan dilangit diikuti oleh gemuruh membuat suhu di rumah mertuaku menjadi semakin dingin.

Udara yang dingin tidak serta merta membuat tubuhku kedinginan, malah tubuhku kini berkeringat dan kepanasan..!

Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 10.13 WIB. Saat itu nafasku memburu, Degup jantungku keras, tanganku bergetar, terkadang Aku berdiri, duduk dan berbaring, kemudian mondar mandir di Kamar pengantin Kami.Pikiranku berkecamuk, galau, terangsang dan tak tahu apa yang akan kuperbuat. Hal ini karena sebentar lagi teman temanku Zico, Jaja, dan Wisang akan datang. Sebenarnya dalam keadaan normal tak ada masalah dengan kedatangan mereka, bahkan seharusnya Aku happy happy aja karena mereka semua adalah teman- teman baikku waktu kuliah dulu.

Sudah hampir 4 tahun Kami tidak berjumpa. Namun...Kehadiran mereka membuatku hatiku menjadi dilema dan galau, Hal tersebut karena Aku dipermainkan oleh perasaan dan fantasi ku sendiri. Aku sudah berjanji memberikan kejutan pada mereka...! dan, haruskah fantasiku tsb akan Aku realisasikan malam ini...?

Dan haruskah tubuh istriku yang cantik, polos, mulus dan cantik ini akan aku berikan kepada mereka malam ini...? Untuk mereka lihat, raba, atau... atau mereka nikmati rame rame..!

Berbagai perasaan berkecamuk di dadaku.. Aku sudah mengenal mereka dengan baik dan begitu dekat dengan mereka sewaktu kuliah dulu Sudah tahu sifat mesum mereka, apalagi Zico, terkenal mata keranjang dan playboy. Zico dan Jaja sudah menikah, sementara Wisang masih melajang hingga kini.

Kembali bayangan Keke lagi di raba dan di cium penuh nafsu oleh mereka bertiga membuatku sangat bernafsu dan mengalahkan akal sehatku. Mataku memandang jalang tubuh Keke yang tertutup selimut. Nafasnya yang halus dan teratur membuatku tak dapat menahan diri lebih lama lagi. Perlahan kusibakkan selimut yang menutup tubuh telanjang Keke yang putih, lembut dan montok..

Ya... Sebentar lagi akan banyak tangan yang menyentuhmu sayaaang... Arghhhh... Akal sehatku tumpul, yang ada hanyalah nafsu syahwat yang menuntut untuk di salurkan..!

Akhirnya dengan nafas yang memburu dan mendengus kucium dan kuhisap mulut Keke yang sedikit terbuka, tangan kiriku mengelus dan meremas toketnya bergantian, sementara tangan kananku meraba dan mulai memasukkan jari tanganku ke Miss Vinya.

Mulutku turun mencium leher jenjang Keke, sehingga lehernya jadi basah oleh air ludahku. Tanpa kenal lelah mulutku pun menjelajah ke payudara Keke yang kenyal, montok dan segar tersebut. Aku jilat, hisap dan gigit kecil dengan gemas bergantian kedua puting toket Keke yang mulai mencuat tersebut.

Ougghhh...Keke sedikit mendesah dan bergerak ke samping tapi masih tertidur... Kulihat..bulu bulu halus di sepanjang kaki dan tangannya mulai meremang dan berdiri. Mulutku terus bergerak ke bawah dan mendarat di pantat semok Keke yang sekarang dalam posisi menyamping.

Ouuucch...Kembali keke mendesah halus...tanganku yang berada dalam Miss Vinya terasa dalam keadaan terjepit karena posisi tidurnya yang menyamping. Kembali kutelentangkan tubuhnya, dan...Miss Vinya basah...! Aku sudah tidak tahan.... dengan tergesa-gesa segera kupelorotkan celana dalamku, persetan dengan Zico, Jaja dan Wisang...!

Dalam hayalanku, mereka melihat Kami bercinta, dan mereka semakin dekat bahkan minta jatah dan menunggu giliran untuk ngentot dengan Keke...! Dengan tergesa gesa dan sedikit kasar aku tarik tubuh telanjang Keke ke tepi pembaringan Kami.

Accchhh... Keke kembali mendesah semakin kuat saat kepala otongku sudah berada di bibir Miss Vinya. Kemudian tanpa dapat ku tahan, segera kudorong dan kuhentak dengan keras otongku yang sudah sangat keras kedalam Miss Vi basah istriku yang sudah terkangkang lebar. Kemudian dalam tempo yang cepat dan kuat ku genjot Miss Vi merekah milikku ini sambil membayangkan teman temanku ikut melihat dan menunggu giliran...!

Achh..oughhh...ssshhhh desah keke semakin kuat, enak sayaaanggh... Mas....Maaaas Wissssnnnnnu....! demikian racau Keke sambil tetap terpejam.

Beberapa saat kemudian Keke berteriak kecil tapi panjang, pahanya menjepit pinggangku yang sedang berdiri di pinggir ranjang dengan kuat.Terasa kepala otong seperti diremas dan dijepit oleh Miss Vi keke yang memang sempit. Aku tau Keke sudah mencapai puncak dan orgasme oleh genjotanku.. Aku terpana, termangu, dan terdiam sambil nafasku tetap memburu, dan... bugh...

Aku terduduk dan melepaskan otongku dalam Miss Vi keke. Mataku menatap nanar melihat mulut Keke yang sedikit tersenyum, namun matanya masih terpejam.Terlihat lesung pipinya semakin jelas. 

Kesetiaan Istriku (Cuckold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang