Di tempat lain....
Oceana's.
Pihak kuil dikejutkan dengan kehadiran seorang pria yang secara misterius meminta bertemu dengan saintess mereka, yaitu Sienna.
Pria tersebut berwajah tampan, para pendeta merasa tidak asing dengan wajah sang pria.
Ruwi, pemimpin kuil serta pendeta agung, memberikan jawaban tidak mengenakan pada pria tersebut.
"Apa kau manusia rendahan mencoba bernegosiasi dengan ku?" ucap pria tersebut dengan nada sombong.
Suasana menjadi sedikit mencekam dengan kehadiran orang itu. Pendeta yang lainnya tidak mengenali siapa dia, berbeda dengan Ruwi. Dia tau siapa orang tersebut.
"Tapi saintes benar-benar tidak ada di sini," ujar Ruwi mencoba membuat pria tersebut mengerti.
Pria tersebut tersenyum miring. Dia tidak mengatakan sepatah katapun dan langsung pergi, lenyap begitu saja dari hadapan para pendeta.
Ruwi yang melihatnya hanya bisa menghela nafas panjang.
"Pendeta yang agung, siapa sebenarnya dia?" tanya pendeta yang lainnya.
Ruwi diam beberapa saat kemudian menjawab, "Oberon."
Satu kata dari Ruwi mengejutkan semua pendeta yang ada di sana.
"Wah! Benarkah dia kaisar itu?!"
"Aku tidak percaya kita melihatnya!"
"Tapi bagaimana bisa?! Aku masih tidak percaya."
"Itu ratusan tahun lalu, kenapa beliau masih hidup!"
"Ah apa mungkin dia hanya mengaku-ngaku saja?"
Seorang pendeta muda berjalan mendekati Ruwi dan berbisik, "aku harap ini bukan pertanda buruk pendeta agung."
Ruwi diam, ekspresi wajahnya terlihat serius. Ruwi berharap semua akan berjalan baik.
"Segera kirim seseorang ke Academy untuk memperingatkan saintes." Ruwi memberikan perintah pada pendeta muda yang berbisik padanya tadi.
Pendeta muda itu langsung menjalankan perintah Ruwi. Pria yang disebut Ruwi Oberon itu, semoga saja tidak tahu di mana keberadaan Sienna. Sekarang Sienna aman di academy.
Ruwi tau akan datang hari ini. Jika saintes ada, maka dia juga akan ada di dunia ini. Dan tentu saja, kekacauan akan terjadi lagi. Orang itu telah memperingati Ruwi.
Dan di Jazaira...
Rombongan dari Oceana turun dari kereta. Seorang pria bertubuh pendek seperti anak berusia 15 tahun menyambut mereka.
"Selamat datang di Jazaira, perkenalkan aku Kamuzu, kepala sekolah menyambut kedatangan kalian rombongan Oceana."
Murid dari Oceana terlihat terkejut, mereka sedikit tidak percaya. Seseorang yang mereka anggap anak kecil itu ternyata adalah seorang kepala sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceana's
Fantasy[ON GOING] BOOK 2 VICTORIA Negeri indah tersembunyi, Oceana. Indah, seperti di dunia dongeng. Sebuah sekolah elite academy Oceana's, tidak sedikit murid yang menempuh pendidikan di sana, dan berasal dari dunia luar. Pendidikan utama mereka adalah m...