Oceana's | 19

373 39 6
                                    

Zuralus turun dari singgasananya, dan berjalan menuju Victoria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zuralus turun dari singgasananya, dan berjalan menuju Victoria. Kehadiran Victoria di istana dewa sungguh mengejutkan para dewa di sana. Mereka semua seolah dibuat mengingat masa lalu, tepat saat Dewi keseimbangan masih ada, Aria.

"Aria... Tolong maafkan aku." Zuralus tiba-tiba menatap Victoria dengan tatapan yang aneh. Apalagi perkataan yang keluar dari mulut Zuralus itu.

Larry yang berdiri di belakang Victoria, memasang ekspresi wajah bingung. Zuralus terkenal arogan, keras kepala, dan sangat menyeramkan. Namun ini yang Larry lihat, berkebalikan dengan rumor yang tersebar di dunia spirit.

Victoria sendiri merasa bahwa ini permainan baru Zuralus, tipu dayanya lagi.

"Cepat katakan di mana Ares?!" Victoria menatap tajam pada Zuralus, nada bicara yang tegas yang selalu identik dengan dirinya. Membuat lawan bicaranya merasa terintimidasi.

"Jangan membuat drama baru lagi. Aku kembali hanya untuk gadis yang dibawa oleh putra mu itu," lanjut Victoria.

"ARIA!" Hera ratu para dewa, langsung berdiri dari singgasananya. Dia menatap marah kearah Victoria.

"Apa begitu caramu berbicara dengan rajanya para dewa?! Sekaligus dia adalah ayahmu!" ujar Hera.

Victoria tidak memperdulikan Hera, dia masih menatap tajam ke arah Zuralus.

"Tidak ada alasan bagiku untuk menghormati seseorang yang penuh tipu daya. Bahkan iblis sekalipun tidak sanggup melenyapkan anaknya sendiri," ujar Victoria.

Kata-kata yang keluar dari mulut Victoria, sungguh menjadi sebuah tamparan keras bagi para dewa dan dewi di Gaia.

"Dan yang berdiri di depan ku ini, untuk alasan apa aku harus menghormatinya dan berkata dengan sopan?" Victoria tersenyum miring menatap Zuralus. Sedangkan Zuralus sendiri menundukkan kepalanya. Sungguh saat ini dia menyesali perbuatannya di masa lalu.

"Untuk semua perbuatan ku di masa lalu dulu, aku sungguh sangat menyesalinya," ucap Zuralus dengan nada rendah, dia terlihat tidak sedang berakting.

"Jika begitu, katakan di mana Ares! Putra mu yang menjijikkan itu menculik seorang gadis, sudah tugasku untuk membawa gadis itu kembali ke dunia manusia," jawab Victoria.

"Bukankah kedatangan mu kemari untuk membalas dendam dengan membuat keributan di alam dewa," celetuk Hera.

Mendengar nya sungguh membuat Victoria ingin tertawa terbahak-bahak. Sungguh sangat menyebalkan, dewa dewi yang ada di hadapanku ini memiliki pikiran yang sangat buruk terhadap dirinya.

Victoria beralih menatap Hera sembari tersenyum miring.

"Jika aku datang untuk balas dendam, apa kalian merasa ketakutan?" Hera terdiam. Dia tidak bisa menjawab perkataan Victoria.

Lagipula siapa yang tidak takut dengan Victoria. Atau bisa disebut Dewi Aria, Dewi yang bisa mengambil kekuatan dewa dewi lainnnya. Tidak heran Victoria di musnahkan, jika dia masih ada, maka kekuasaan Zuralus terancam, karena Zuralus yang berstatus sebagai raja, tidak akan di takuti lagi, melainkan Aria, dewi keseimbangan yang akan di segani orang manusia, iblis, spirit, dan dewa lainnya.

Oceana's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang