Bab 9

2K 5 0
                                    

Keke tersedak, batuk batuk, dan menangis, tapi aku tak peduli...Tetap ku berikan ciuman yang panjang untuknya.Sebagian dari minuman itu tumpah dan membasahi leher Keke bahkan baju gamis yang dipakainya. Tanganku dengan gemas meremas payudara kiiri Keke yang membusung di balik gamis yang sedikit basah. Dari sudut mataku Aku melihat ketiga temanku seperti menahan nafas dan terlihat jakun mereka naik turun menahan nafsu. He he he...

Keke memberontak, dan mendorong tubuhku hingga ciumanku terlepas, kemudian Keke memukul mukul dadaku dan tangisnya pun kembali pecah.

Hiks Hiks Hiks...Sadarlah Papah.. Adek tau ini bukanlah diri Papah yang Adek kenal...Papah sedang mabuk. Makanya dari tadi Adek ingatkan jangan banyak minum...Selama ini Papah tak pernah bentak bentak Adek, Papah selalu sabar dan sayang sama Adek....Papah... Adek tau mereka itu siapa...Mereka itu jahat. Pah... Papaaaah..Ayo usir mereka keluar..! Ini demi cinta kita pah.. Huh hu huuuu...

Aku yang memang sangat mencintai dan menyayangi Keke sepenuh hati jadi tertunduk dan sangat merasa bersalah. Hampir saja menyudahi aktingku.

Karena tak tega dengan Keke. Menurut rencana atau skenarioku, Aku akan menelanjangi istriku didepan teman-temanku, dalam rencanaku Keke akan langsung terangsang dan binal didepan teman temanku. Tapi...ternyata Keke memang sangat manja dan patuh serta cinta kepadaku. Hal ini membuatku mengurungkan niatku tsb. Aku tak mau Keke malah jadi benci dan meninggalkanku. Tidak...Aku tak akan membiarkan hal itu terjadi..! Aku ingin Keke juga menikmati fantasiku. Walaupun Keke mau menjalani kenakalannya, yang aku inginkan adalah dia melakukan hal tsb karena ingin menyenangkan dan juga menikmatinya. Atau Keke melakukan kebinalan karena tekanan dari orang lain, bukan diriku..!

Terpaksa deh rencana kedua akan Aku jalankan. Aku tahu ketiga temanku tak akan membiarkan tubuh Keke lepas dari cengkeraman mereka. Ya... Aku sudah sangat mengenal mereka...Mereka yang mesum dan mata keranjang.

Sambil tetap dalam aking sedang mabok, kuambil minum dan meminum sedikit kemudian aku seperti cegukan seperti mau muntah , Aku berdiri dengan terhuyung huyung , Keke dengan sigap segera memapahku. Tapi aku tepis tangannya, dan aku katakan bahwa aku tidak apa apa. Aku melangkah ke arah dapur, pura pura mau muntah. Keke tetap mengikutiku dari belakang. Setelah berjalan beberapa langkah, aku berkata dan berpesan kepada Wisang.

Aku..." Wisang, tolong tuang lagi minumanku, aku tak mabok pun, he he he..."

Keke.." Papah... sudah lah pah...tak ada yang perlu dibuktikan. Yok Kita tidur aja lagi ya..."

Aku.." Tenang aja sayang..Papah baik baik aja kok"

Kemudian Aku kembali mencium Keke dibelakang mereka. Kali ini Keke membalas ciumanku dengan penuh perasaan. Mungkin Keke ingin membuktikan kepada mereka bahwa Kami adalah pasangan yang romantis, saling mencinta dan tak terpisahkan.Ditambah Keke mungkin sudah putus asa untuk meyakinkanku agar menghentikan minum minum dengan teman-teman.

Sambil tetap berdiri, Aku mengangkat baju gamis Keke hingga sampai diatas lutut dan segera tanganku bergerilya di celana dalam Keke yang lembut.Ooouuugh... Keke mendesah dan memelukku erat erat. Oh..Celana dalam Keke Basah..!

Jaja dan Zico sebentar sebentar curi curi pandang kebelakang sambil menahan nafsu. tapi aku dan Keke tak mempedulikan. Malahan tanganku sudah sampai pada sepasang gunung kembar Keke yang montok.

SSssh...Ahhhh...Papah... I love You..Keke kembali mendesah sambil kucium bibirnya yang basah.Hanya Wisang yang tetap tidak melihat kebelakang.

Walau sambil mencumbu Keke sedang berdiri Aku selalu memperhatikan gerak gerik ketiga teman-temanku. Dari sudut mataku Aku melihat Wisang mengeluarkan sebuah bungkusan kecil dari tas Zico, kemudian menaburkan isi dalam bungkusan itu ke dalam gelas merah. Setelah yakin gelas merah yang dicampur bubuk dalam bungkusan kecil tadi oleh Wisang, Aku hentikan aksi mencumbu Keke sambil berdiri dan aku kembali melanjutkan berjalan menuju dapur dengan tetap dipapah oleh Keke.

Keke..." Pah..Kenapa harus begini paaaah.."

Aku..." Mmmmh.. Mamah binal deh.. He he he tapi papah suka.."

Kulihat Keke tersenyum manis, tapi bagiku senyumannya itu penuh misteri. Sambil pura pura seperti mau muntah dan mabuk Aku masuk kekamar mandi, Keke pun ikut masuk.

Keke.." Pah.. beneran Papah yang suruh ketiga temen papah untuk ngintip Adek tidur tadi...?" Aku gelagapan ditanya mendadak tentang hal itu oleh Keke.

Aku..." Siapa yang bilang..."

Keke..." Zico yang bilang pah..."

Degh...

Kesetiaan Istriku (Cuckold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang