Bab 5

1.5K 9 0
                                    

Sebelum melangkah keluar kamar, sempatkan lagi mencium dan menjilat bibir Keke yang basah dan menggoda...Ohhh, dan kubisikkan kupingnya...I love Honey...Malam ini akan menjadi malam indah bagi Kita sayaang... Aku sangat bersemangat dan bernafsu sambil menahan debaran jantung dan gejolak nafsu, kemudian aku bergegas membuka pintu utama

Kreeeek....

Saat pintu sudah kubuka, terlihat sebuah mobil putih Toyota Alphard sedang berhenti di depan rumah dan,,kulihat ketiga temanku segera datang menubruk dan memelukku dengan erat. Cukup lama Kami berangkulan berempat, terdiam lalu... Kami tertawa terbahak bahak dan terharu setelah hampir empat tahun tak bertemu. Kami terbawa suasana baper...hanya pelukan erat Kami yang melukiskan betapa Ketiga temanku begitu merindukanku, begitu juga sebaliknya.

Untung tak ada warga yang melihat...kalau ada orang melihat Kami berpelukan mesra tersebut, tentu mereka mengira Kami ini....Ooooh...Tidak, Aku bergidik...He he he. Aku segera melepaskan pelukan ketiga temanku. Dengan tingkah seperti cewek yang sedang malu Aku mengajak mereka untuk masuk.

Aku..." Ayo masukkan dulu mobil nya ke pekarangan sini bos"

Wisang.." Siap, biar Aku yang masukkan"

Zico memberikan kunci mobil kepada Wisang, dan Kami melangkah masuk..Saat didalam rumah... Kami kembali bercanda gurau cukup lama mengingat kisah kisah Kami semasa kuliah dulu.

Aku memandang ketiga temanku bergantian... tak banyak berubah dari mereka bertiga, hanya perut Jaja yang terlihat semakin menonjol bodynya tetap besar dan kekar. Zico terlihat makin maskulin dan gagah, bergaya seperti anggota dewan. Sedangkan Wisang ku akui terlihat paling ganteng dan sixpack body nya di antara Kami. Sedangkan Aku paling ganteng dan tampan...ha ha ha..Tapi bodyku paling kecil dan imut dibandingkan dengan mereka.

Dulu waktu kuliah, Kami memang terkenal sangat dekat dan akrab. Aku lebih dulu satu tahun wisuda dari mereka. Setelah wisuda Aku seperti terpisah dari mereka. Hanya sesekali kontak via WA atau tlp dengan Zico dan Jaja.

Zico merupakan anak tunggal seorang pengusaha kaya bidang Real Estate, kontraktor dan Supplier di Jakarta. Orang tua Zico berasal dari Palembang, ayahnya seorang keturunan tionghoa tapi muslim. Zico yang paling tinggi diantara Kami, mungkin sekitar 175cm. Kabarnya sekarang perusahaan Ayahnya sudah dikendalikan dan dijalankan sepenuhnya oleh Zico. Bahkan perusahaan ayahnya itu semakin berkembang dan semakin besar semenjak dipimpin Zico. Maklum anak orang kaya, Zico termasuk tipe pria yang playboy, mesum,boros, dan arogan. Makanya Kami sering memanggilnya dengan sebutan Bos.

Jaja berasal dari NTB, kulitnya agak gelap , tingginya hampir sama dengan ku yaitu sekitar 165 cm. Tapi, tubuhnya besar, bukan gendut. Tapi berotot. antara Kami berempat Jajalah yang paling kurang kemampuan akademiknya. Hampir di DO oleh kampus, tapi akhirnya tamat juga setelah dibantu oleh Zico. Informasi yang aku dengar, Jaja langsung bekerja dengan Zico, dia bertindak sebagai karyawan sekaligus bodyguardnya Zico.

Dulu sewaktu kuliah Jaja merupakan atlet gulat di NTB.Pergelangan tangannya aja mungkin lebih besar dari lenganku..! Karena fisiknya inilah Kami sering menyebutnya sebagai 'Hulk".

Wisang berasal dari bandung, dia adalah tipe cowok idaman cewek. Body syspac, matanya yang tajam dan sedikit bicara membuatnya cukup disegani. Wisang rajin olahraga taekwondo. Waktu kuliah dulu Wisang sudah banyak melatih siswa-siswi SMA dan SMK yang ada di Jakarta, Wisang Pun memiliki tinggi diatas rata-rata yaitu 170 cm. Sering kami panggil dia dengan "Rambo". Sekarang Wisang sudah memiliki bengkel service dan showroom mobil bekas di Jakarta dan bandung.

Antara Kami berempat, Aku adalah yang paling pintar, tampan dan ganteng . Aku sering membantu mereka dalam tugas tugas kampus. Ya, secara ekonomi, memang aku yang paling susah, sehingga dekat dengan mereka sangat membantu uang kuliah dan biaya hidup di Jakarta. Aku lahir di Sumatera Barat (minang), tapi bukan orang minang asli karena hanya lahir dan sekolah disana, orang tuaku merantau dan menetap disana. Sikapku yang kalem dan cerdik membuat Aku mereka juluki sebagai "Tumis" alias, Tuan Misteri....

Saat Wisang masuk, kulihat dia menenteng sebuah kardus.Kemudian dibukanya dan terlihat isinya adalah beberapa botol minuman yang belum pernah Aku lihat, Aku yakin minuman tsb adalah minuman impor yang mahal.

Aku..." Hmmm, masih seperti dulu kalian ya...tak bisa lepas dari minuman keras, mabuk mabukan dan wanita".

Zico..." santai aja kali, ini untuk merayakan pertemuan Kita setelah sekian lama tak bertemu he he he".

Jaja... "Hei Ran, Katanya ada kejutan man nnnaaaa...?'

Aku terdiam sesaat, terbayang fantasiku yang aneh, lalu kupandang Wisang yang duduk di sebelahku. Terbayang erangan dan desahan Keke saat tidur tadi yang memanggil nama Wisang membuatku berdebar , cemburu dan horny sendiri.

Kesetiaan Istriku (Cuckold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang