8. masa lalu haruto (1)

357 41 9
                                    

- flashback -

haruto sedang berjalan pulang sembari membawa tasnya yang berwarna hitam dengan sekantung plastik hitam kecil dengan jajan yang ada didalamnya itu dengan senang.

"lalalalaaaa~" senandungnya pelan seraya mengguncangkan plastik itu.

"senangnya dalam hati, oy! bisa beli jajan, ey!" nyanyinya lagi sembari mengangkat angkat plastik itu, ingin pamer pada dunia bahwa dia bisa beli jajan.

haruto berjalan sembari melompat lompat kecil. ia berjalan santai melewati pinggiran jalan yang tak terlalu besar dan tak terlalu ramai itu.

'bugh!

haruto berhenti sejenak untuk mendengarkan suara yang ia dengar itu lebih keras. ia angkat tangannya lalu ia arahkan ke telinga sehingga berbentuk seperti telinga gajah.

"waduh, suara apaan tuh... ga mungkin ada hantu siang siang gini kan..?" ucapnya pelan seraya berpikir.

"ahh, enggak lah! ga mungkin!" sangkalnya dengan gerakan tangan yang ia kibaskan di depan wajahnya, berusaha mengusir pemikiran anehnya itu.

haruto melanjutkan perjalananya yang sempat terhenti. ia melewati jalan itu lalu kini melewati gang kecil karena memang itu jalan pintas rahasia kalo kata haruto 'biar cepet' ucapnya.

ia lanjutkan jalan sembari melompat serta beberapa kali menyapa orang yang ia kenal.

'tep

haruto diam lagi sejenak, perasaannya tak enak.. apakah ada yang mengikutinya?

haruto sudah bergidik ngeri, ia berprasangka yang tidak tidak... hantu beneran ga ada kan? ngga kan? Ya kan????

tak ingin terjebak lebih lama, haruto segera berlari melewati gang kecil itu. suasananya tak seperti biasanya, gang itu sepi, hanya beberapa orang saja yang ada, dan kini orang orang itu sudah pergi entah kemana.

"apaan sih! padahal biasanya juga rame, kenapa sekarang satu orang aja gak ada? pada kemana sih!?" ucapnya kesal sembari berlari kecil.

'sret

"emmhhh..!!" haruto merasa bahwa ada sesuatu yang membungkam mulutnya, dan perlahan lahan haruto mulai kehilangan kesadarannya.

"heh! bocil gini doang mah mudah beut." haruto mendengar ucapan orang itu kepada temannya, lalu setelah itu haruto benar benar kehilangan kesadarannya.
.

.

.

'uhmm... dimana..?' batin haruto karena jujur mulutnya kelu, hidungnya sakit serta tubuhnya benar benar sakit dan kaku.

haruto melihat sekeliling dan seketika ia langsung tersadar.

'hah?! ini dimana? mana cuma ada anak kecil doang... ini juga kenapa mulut pake ditutup, tangan, kaki diiket... ngapain coba.' batinnya.

haruto berusaha untuk bergerak serta melepaskan diri, namun semuanya sia sia. mulutnya dibungkam dengan kain, tangannya serta kakinya juga terasa nyeri karena ikatan itu benar benar kuat, mungkin kulitnya terkelupas sedikit, haruto dapat merasakan perih pada tangan ataupun kakinya.

'krek krek kriet...

suara pintu terbuka, haruto pun lantas menoleh ke arah pintu yang ada didepannya itu dengan jarak sekitar 2 meter dari tempatnya diikat.

pintu besi tua yang sudah sedikit berkarat dan terlihat sangat berat atau susah hanya untuk sekedar dibuka.

"pintu busuk! kenapa ga diganti aja sih, udah tua juga, mana susah bat dibuka!" keluh wanita itu yang kemudian terdengar suara dengkuran kecil dari belakangnya, itu laki laki, mungkin temannya.

kakak tiri (haruto harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang